tag:blogger.com,1999:blog-48942434036902088112023-11-16T03:21:48.247-08:00KUMPULAN MATERI KAJIAN ISLAMSablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.comBlogger116125tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-27678906492752255932016-11-13T23:20:00.003-08:002016-11-13T23:20:54.266-08:00Al-Qur’an Jauh Lebih Kuat dari Ahok, Pendukungnya dan Orang-Orang yang Terbius<div class="_5pbx userContent" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_v">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPOfSyD5AuIeh4Hd22FzFT2sggkWcCwu3lxhZt-MS_DkiJSfoZLu9QGm8S2rTQuGOm8tzlPwfL6PQt9Ly8RyYi9eTWR8TBfRZPe6PVTOW8jOMxNm2q3qg3rKwhYrTmhq6AxX1Z94dT2Re9/s1600/images+%252813%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPOfSyD5AuIeh4Hd22FzFT2sggkWcCwu3lxhZt-MS_DkiJSfoZLu9QGm8S2rTQuGOm8tzlPwfL6PQt9Ly8RyYi9eTWR8TBfRZPe6PVTOW8jOMxNm2q3qg3rKwhYrTmhq6AxX1Z94dT2Re9/s1600/images+%252813%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.co.id/" target="_blank">Sablon Spanduk &Umbul Umbul</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Rangkaian aksi damai telah berlangsung secara stimultan mengutuk
pelecehan al Qur’an dan menuntut agar pemerintah berpihak pada aspirasi
umat. Aksi-aksi itu total jumlah pesertanya mencapai ratusan ribu dan
memperkokoh kekuatan tuntutan umat Islam di negeri ini. Aksi damai umat
Islam disalahpahami oleh sebagian pihak kaum liberal dengan tuduhan
tendensius sebagai aksi yang mengkhawatirkan, ancaman keamanan, kudeta,
memicu fitnah dan membangkitkan perpecahan. Lalu diikuti berbagai
seruan-seruan untuk ‘menggembosi’ aksi-aksi tersebut. Lalu bagaimana
dengan keberpihakan media massa mainstream dan para wartawannya?
Sebagian Masyarakat menilai media-media pragmatis melancarkan pemalsuan
bahkan penyesatan kepada publik.<br /> Tindakan kekerasan verbal Ahok
terjadi dengan semua konsekuensi negatif yang menyertainya. Ini adalah
realitas masalah yang harus kita selesaikan secara Islami.
Ketidakberpihakan pada Islam dan kaum muslim secara samar dan
ketidaktegasan mencolok yang dilakukan pemerintah dalam mengentaskan
kasus penistaan Al Qur’an yang dilakukan Ahok melukai perasaan religius
warga negaranya, sungguh merupakan kebijakan yang menyesakkan dada,
mengingat bahwa Indonesia adalah negara yang mempunyai sejarah panjang
dalam kebijakan represif otoriter rejim-rejim Penjajah terhadap
mayoritas Muslim.<br /> Kita mengecam kericuhan di malam hari yang
dilakukan pihak-pihak tak bertanggung jawab dalam aksi 411, namun tidak
akan mengurangi esensi dari Aksi sejuta Umat II adalah aksi damai.
Mengingat peserta aksi damai mampu berpikir jernih, tidak mentolerir
tindakan fisik. Oleh karenanya, meskipun di provokasi oleh langkah
represif tersebut, peserta memilih untuk membubarkan diri secara damai
tanpa melakukan perlawanan fisik.<br /> Rezim selalu mengklaim sebagai
negara toleransi dan multikulturalisme, negara yang menjunjung
kebebasan, menghormati semua agama dan budaya, justru menghasilkan
gubernur yang mengkriminalisasi mayoritas dengan provokasi langsung dan
terang-terangan menunjukkan kebencian dan permusuhannya terhadap al
Qur’an.<br /> Sementara itu jika berbicara tentang rasa hormat terhadap
keyakinan religius, sesungguhnya pemerintah di negeri ini secara
simultan mengokohkan sekulerisme di Indonesia. Dia mengekspresikan
pondasi sekuler, sementara pondasi sekulerisme adalah sebuah ideologi
yang berulang kali menunjukkan intoleransi terhadap Islam, juga
menunjukkan ketidakmampuan dalam mengakomodasi hak-hak umat Islam,
diilustrasikan oleh berbagai problem keagamaan umat Islam yang tidak
pernah tuntas.<br /> Sungguh semua teori, rencana dan praktek represif
untuk meredam suara umat pasti akan mendapatkan aksi balasan dari umat,
mengingatkan umat pada sejarah imperialis, dimana kaum Muslim diperintah
dengan besi dan api, namun demikian semua itu tidak membuat kaum Muslim
menyerah. Hendaklah para rezim sekuler otoriter belajar dari sejarah
jika mereka berakal.<br /> Dalam hal keberagamaan, rezim sekuler
mengembangkan pluralisme atau sinkretisme sebagai turunan dari
sekularisme, dimana pandangan ini menyatakan pluralitas manusia,
pendapat atau agama adalah suatu fakta yang tidak dapat ditawar-tawar
lagi sehingga agar tidak menimbulkan konflik dan masalah di dalam
kehidupan bermasyarakat, maka tidak boleh ada manipulasi nilai-nilai
kebenaran oleh suatu kelompok, agama atau individu manapun. Kebenaran
itu relatif dari mana kita memandang. Dengan kata lain semua agama
adalah sama.<br /> Secara historis kemunculan sekularisme ini sendiri
adalah dikarenakan oleh pemikir dan cendekiawan serta rakyat jelata yang
dikecewakan oleh sistem pemerintahan agama, dan pemikiran derivatnya
yaitu liberalisme dan pluralisme, termasuk kapitalisme dan demokrasi
adalah produk yang sengaja disiapkan untuk menjadi tameng agar
masyarakat eropa tidak lagi terjerumus pada trauma masa lalu, bersatunya
negara dan agama.<br /> Mengingat dari apa yang kita ketahui dengan baik
tentang penggambaran media negeri-negeri sekuler, khususnya di Barat
tentang Islam dan kaum Muslim di satu sisi, efek media dan teorinya di
sisi lain, adalah tidak bisa diabaikan representasi media sebagai faktor
penyebab sentimen dan kejahatan anti-Muslim dan penerapan syariah Islam
yang potensial. Bahkan, ada kemungkinan bahwa sentimen dan kejahatan
anti-Muslim, setidaknya sebagian, didorong oleh penggambaran sepihak,
sempit, sensasional, dan bisa dibilang fanatik atas Islam dan kaum
Muslim oleh media-media liberal itu sendiri.<br /> Sangat penting bagi
umat Islam pada umumnya, dan terutama bagi mereka yang telah mengambil
atas dirinya untuk melanjutkan cara hidup Islam, agar memahami hubungan
ini, mekanisme dan peran kita. Kita perlu mengungkapkan motivasi yang
nyata dan akibat-akibat yang menghancurkan dari perang melawan Islam dan
juga akibatnya di negeri-negeri Muslim.<br /> Ini adalah paradoks,
kebebasan berbicara yang dianggap sebagai hak konstitusional rakyat,
bahkan dijatuhkan terhadap kaum oposan yang kritis (yang berpikir di
luar norma-norma demokrasi) untuk membungkam mereka melalui kebijakan
yang preventif dan represif. Dan jika perlu mereka dibungkam dengan
kekerasan. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan kaum liberal tidak yakin
atas ide ini dan ini hanya digunakan untuk melayani agenda mereka
sendiri untuk membungkam kaum muslimin.<br /> Akhirnya, kami umat Islam
hanya percaya kepada cara Nabi Muhammad Saw. dalam menyelesaikan kasus
penistaan al Qur’an, kami mencintainya, kami mengikutinya dan kami akan
selalu berdiri untuk membela kehormatannya. Apa yang disebut sebagai
kebebasan berbicara atau apapun tidak dapat meyakinkan kami sama sekali
dan sebaliknya, bahkan kami tidak yakin sedetikpun.[Umar Syarifudin]<br /> <a href="https://hizbut-tahrir.or.id/2016/11/10/al-quran-jauh-lebih-kuat-dari-ahok-pendukungnya-dan-orang-orang-yang-terbius/" rel="nofollow" target="_blank">https://hizbut-tahrir.or.id/…/al-quran-jauh-lebih-kuat-dar…/</a></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT2libvqC5Uzqpoxnn7Q5DjBIvKJdfTtHYSyUl9l-XhD1Frdlx-RGeHdUVnY4VTktd3DCBw_zlmxDR1aligFRvLxyFhSSHGr9Hoi9U-C3hlZgGNPwVWq7KaUaTTBSTVXg_2vMTnfBrw1ME/s1600/Dwitamaadv.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT2libvqC5Uzqpoxnn7Q5DjBIvKJdfTtHYSyUl9l-XhD1Frdlx-RGeHdUVnY4VTktd3DCBw_zlmxDR1aligFRvLxyFhSSHGr9Hoi9U-C3hlZgGNPwVWq7KaUaTTBSTVXg_2vMTnfBrw1ME/s640/Dwitamaadv.jpg" width="426" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.co.id/" target="_blank">Usaha Tangsel Sablon </a></td></tr>
</tbody></table>
<a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/terapkansyariah?source=feed_text&story_id=1256006321129631"><span class="_5afx"><span class="_58cl _5afz">#</span><span class="_58cm">TerapkanSyariah</span></span></a><br /> <a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/tegakkankhilafah?source=feed_text&story_id=1256006321129631"><span class="_5afx"><span class="_58cl _5afz">#</span><span class="_58cm">TegakkanKhilafah</span></span></a></div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-27808687220693608632016-11-13T23:07:00.001-08:002016-11-13T23:07:56.413-08:00Hukum Leasing Nurut Pandangan Islam<div class="_5pbx userContent" data-ft="{"tn":"K"}" id="js_r" style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_mzS6YbH32FhbqHE-OGQqRztbgsuD7R4zANfquVPsbgCBJI_TH8TozUCze81bb1gE_V7wE2U3KNd5vMJmEQMRHVMR8d-mc4bV7hIMNa065HCM-9ZbtUJ65h20JVmUVpc-oNtnpFqzO5ia/s1600/tangsel+pos.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="128" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_mzS6YbH32FhbqHE-OGQqRztbgsuD7R4zANfquVPsbgCBJI_TH8TozUCze81bb1gE_V7wE2U3KNd5vMJmEQMRHVMR8d-mc4bV7hIMNa065HCM-9ZbtUJ65h20JVmUVpc-oNtnpFqzO5ia/s1600/tangsel+pos.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/" target="_blank">Biro Iklan </a></td></tr>
</tbody></table>
Leasing, Muamalah Haram yang Banyak Dilakukan<br />
Muamalah leasing kini menjadi bentuk muamalah yang sangat luas
diterapkan di masyarakat. Sayangnya banyak orang yang tak mengetahui
hukumnya. Seperti apa?<br /> Leasing ada dua macam:<br />
1), leasing dengan
hak opsi (finance lease), yaitu leasing di mana pihak lessee (penerima
leasing) mempunyai opsi (pilihan) membeli barang leasing atau
memperpanjang jangka waktu perjanjian leasing. Leasing inilah yang lalu
dikenal dengan istilah “leasing” saja.<br />
2) leasing tanpa hak opsi
(operating lease), yaitu leasing di mana pihak lessee (penerima leasing)
tak mempunyai opsi membeli barang leasing.<br />
<br /> Pihak yang terlibat
dalam leasing dengan hak opsi (finance lease) ada tiga pihak:<br />
(1)
konsumen (disebut lessee atau penerima leasing);<br />
2) dealer/supplier,
yaitu penjual barang; dan<br />
3) lembaga pembiayaan (disebut lessor atau
pemberi leasing), misalnya FIF atau Adira Finance.<br />
<br /> Mekanismenya,
pihak lessor membeli barang (misal sepeda motor) dari dealer secara cash
(kontan), kemudian lessor menjual kembali sepeda motor itu secara
kredit kepada lessee melalui akad leasing. Dalam akad leasing ini, pihak
lessor menyewakan sepeda motor kepada lessee selama jangka waktu
angsuran tertentu (misal tiga tahun). Selama angsuran belum lunas, motor
tetap milik lessor dan baru menjadi hak milik lessee setelah angsuran
lunas. Konsekuensinya, jika lessee tidak sanggup membayar angsuran
sampai lunas, motor akan ditarik oleh lessor dan dilelang. Dalam akad
leasing ini sepeda motor dijadikan jaminan secara fidusia. Karena itu
BPKB motor tetap berada di tangan lessor hingga seluruh angsuran lunas.<br />
<br />
Pertanyaannya, bagaimanakah hukumnya? Hukumnya ada rincian (tafshiil)
sbb;<br />
(1) hukum syara’ untuk leasing tanpa hak opsi (operating lease)
adalah boleh (mubah) selama memenuhi segala rukun dan syarat dalam hukum
Ijarah (sewa menyewa);<br />
(2) adapun leasing dengan hak opsi (finance
lease), yang banyak dipraktikkan dalam kredit motor atau mobil saat ini,
hukumnya haram.<br />
<span style="font-size: large;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbJvHhuy6V8_QR_2y9nF4bLBth9DmGCp8oz9FABYV1SLYw5F9rn3uDGOvp7ZH02XNNi34m4-8MVD4QcgvD9PileW51ns1HvP19vV-UnbTRGxuGFCZmWCmkbIm8tmia3gsb3j5szOIt1sAy/s1600/1896970_749012021839519_1086072781954630986_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbJvHhuy6V8_QR_2y9nF4bLBth9DmGCp8oz9FABYV1SLYw5F9rn3uDGOvp7ZH02XNNi34m4-8MVD4QcgvD9PileW51ns1HvP19vV-UnbTRGxuGFCZmWCmkbIm8tmia3gsb3j5szOIt1sAy/s320/1896970_749012021839519_1086072781954630986_n.jpg" width="179" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.co.id/" target="_blank">Ahlinya sablon Spanduk & Umbul Umbul</a></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.co.id/" target="_blank"> Telp 085966</a></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.co.id/" target="_blank">614393</a></td></tr>
</tbody></table>
</span><br />
<i><span style="font-size: large;">Berdasarkan empat alasan berikut :</span></i><br />
<i><span style="font-size: large;"> </span><br /> Pertama, </i>dalam
leasing terdapat penggabungan dua akad, yaitu sewa-menyewa dan
jual-beli, menjadi satu akad (akad leasing). Padahal syara’ telah
melarang penggabungan dua akad menjadi satu akad. Ibnu Mas’ud ra
berkata, ”Nabi SAW melarang dua kesepakatan dalam satu kesepakatan
(shafqatain fi shafqatin wahidah)” (HR Ahmad, Al Musnad, I/398). Menurut
Imam Taqiyuddin An Nabhani hadits ini melarang adanya dua akad dalam
satu akad (wujudu ‘aqdayni fi ‘aqdin wahidin) di mana satu akad menjadi
syarat bagi akad lainnya secara tak terpisahkan. (Taqiyuddin An Nabhani,
Al Syakhshiyah Al Islamiyah, II/308).<br />
<i><br /> Kedua,</i> dalam akad leasing
biasanya terdapat bunga. Maka angsuran yang dibayar per bulan oleh
lessee bisa jadi besarnya tetap (tanpa bunga), namun bisa jadi besarnya
berubah-ubah sesuai dengan suku bunga pinjaman. Leasing dengan bunga
seperti ini hukumnya haram, karena bunga termasuk riba (lihat QS Al
Baqarah [2] : 275).<br />
<br /> <i>Ketiga,</i> dalam akad leasing terjadi akad jaminan
yang tidak sah, yaitu menjaminkan barang yang sedang menjadi obyek jual
beli. Imam Ibnu Hajar Al-Haitami berkata, ”Tidak boleh jual beli dengan
syarat menjaminkan barang yang dibeli.” (Al Fatawa al Fiqhiyyah al
Kubra, II/287). Imam Ibnu Hazm berkata, ”Tidak boleh menjual suatu
barang dengan syarat menjadikan barang itu sebagai jaminan atas
harganya. Kalau jual beli sudah telanjur terjadi, harus dibatalkan.” (Al
Muhalla, III/427).<br />
<br /> <i>Keempat,</i> ada denda (penalti) jika terjadi
keterlambatan pembayaran angsuran atau pelunasan sebelum waktunya.
Padahal denda yang dikenakan pada akad utang termasuk riba.<br />
Berdasarkan empat alasan di atas, maka leasing dengan hak opsi (finance
lease), atau yang dikenal dengan sebutan “leasing” saja, hukumnya haram.
Wallahu a’lam.[] KH Siddiq Al Jawie</div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-85917308657030076432016-11-08T17:14:00.001-08:002016-11-08T17:14:46.672-08:00Andai Saja Allah Tak Perlu Dibela<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhYrrhaVv7Y7yg42SxxippnFLqrWQvo3kaJpzT5zaakGvRMLjMijHOtoJcQWvhl7pRuwpa9YazuNfIS1XWVIaJ1pY_FSMI3ldul4EY3H7TWXl-DogIZZOSuQcEnYIIOO3EK6n9WLqhuDXe/s1600/aulia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhYrrhaVv7Y7yg42SxxippnFLqrWQvo3kaJpzT5zaakGvRMLjMijHOtoJcQWvhl7pRuwpa9YazuNfIS1XWVIaJ1pY_FSMI3ldul4EY3H7TWXl-DogIZZOSuQcEnYIIOO3EK6n9WLqhuDXe/s320/aulia.jpg" width="309" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/" target="_blank">Biro Iklan</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh: KH Hafidz Abdurrahman</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Ada yang mengatakan, “Allah tidak membutuhkan pembelaan kita. Karena
Allah Maha segalanya.” Begitu juga ada yang mengatakan tentang tidak
perlunya pembelaan terhadap al-Qur’an, kalam Allah yang dinista, “Sejak
dulu al-Qur’an telah dihina dan dinista, tapi semua penghinaan dan
penistaan itu tidak bisa meruntuhkan kemuliaannya.” Pertanyaannya,
benarkah Allah tak perlu dibela?<br /> Pertama, pandangan atau pikiran
seperti ini, menurut saya bukan pemikiran, siapapun yang mengatakannya,
mau profesor, doktor, kyai, atau orang awam, lebih tepat pandangan
seperti ini disebut fantasi intelektual. Fantasi seperti ini tampak
seperti logis dan masuk akal, padahal tidak. Mengapa? Karena,
menggabungkan dua hal yang seharusnya dipisahkan, karena memang berbeda
konteksnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Konteks “Allah Maha segalanya” dan “Al-Qur’an kalam
Allah yang mulia” adalah konteks yang terkait dengan Allah dan
kalam-Nya. Sedangkan membela dan menjaga kesuciannya adalah konteks
kita, sebagai manusia. Memang benar, “Allah Maha segalanya” begitu juga
“Al-Qur’an kalam Allah yang mulia” itu tidak akan berkurang sedikitpun,
karena konteks ini adalah adalah konteks yang terkait dengan-Nya.
Tetapi, salah, ketika konteks yang terkait dengan-Nya lalu dikaitkan
dengan konteks kita, seolah ketika ke-Maha-an dan kemuliaan-Nya itu
tetap akan sempurna, meski dinista, sehingga tidak perlu kita bela.<br />
Karena itu, saya tegaskan, pandangan seperti ini hanyalah fantasi
intelektual, bukan pemikiran. Karena bertentangan dengan fakta. Cara
berpikir seperti ini juga merupakan cara berpikir kaum Fatalis
[Jabariyyah]. Cara berpikir Fatalis ini dalam sejarah sering kali
digunakan oleh rezim yang berkuasa untuk meninabobokkan rakyat, agar
mereka menerima saja penindasan yang dilakukan oleh rezim dengan alasan
takdir.<br /> Karena itu, harus dipisahkan, antara “Allah Maha segalanya”
dan “Al-Qur’an kalam Allah yang mulia” sebagai wilayah-Nya, dengan
wilayah kita sebagai manusia untuk menjaga dan melindungi kemuliaan-Nya.
Wilayah yang pertama adalah wilayah akidah, sedangkan wilayah yang
kedua adalah wilayah [hukum] syariah.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/" target="_blank">Sablon Spanduk dan Umbul Umbul</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Kedua, andai saja Allah, kalam dan agama-Nya tidak perlu dibela, Allah tentu tidak memerintahkan kita menjadi pembela-Nya:<br /> ياَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا، كُوْنُوْا أَنْصَارَ اللهِ<br /> “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian sebagai penolong-penolong Allah.” [Q.s. as-Shaf: 14]<br />
Ketika kita membela-Nya, membela kalam-Nya, membela agama-Nya,
memperjuangkan syariat-Nya, serta membantu para pejuang yang memperjuang
agama-Nya, maka Dia akan menolong kita. Allah SWT berfirman:<br /> ياَ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِنْ تَنْصُرُوْا اللهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ<br />
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong Allah, maka Dia
akan menolong kalian, dan meneguhkan kedudukan kalian.” [Muhammad: 7]<br />
Imam ar-Razi menjelaskan, makna, “In tanshuru-Llah [jika kalian
menolong Allah].” adalah menolong agama-Nya, memperjuangkan tegaknya
syariat-Nya dan membantu para pejuang yang memperjuangkannya. Ibn Katsir
dalam kitab tafsirnya menjelaskan tentang ayat ini dengan ungkapan,
“al-Jaza’ jinsu al-‘amal [balasan itu sesuai dengan jenis amal yang
diberikan].” Artinya, ketika kita menolong Allah, Dia pasti akan
menolong kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Ketiga, andai Allah tidak perlu dibela, maka tidak
akan pernah ada “Auliya’-Llah”. Karena adanya “Auliya’-Llah” merupakan
konsekuensi, karena mereka menolong Allah. Di dalam al-Qur’an, mereka
disebut “Auliya’-Llah [penolong/kekasih Allah].”, karena mereka membela
Allah. Ketika mereka menjadi “Auliya’-Llah” maka Allah pun menjadi Wali
[penolong/kekasih] mereka. Ketika Allah menjadi Wali mereka [Q.s.
al-Baqarah: 257 dan an-Nisa’: 45], karena mereka telah menjadi
“Auliya’-Llah”, maka mereka pun tidak lagi mempunyai rasa takut dan
sedih sedikitpun. Inilah yang Allah tegaskan:<br /> أَلآ إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ<br />
“Ingatlah, sesungguhnya para pelindung/kekasih Allah itu tidak ada rasa
takut sedikit pun pada diri mereka, dan mereka pun tidak bersedih.”
[Q.s. Muhammad: 62]<br /> Allah juga menegaskan:<br /> وَاللهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَائِكُمْ وَكَفَى بِاللهِ وَلِيًّا، وَكَفَى بِاللهِ نَصِيْرًا<br />
“Allah Maha Tahu akan musuh-musuh kalian. Cukuplah Allah menjadi
pelindung, dan cukuplah Allah menjadi penolong.” [Q.s. an-Nisa’: 45]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Karena itu, para ulama’, sebut saja Imam Abu Nu’aim, dalam kitabnya,
Hilyatu al-Auliya’ dan al-Hafidz Ibn al-Jauzi, dalam kitabnya, Shifatu
as-Shafwah, menyenaraikan para penolong dan pembela Allah itu, mulai
dari Nabi Muhammad saw., para sahabat, tabiin, atba’ tabiin, dan
generasi setelah mereka yang berjuang membela agama-Nya. Mereka yang
membela agama Allah itulah para “Auliya’-Llah”.<br /> Keempat, andai saja
Allah dan agama-Nya tidak perlu dibela, maka Nabi Muhammad saw. tidak
perlu bersusah payah berdakwah di Makkah hingga berdarah-darah, dan
tidak perlu berperang bersama para sahabatnya melawan kaum Kafir lebih
dari 79 kali, 27 kali di antaranya langsung dipimpin oleh baginda.<br />
Begitu juga sejarah dakwah, perjuangan dan jihad yang dilakukan oleh
generasi berikutnya, baik yang di bawah kepemimpinan Khalifah, maupun
bukan, adalah bukti bahwa para “Auliya’-Llah” itu selalu ada. Mereka
berjuang untuk membela Allah, agama dan kehormatannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Maka, ketika
seorang wanita Muslimah, kehormatannya dinista oleh Yahudi Bani
Qainuqa’, Nabi saw. yang mulia mengumumkan perang kepada mereka. Ketika
kehormatan seorang wanita Muslimah dinistakan oleh kaum Kristen Romawi,
dia menjerit, “Wa Mu’tashimah [Wahai Mu’tashim, tolonglah!]”, pasukan
Khalifah al-Mu’tashim pun meluluh lantakkan mereka, hingga Amuriah
berhasil ditaklukkan. Ketika kehormatan Nabi Muhammad saw. dinista,
Sultan ‘Abdul Hamid II, segera memperingatkan Inggris untuk menghentikan
pementasan drama yang menista kemuliaan Nabinya, dan jika tidak,
Khilafah ‘Ustmani akan melumat Inggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Semuanya itu bukti, bahwa “Auliya’-Llah” selalu ada untuk membela, menjaga dan memperjuangkan kemuliaan agama-Nya.<br />
Tetapi, yang harus dicatat, al-Qur’an juga mencatat, bahwa selain
“Auliya’-Llah” juga adalah “Auliya’ as-Syaithan [kekasih/pembela
syaithan]”. Mereka inilah orang yang menghalangi, merusak dan
menghancurkan agama-Nya. Menghalangi dan memerangi orang yang berjuang
menegakkan agama-Nya [Q.s. an-Nisa’: 67].</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Jadi, jelas sudah. Allah,
kalam-Nya, agama dan kesuciannya harus dibela, dijaga dan dilindungi.
Karena ini merupakan kewajiban kita. Karenanya, ketika kita menunaikan
kewajiban ini, kita pun layak mendapatkan gelar dari Allah, sebagai
“Auliya’-Llah”. Sebaliknya, siapapun yang membiarkan agama ini dinista,
bahkan membela penistanya, maka mau atau tidak, sesungguhnya dia telah
menjadi “Auliya’ as-Syaithan”.<br /> Tinggal kita memilih yang mana, menjadi “Auliya’-Llah”, atau “Auliya’ as-Syaithan”.[]</div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-74179909442230332642016-11-08T16:50:00.001-08:002016-11-08T16:50:19.948-08:00Tindak Tegas Penista al-Quran!<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPyy5UeGELmSi1nF7cZVP_t4P8Q6n2dhrqcDPupgBQspBlCkzsNPj_PvwKozNCpoqKWz2uF8AMZywe6vx6zzz7MvOf6mNqJhHyQqgyNFeKRC46ZaYNy3XrplvMUD5-9B5Pd7kYxhgRAeu_/s1600/images.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPyy5UeGELmSi1nF7cZVP_t4P8Q6n2dhrqcDPupgBQspBlCkzsNPj_PvwKozNCpoqKWz2uF8AMZywe6vx6zzz7MvOf6mNqJhHyQqgyNFeKRC46ZaYNy3XrplvMUD5-9B5Pd7kYxhgRAeu_/s320/images.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/" target="_blank">Biro Iklan Tangsel</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Al-Quran adalah kalam Allah SWT
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Setiap Muslim wajib
memuliakan dan mensucikan al-Quran. Hal ini telah disepakati oleh para
ulama. Karena itu siapa saja yang berani menghina al-Quran berarti telah
melakukan dosa besar! Jika pelakunya Muslim, dia dihukumi murtad dari
Islam. Allah SWT berfirman:<br /> وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ
إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ
وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ – لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ
بَعْدَ إِيمَانِكُمْ<br /> Jika kamu bertanya kepada mereka, niscaya mereka
akan menjawab, “Sungguh, kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main
saja.” Katakanlah, “Mengapa kepada Allah, ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya
kalian selalu menistakan? Kalian tidak perlu meminta maaf karena kalian
telah kafir setelah beriman.” (TQS at-Taubah [9]: 65-66).<br /> Terkait
ayat di atas, Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi berkata, “Siapa saja mencaci
Allah SWT telah kafir, sama saja dia lakukan dengan bercanda atau
serius. Begitu juga orang yang mengejek Allah, ayat-ayat-Nya, para
rasul-Nya, atau kitab-kitab-Nya.” (Ibn Qudamah, Al-Mughni, 12/298-299).<br />
Imam an-Nawawi pun tegas menyatakan, “Ragam perbuatan yang menjatuhkan
seseorang pada kekafiran adalah yang muncul dengan sengaja dan menghina
agama Islam secara terang-terangan.” (An-Nawawi, Rawdhah ath-Thâlibîn,
10/64).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Hal yang sama ditegaskan oleh Qadhi Iyadh, “Ketahuilah,
siapa saja yang meremehkan al-Quran, mushafnya atau bagian dari
al-Quran, atau mencaci-maki al-Quran dan mushafnya, ia telah kafir
(murtad) menurut ahli Ilmu.” (Qadhi Iyadh, Asy-Syifâ, II/1101).<br />
Dalam kitab Asnâ al-Mathalib dinyatakan, Mazhab Syafii telah menegaskan
bahwa orang yang sengaja menghina—baik secara verbal, lisan maupun dalam
hati—kitab suci al-Quran atau Hadis Nabi saw. dengan melempar mushaf
atau kitab hadis di tempat kotor, dia dihukumi murtad.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Inilah hukum syariah yang juga disepakati oleh para fukaha dari kalangan Hanafi, Maliki, Hanbali dan berbagai mazhab lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
وَإِنْ نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ مِنْ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ<br />
Jika mereka merusak sumpah (perjanjian damai)-nya sesudah mereka
berjanji dan mereka mencerca agama kalian, perangilah para pemimpin kaum
kafir itu (TQS at-Taubah [9]: 12).<br /> Dalam ayat yang mulia ini, Allah
SWT menyebut orang kafir yang mencerca dan melecehkan agama Islam
sebagai gembong kafir, alias bukan sekadar kafir biasa. Sebagian ulama
berdalil dengan ayat ini atas kewajiban untuk memerangi setiap orang
yang mencerca agama Islam karena ia telah kafir (Lihat: al-Qurthubi,
Al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur’ân, 8/84).<br /> Karena itu segala bentuk
penistaan terhadap Islam dan syiar-syiarnya sama saja dengan ajakan
berperang. Pelakunya akan ditindak tegas oleh Khilafah. Seorang Muslim
yang melakukan penistaan dihukumi murtad dan dia akan dihukum mati. Jika
pelakunya kafir ahludz-dzimmah, dia bisa dikenai ta’zir yang sangat
berat; bisa sampai dihukum mati. Jika pelakunya kafir yang tinggal di
negara kufur seperti AS, Eropa dan sebagainya, maka Khilafah akan
memaklumkan perang terhadap mereka untuk menindak dan membungkam mereka.
Dengan begitu, siapapun tidak akan berani melakukan penodaan terhadap
kesucian Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Rasulullah saw. sebagai kepala Negara Islam juga
pernah memaklumkan perang terhadap Yahudi Bani Qainuqa’—karena telah
menodai kehormatan seorang Muslimah—dan mengusir mereka dari Madinah,
karena dianggap menodai perjanjian mereka dengan negara. Khalifah
al-Mu’tashim pun pernah mengerahkan puluhan ribu pasukan Muslim untuk
menindak tegas orang Kristen Romawi yang telah menodai seorang Muslimah.
Mereka diperangi hingga sekitar 30 ribu pasukan Kristen tewas dan 30
ribu lainnya berhasil ditawan. Selain itu, wilayah Amuriyah yang
sebelumnya dikuasai Romawi jatuh ke tangan kaum Muslim. Tindakan tegas
juga ditunjukkan oleh Khilafah Utsmani saat merespon penghinaan kepada
Nabi saw. oleh seniman Inggris. Saat itu Khilafah Utsmani mengancam
Inggris dengan perang jihad. Akhirnya, mereka pun tak berani berbuat
lancang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.co.id/" target="_blank">Sablon Spanduk Dan Umbul Umbul</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Khatimah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /> Alhasil, keberadaan Khilafah untuk melindungi
kesucian dan kehormatan Islam, termasuk kitab suci dan Nabinya, mutlak
diperlukan. Demikian sebagaimana ditegaskan oleh Imam al-Ghazali dalam
Al-Iqtishâd fî al-I’tiqâd.<br /> Karena itu jika saat ini umat Islam tidak
memiliki Khilafah, sementara para penguasa mereka saat ini tidak
melakukan tugas dan tanggung jawab untuk membela agama Allah SWT, bahkan
berlomba memerangi Allah dan Rasul-Nya demi kerelaan kaum kafir, maka
kewajiban umat Islam saat ini adalah menegakkan kembali Khilafah dengan
membaiat seorang khalifah. Khilafahlah yang akan menerapkan al-Quran dan
as-Sunnah, menegakkan syariah sekaligus menjaga kekayaan, kehormatan
dan kemuliaan umat Islam sehingga mereka tidak akan pernah dihinakan
lagi. Rasul saw. bersabda:<br /> ﺍﻹِﻣَﺎﻡُ ﺟُﻨَّﺔٌ ﻳُﻘََﺎﺗَﻞُ ﻣِﻦْ ﻭَﺭَﺍﺋِﻪِ ﻭَﻳُﺘَّﻘَﻰ ﺑِﻪِ<br /> Imam (Khalifah) adalah perisai; rakyat akan berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya (HR Muslim).<br />
Tanpa Khilafah, al-Quran tidak ada yang melindungi. Penistaan terhadap
kitab suci itu akan terus berulang, bahkan di negeri kaum Muslim
sendiri, sebagaimana terjadi saat ini. Andai saja Khilafah ada, niscaya
penistaan demi penistaan seperti ini tidak akan terjadi. Karena itu
sejatinya kita segera bergerak untuk secara bersama-sama mewujudkan
kembali perisai/pelindung Islam dan kaum Muslim, yakni Khilafah ‘ala
minhaj an-nubuwwah. []</div>
<a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/tangkapahok?source=feed_text&story_id=1252674691462794"><span class="_5afx"><span class="_58cl _5afz">#</span><span class="_58cm">TangkapAhok</span></span></a><br /> <a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/terapkansyariah?source=feed_text&story_id=1252674691462794"><span class="_5afx"><span class="_58cl _5afz">#</span><span class="_58cm">TerapkanSyariah</span></span></a><br /> <a class="_58cn" data-ft="{"tn":"*N","type":104}" href="https://www.facebook.com/hashtag/tegakkankhilafah?source=feed_text&story_id=1252674691462794"><span class="_5afx"><span class="_58cl _5afz">#</span><span class="_58cm">TegakkanKhilafah</span></span></a>Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-57081666132686322182016-11-07T07:21:00.000-08:002016-11-07T07:21:33.398-08:00Tinggalkan Sistem Kufur, Ganti dengan Islam<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.co.id/" target="_blank">Bikin Spanduk Sablon</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPyy5UeGELmSi1nF7cZVP_t4P8Q6n2dhrqcDPupgBQspBlCkzsNPj_PvwKozNCpoqKWz2uF8AMZywe6vx6zzz7MvOf6mNqJhHyQqgyNFeKRC46ZaYNy3XrplvMUD5-9B5Pd7kYxhgRAeu_/s1600/images.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPyy5UeGELmSi1nF7cZVP_t4P8Q6n2dhrqcDPupgBQspBlCkzsNPj_PvwKozNCpoqKWz2uF8AMZywe6vx6zzz7MvOf6mNqJhHyQqgyNFeKRC46ZaYNy3XrplvMUD5-9B5Pd7kYxhgRAeu_/s320/images.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/" target="_blank">Pasang Iklan Disini Klik</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Tinggalkan Sistem Kufur, Ganti dengan Islam</div>
<div style="text-align: justify;">
Kezaliman demi
kezaliman dari setiap rezim selalu dirasakan rakyat, tetapi umumnya
mereka diam saja. Kalau pun marah, hanya ingin mengganti rezim saja
tanpa pernah menyalahkan sistem. Padahal, demokrasi dan liberalisme
jelas-jelas membawa masalah. <br /> Tinggalkan sistem kufur itu, dan ganti
dengan syariah dan khilafah. Hanya itu solusinya. Siapa pun
pemimpinnya, jika tidak menjalankan solusi ini dipastikan akan gagal.
Sebab, hanya syari<span class="text_exposed_show">ah sistem yang benar dan adil karena berasal dari Dzat yang Maha Benar dan Maha Adil.<br />
Di samping itu, Allah SWT juga berfirman: Law anna ahla al-qurâ âmanû
wattaqaw lafathnâ ‘alayhim barakât min al-samâ`i wa al-ardh. Seandainya
pendududk negeri itu mau beriman dan bertakwa, yakni menjadikan aqidah
Islam sebagai asas, dan syariah sebagai hukum yang mengatur kehidupan
mereka, maka akan dibuka berkah-berkah dari langit dan bumi.</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="text-align: justify;">
Yang harus ada pada rakyat negeri ini adalah keinginan untuk berubah.
Keinginan meninggalkan sistem kufur dan menggantinya dengan Islam,
dengan syariah dan khilafah. Tak bisa dibayangkan perubahan itu akan
terjadi jika keinginan itu tidak ada.<br /> Oleh karena itu, harus ada
upaya keras untuk membuat rakyat negeri ini menjadi mau dan menginginkan
tegaknya syariah dan khilafah. Ketika keinginan itu merata, lalu
berubah menjadi tuntutan, insya Allah perubahan tidak akan terbendung.<br />
Dorongan dan motivasinya harus. Dan itu hanya akan terjadi jika
didasarkan pada asas atau landasan kuat. Jika asasnya kepentingan,
tuntutan ekonomi, atau ambisi kekuasaan, itu amat lemah. Mudah berubah
dan ditaklukkan.<br /> Berbeda halnya jika asasnya adalah iman. Bahwa
menerapkan sistem kufur merupakan perkara yang diharamkan, mengundang
bencana, dan menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka; sebaliknya
menerapakah syariah merupakan kewajiban dan tuntutan keimanan,
mendatangkan rahmah dan berkah, serta mengantarkan pelakunya ke surga,
maka akan memberikan dorongan dan motiviasi amat kuat.<br /> Aspek keimanan inilah yang harus ditanamkan kepada diri umat agar memiliki tekad yang kuat melakukan perubahan.[]</div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-33995253485471801242016-11-07T06:46:00.001-08:002016-11-07T06:59:30.926-08:00Waspada! Orang Munafik Ternyata Lebih Berbahaya dari Orang Kafir <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_mzS6YbH32FhbqHE-OGQqRztbgsuD7R4zANfquVPsbgCBJI_TH8TozUCze81bb1gE_V7wE2U3KNd5vMJmEQMRHVMR8d-mc4bV7hIMNa065HCM-9ZbtUJ65h20JVmUVpc-oNtnpFqzO5ia/s1600/tangsel+pos.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="128" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_mzS6YbH32FhbqHE-OGQqRztbgsuD7R4zANfquVPsbgCBJI_TH8TozUCze81bb1gE_V7wE2U3KNd5vMJmEQMRHVMR8d-mc4bV7hIMNa065HCM-9ZbtUJ65h20JVmUVpc-oNtnpFqzO5ia/s320/tangsel+pos.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/" target="_blank">Pasang Iklan</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.co.id/" target="_blank">Sablon Spamduk Kain</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />“Yang menghancurkan Islam adalah orang alim yang menyimpang, orang
munafik yang pandai mendebat A-Qur’an dan menggunakan Al-Qur’an untuk
kepentingan pribadi, serta para pemimpin sesat.” (Umar bin Khattab
Radiyallaahu 'anhu)<br /><br />Sahabat Ummi, jangan remehkan orang munafik,
sungguh kekacauan dalam umat Islam banyak disebabkan oleh orang-orang
yang munafik, yakni musuh di dalam selimut, mengaku Islam... mengaku
beriman, padahal tidak. Kata-kata mereka terdengar hebat, terdengar
logis, hingga semua orang mendengarkan pernyataannya, akan tetapi
ketahuilah bahwa Allah telah menyatakan mereka inilah (orang-orang
munafik) musuh yang sebenarnya:<br /><br />“Dan apabila kamu melihat mereka,
tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata, kamu
mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang
tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukkan
kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah
terhadap mereka, semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka
sampai dipalingkan dari kebenaran?” (QS. Al-Munafiqun : 4)<br /><br />Bagaimana
ciri-ciri orang munafik? Tentunya kita tahu bahwa ciri kemunafikan ada
3,"Tanda orang munafik itu tiga apabila ia berucap berdusta, jika
membuat janji berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati.” (HR
Al-Bukhari)<br /><br />Tetapi bukan hanya itu, orang munafikjuga biasanya memiliki dua muka, mereka tidak segan melakukan sesuatu
untuk mengolok-olok kaum mukmin dan mendukung orang-orang kafir. <br /><br />“Apabila
mereka menjumpai orang-orang mukmin, mereka berkata, ‘Kami telah
beriman.’ Namun jika mereka menyendiri beserta dedengkot-dedengkotnya,
mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami di pihak kalian. Hanya saja kami
hendak mengolok-olok kaum mukmin.’ Allah akan mengolok-olok mereka dan
menelantarkan mereka dalam kedurhakaan, sedangkan mereka dalam keadaan
bimbang” (QS: 2: 14-15).<br /><br />Itu sebabnya orang munafik cukup sulit
dideteksi di kalangan orang beriman, karena mereka 'menyamar' sebagai
orang beriman, bahkan mereka pun mengerjakan shalat dan merasa diri
mereka seorang muslim. Padahal mereka banyak berbuat kerusakan di muka
bumi dan membuat perpecahan di kalangan umat muslim itu sendiri. <br /><br />“Dan
apabila ia mengerjakan puasa dan shalat, ia menyangka bahwa dirinya
seorang muslim” (HR Muslim, Kitab Iman, Bab Penjelasan Sifat-Sifat Orang
Munafik, no. 59).<br /><br />Maka, bagian kerak neraka, bagian neraka yang
paling dasar, akan menjadi tempat tinggal oleh orang-orang munafik,
bukan orang kafir. Sesungguhnya orang-orang munafik itu akan dicampakkan
ke dalam kerak neraka dan kamu tidak akan melihat mereka memperoleh
penolong” (QS. AnNisaa : 145)<br /><br />Sahabat Ummi, takutlah akan sifat
munafik, karena bisa jadi hati kita disusupi karakter munafik ini. Ibnu
Abi Malikah pernah mengatakan, “Aku telah menjumpai tiga puluh sahabat
Nabi, seluruhnya takut akan nifak. Tidak ada seorang pun di antara
mereka yang mengatakan, bahwa dirinya memiliki iman seperti imannya
Jibril dan Mikail.<br /><br />Setiap orang beriman akan khawatir pada sifat
munafik, kecuali orang munafik itu sendiri. Al-Hasan Al-Bashri
mengatakan, “Tidak ada orang merasa aman dari sifat nifak kecuali orang
munafik dan tidak ada orang yang merasa khawatir terhadapnya kecuali
orang mukmin.” Wallaahualam. Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-32948289175783677352016-11-07T06:46:00.000-08:002016-11-07T06:51:51.140-08:00Umat Islam Seharusnya Juga tergerak dengan Al Maidah 50Semoga umat Islam segera tergerak dengan Al Maidah 50, mundur 1 ayat dari Al Maidah 51:<br />
{ أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ }<br />
[artinya:" Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? dan siapakah
yang lebih baik hukumnya daripada Allah bagi orang-orang yang yakin?"]<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/" target="_blank">Ahlinya Sablon Spanduk</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ketika menafsirkan surat Al Maidah ayat 50, Ibnu Katsir berkata:</div>
<div style="text-align: justify;">
" Allah Ta’ala mengingkari orang yang berpaling dari hukum Allah -hukum yang telah muhka<span class="text_exposed_show">m
(kokoh), meliputi seluruh kebaikan dan mencegah setiap keburukan-
kemudian orang tersebut justru berpaling kepada yang lain, berupa
pandangan-pandangan, hawa nafsu dan berbagai peristilahan yang dibuat
oleh manusia tanpa bersandar kepada Syariat Allah, sebagaimana
masyarakat jahiliyah berhukum kepada kesesatan dan kebodohan, hukum yang
mereka buat berdasarkan pandangan dan hawa nafsu mereka. Sama halnya
seperti Bangsa Tartar yang berhukum dengan kebijakan-kebijakan kerajaan
yang diambil dari keputusan raja mereka, Jengiskhan, raja yang telah
menyusun al Yasaq untuk mereka, yaitu kitab kumpulan hukum yang diramu
dari berbagai syariat yang berbeda, termasuk dari Yahudi, Nasrani dan
Islam. Di dalamnya juga terdapat banyak hukum yang semata-mata dia ambil
dari pandangan dan hawa nafsunya. Kitab itu kemudian berubah menjadi
syariat yang diikuti oleh anak keturunannya, yang lebih diutamakan
ketimbang hukum yang diambil dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
Barangsiapa melakukan hal tersebut maka dia telah kafir. Ia wajib
diperangi sampai mau kembali merujuk kepada hukum Allah dan RasulNya,
sampai dia tidak berhukum kecuali dengannya (Kitab dan Sunnah) baik
sedikit maupun banyak.”</span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_mzS6YbH32FhbqHE-OGQqRztbgsuD7R4zANfquVPsbgCBJI_TH8TozUCze81bb1gE_V7wE2U3KNd5vMJmEQMRHVMR8d-mc4bV7hIMNa065HCM-9ZbtUJ65h20JVmUVpc-oNtnpFqzO5ia/s1600/tangsel+pos.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="128" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_mzS6YbH32FhbqHE-OGQqRztbgsuD7R4zANfquVPsbgCBJI_TH8TozUCze81bb1gE_V7wE2U3KNd5vMJmEQMRHVMR8d-mc4bV7hIMNa065HCM-9ZbtUJ65h20JVmUVpc-oNtnpFqzO5ia/s320/tangsel+pos.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/" target="_blank">Biro Iklan</a></td></tr>
</tbody></table>
<span class="text_exposed_show"><br /></span><span class="text_exposed_show"> Barangsiapa melakukan hal tersebut maka dia
telah kafir. Ia wajib diperangi sampai mau kembali merujuk kepada hukum
Allah dan RasulNya, sampai dia tidak berhukum kecuali dengannya (Kitab
dan Sunnah) baik sedikit (perkara kecil) maupun banyak (perkara besar)</span><br />
<span class="text_exposed_show"><br />
Ibnu Katsir melanjutkan: “Allah berfirman {أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ
يَبْغُونَ} artinya: “apakah hukum jahiliyahyang mereka kehendaki?”,
yaitu: (apakah) mereka mencari dan menghendaki (hukum jahiliyah),
sementara terhadap hukum Allah mereka berpaling? {وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ
اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ} artinya: “dan siapakah yang lebih
baik hukumnya daripada Allah bagi orang-orang yang yakin?”, Yaitu:
siapakah yang lebih adil dari Allah dalam hukumnya bagi orang yang
memahami syariat Allah dan beriman, yakin serta mengetahui bahwa Allah
Ta’ala adalah Pemberi Keputusan yang paling bijaksana (ahkamul hakimin),
lebih mengasihi makhluqnya ketimbang kasih-sayang seorang ibu kepada
anaknya. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala adalah Dzat yang mengetahui
segala sesuatu, Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu, dan Dzat yang
Adil dalam segala sesuatu”.</span>Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-37203224259682627832016-10-23T07:40:00.003-07:002016-10-23T07:52:18.190-07:00AyoSegera Telp 0819 8468 4393<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/search?updated-max=2016-08-01T21:08:00%2B07:00&max-results=2&start=20&by-date=false" target="_blank">Aulia Advertising</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_mzS6YbH32FhbqHE-OGQqRztbgsuD7R4zANfquVPsbgCBJI_TH8TozUCze81bb1gE_V7wE2U3KNd5vMJmEQMRHVMR8d-mc4bV7hIMNa065HCM-9ZbtUJ65h20JVmUVpc-oNtnpFqzO5ia/s1600/tangsel+pos.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="128" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_mzS6YbH32FhbqHE-OGQqRztbgsuD7R4zANfquVPsbgCBJI_TH8TozUCze81bb1gE_V7wE2U3KNd5vMJmEQMRHVMR8d-mc4bV7hIMNa065HCM-9ZbtUJ65h20JVmUVpc-oNtnpFqzO5ia/s320/tangsel+pos.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/search?updated-max=2016-08-01T21:08:00%2B07:00&max-results=2&start=20&by-date=false" target="_blank">Aulia Advertising</a></td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPyy5UeGELmSi1nF7cZVP_t4P8Q6n2dhrqcDPupgBQspBlCkzsNPj_PvwKozNCpoqKWz2uF8AMZywe6vx6zzz7MvOf6mNqJhHyQqgyNFeKRC46ZaYNy3XrplvMUD5-9B5Pd7kYxhgRAeu_/s1600/images.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPyy5UeGELmSi1nF7cZVP_t4P8Q6n2dhrqcDPupgBQspBlCkzsNPj_PvwKozNCpoqKWz2uF8AMZywe6vx6zzz7MvOf6mNqJhHyQqgyNFeKRC46ZaYNy3XrplvMUD5-9B5Pd7kYxhgRAeu_/s320/images.png" width="320" /></a></div>
<br />Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-79579823853809340712016-10-23T07:40:00.001-07:002016-10-23T07:46:03.065-07:00Ahlinya Membuat Umbul Umbul Manual Sablon...Pengiriman Seluruh NusantaraTelp 085966614393<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqOP52QnyS857kxAqBxyOXRbReFaYDTx97NcHxOYoCR8J0fFUL1-E-mkNNN3l0XqMzsrF_LzcJe2xVAGv1iI2y939QT0cPX_XjV0ZplH0nUe51SUDnoPVxAqsVVoPIGflMXAhz0uzDsbc/s1600/IMG-20161004-WA0011.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqOP52QnyS857kxAqBxyOXRbReFaYDTx97NcHxOYoCR8J0fFUL1-E-mkNNN3l0XqMzsrF_LzcJe2xVAGv1iI2y939QT0cPX_XjV0ZplH0nUe51SUDnoPVxAqsVVoPIGflMXAhz0uzDsbc/s320/IMG-20161004-WA0011.jpg" width="192" /></a></div>
<br />
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUfoz-jIG33PsrPBThL78tYiiCkxB60u8Zw2km6QtiCG8nK7nuojpKbg6hoFmciEvTV_JIMIWtr0gSk0fJsJ0Lzpklo2z-zQcIov5yWHo3C_FvNjEC6cRrA5M6qfy_LN2if4FEGBH8Bgc/s1600/IMG-20161010-WA0001.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUfoz-jIG33PsrPBThL78tYiiCkxB60u8Zw2km6QtiCG8nK7nuojpKbg6hoFmciEvTV_JIMIWtr0gSk0fJsJ0Lzpklo2z-zQcIov5yWHo3C_FvNjEC6cRrA5M6qfy_LN2if4FEGBH8Bgc/s320/IMG-20161010-WA0001.jpeg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7cOryTIxRvhYKjorbWBDbUFBnPWmuSRyvPEmB48US5PzSNeTnJ5HKlxF_xdJHNZ4OwBFa0q-g-MQPia9w7-rsUi-qb38wuWZNEofhMpSnqXFfNh8CvyeBm1RnitKXzg6TBxaInh2BT74/s1600/IMG-20161010-WA0003.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7cOryTIxRvhYKjorbWBDbUFBnPWmuSRyvPEmB48US5PzSNeTnJ5HKlxF_xdJHNZ4OwBFa0q-g-MQPia9w7-rsUi-qb38wuWZNEofhMpSnqXFfNh8CvyeBm1RnitKXzg6TBxaInh2BT74/s320/IMG-20161010-WA0003.jpeg" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirn3cQ69RguW4Az5J1coe1nMg36VhXzDf8Z17Xev_vxJvhQ_AdWZIBbEdeHznLx2by16hRdNrmH6vcurs9USzQH-8_B9YGI0UCHepx2Mk1BZryoOE7nGQJOJVjedD8gppgM_56aXZl_ys/s1600/IMG_20161007_125209+%25281%2529.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirn3cQ69RguW4Az5J1coe1nMg36VhXzDf8Z17Xev_vxJvhQ_AdWZIBbEdeHznLx2by16hRdNrmH6vcurs9USzQH-8_B9YGI0UCHepx2Mk1BZryoOE7nGQJOJVjedD8gppgM_56aXZl_ys/s320/IMG_20161007_125209+%25281%2529.jpg" width="240" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
Dwitama Spanduk Advertising Ahlinya Cetak Spanduk</div>
<div class="MsoNormal">
Marketing Executive</div>
<div class="MsoNormal">
Nur cahyono</div>
<div class="MsoNormal">
Phone : 0856 7386 103,</div>
<div class="MsoNormal">
WA : 0813 8468 1151</div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-13554332731421512852016-10-23T07:40:00.000-07:002016-10-23T07:48:47.318-07:00ULAMA "DALAM JEBAKAN<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPyy5UeGELmSi1nF7cZVP_t4P8Q6n2dhrqcDPupgBQspBlCkzsNPj_PvwKozNCpoqKWz2uF8AMZywe6vx6zzz7MvOf6mNqJhHyQqgyNFeKRC46ZaYNy3XrplvMUD5-9B5Pd7kYxhgRAeu_/s1600/images.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPyy5UeGELmSi1nF7cZVP_t4P8Q6n2dhrqcDPupgBQspBlCkzsNPj_PvwKozNCpoqKWz2uF8AMZywe6vx6zzz7MvOf6mNqJhHyQqgyNFeKRC46ZaYNy3XrplvMUD5-9B5Pd7kYxhgRAeu_/s320/images.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/search?updated-max=2016-08-01T21:08:00%2B07:00&max-results=2&start=20&by-date=false" target="_blank">Aulia Advertising</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Oleh: Prof. Dr. Fahmi Amhar</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kini ulama adalah makhluk langka. Jarang anak kecil yang
bercita-cita mau menjadi ulama. Orangtua pun kalau mengirim anaknya ke
pesantren hanya agar anaknya menjadi salih, bukan menjadi ulama.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Di sisi lain, kalau kita memperkenalkan tokoh Indonesia ke
orang Timur Tengah bahwa dia seorang ulama, orang Timur Tengah akan
balik bertanya: Ulama di bidang apa? Apakah dalam ulumul Quran? Hadis?
Fikih? Tarikh? Kalau kita tidak menjelaskan, mereka akan ragu, “Ulama
apa itu? Ahli al-Quran bukan; ahli hadis bukan; ahli fikih bukan; ahli
tarikh bukan. Jadi, ahli apa?”</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Walhasil, kita tahu bahwa ulama saat ini sangat langka.
Dari yang langka ini, lebih banyak ulama yang lemah daripada yang kuat.
Yang lemah ini tidak menjadi inspirasi bagi umat, tidak memimpin umat
keluar dari keterpurukannya, bahkan mereka tidak jarang justru menjadi
bagian dari sistem yang menindas umat.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Apa sesungguhnya faktor-faktor yang membuat ulama yang langka ini semakin lemah? </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Secara umum ada tiga jebakan” bagi ulama. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Pertama : jebakan pemikiran yang terjadi pada dirinya sendiri.</i></div>
<i>
</i>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Kedua : jebakan kultural yang “disiapkan” masyarakat. </i></div>
<i>
</i>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Ketiga : jebakan sistem yang direkayasa oleh para penguasa.</i></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Agar dapat keluar dari jebakan ini, para ulama wajib
memiliki kesadaran ideologis, di mana posisinya saat ini, agar dia tidak
terjebak di salah satu atau ketiganya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
1. Jebakan Pemikiran</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Jebakan pemikiran adalah jebakan yang paling lembut sehingga yang terjebak tidak merasa dirinya terjebak. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Jebakan pemikiran ini ada tiga macam. <br />
Pertama:_ sekularisasi. Sekularisasi adalah pemisahan agama dari
kehidupan publik, yakni kehidupan tempat interaksi tak terbatas seluruh
warga, baik Muslim maupun bukan, dalam segala aspek kehidupan: politik,
ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, pertahanan dll.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Pahit untuk mengakui, bahwa sebagian besar ulama kita sudah
tersekularisasi di segala sisi. Mereka canggung berbicara masalah
publik dari sisi Islam. Mereka membatasi diri untuk berbicara hanya saat
ada persoalan moral seperti pornografi, miras, perjudian, pelacuran.<br />
Kalaupun mereka berbicara tentang terorisme, itu karena terorisme
dikaitkan dengan ustad dan pesantren. Mereka juga hanya peka terhadap
gerakan sesat (Ahmadiyah, shalat dwibahasa, dsb). <br />
Sebaliknya, mereka canggung untuk duduk bersama membahas pengaturan
sumberdaya alam menurut Islam atau mengatasi krisis pangan menurut
Islam; seakan-akan dalam masalah-masalah ini, Islam tidak mempunyai
solusi.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kalau berbicara tentang pendidikan Islam, yang terlintas
hanya mata pelajaran agama di sekolah, atau pendidikan oleh yayasan
Islam (termasuk pesantren). Jarang yang berpikir bahwa pendidikan Islam
itu menyangkut segala segi, dari muatan kurikulumnya yang harus mengacu
pada akidah Islam di segala pelajaran (termasuk bahasa, matematika, IPA,
IPS) hingga bagaimana pendidikan itu bisa dibiayai sehingga semua warga
bisa mendapatkan akses pendidikan bermutu yang terjangkau.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK2v8R9bsm31SdRoybCzrQa-vYDz6POHWg73ORYWt9jqfESj9qnF3G0-y4BaeGp6wL6yb7StiA8KcXfq224VfacIR6Ov-WP4T4F55cTv3VYRPvGDUiO-A_5YpnOwF08UJsYA61myK0eVpv/s1600/images+%252813%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.co.id/" target="_blank">Dwitama Spnduk Ahlinya Sablon Spanduk</a></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kedua : dakwah ishlâhiyah dan khayriyah. Sejak
sekularisasi menjadi arus utama, Islam dipelajari hanya sebatas ajaran
perbaikan individu atau keluarga. Dakwah akhirnya hanya terfokus pada
perubahan individual yang bersifat kebajikan (khayriyah). Topik yang
dominan adalah fikih praktis (ibadah, tatacara makan/berpakaian, nikah,
muamalah sehari-hari dan akhlak). Dakwah sudah dianggap sukses jika
berhasil menjadikan seseorang rajin shalat atau perempuan mau berbusana
Muslimah. Terkait dengan aktivitas masyarakat, dakwah ditekankan pada
kepedulian sosial seperti sedekah, menyantuni anak yatim hingga
mendirikan sekolah dan rumah sakit. Bagaimana memberikan solusi tuntas
dan mendasar terhadap segala masalah umat (ekonomi, pendidikan, sosial,
hukum, perundang-undangan, dll), hal itu jarang dijadikan target.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ketiga: pemikiran “asketis”. Derap kehidupan hedonis,
apalagi yang dibawa Kapitalisme, membuat sebagian ulama bereaksi dengan
hidup bak pertapa sufi (asketis). Dakwah mereka fokus pada aspek ruhiah
(spiritual) dan mengajak masyarakat menjauhi dunia. Walhasil, pada saat
mendengar nasihat mereka, orang bisa mengucurkan air mata. Namun, begitu
keluar majelis, aktivitas dunianya tidak mengacu syariah, karena
syariah itu sendiri tidak pernah dibahas.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Orang diasumsikan otomatis jadi baik ketika pikirannya
mengingat Allah. Padahal faktanya, *amal seseorang bergantung pada
pemahaman syar‘i yang dimilikinya*. Ada pemilik bank yang tiap hari
bergelimang riba, namun dia tidak merasa berdosa, karena sudah rajin
tahajud dan puasa sunnah.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
2. Jebakan Kultural.<br />
Jebakan kultural atau budaya terjadi di—dan dilakukan oleh—masyarakat.
Masyarakat menggunakan pengalamannya dalam berinteraksi dengan agama
lain saat memahami Islam. Jebakan kultural ini dapat memaksa seorang
ulama yang semula kuat karena ikhlas menjadi lemah karena bias. Ada tiga
jebakan kultural:</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Pertama: mitos ulama. Pada semua ajaran lain, keyakinan
berasal dari mitos atau aksioma yang tidak rasional. Ketika beralih ke
Islam, penganut mitos pun memandang akidah Islam sebagai mitos. Rasul
saw. berubah dari sosok manusia teladan menjadi sosok keramat yang
supranatural. Bahkan ulama tiba-tiba dianggap “orang suci” yang mustahil
salah, seperti penganut Katolik memandang Paus. Belakangan muncul
orang-orang yang memanfaatkan hal ini demi keuntungan pribadi. Mereka
melegitimasi diri di depan orang-orang awam dengan ayat al-Quran atau
hadis yang diselewengkan. Lalu muncullah bid‘ah di mana-mana.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Di sisi lain, ulama dimitoskan dengan segala idealitas
dalam pandangan awam, bukan pandangan syariah. Saat ulama itu melakukan
hal yang dibenci awam (misalnya poligami), gelar “orang suci” tiba-tiba
lenyap. Mereka tidak bisa menerima kenyataan, bahwa “ulama juga
manusia”.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kedua_: mitos bahasa. Sebagai bahasa al-Quran, bahasa Arab
adalah bahasa ilmu pengetahuan Islam. Namun, di masyarakat non-Arab,
kini bahasa ini sudah menjadi “hak istimewa” selapis kecil ulama.
Sekadar tulisan Arab saja kadang dianggap keramat dan mampu mengusir
setan. Orang yang pintar membaca al-Quran langsung dipanggil ustadz.
Yang fasih berbahasa Arab (baca kitab kuning) dijuluki ulama, tanpa
melihat lagi pemahaman Islamnya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ketiga: mitos ijtihad. Pada zaman sekarang, ijtihad
dimitoskan sama dengan berpendapat. Setiap orang akhirnya boleh
berijtihad, sekalipun tanpa bekal memadai. Tidak aneh, muncullah
fatwa-fatwa nyleneh. Namun, ini ditoleransi dengan dalil, bahwa ijtihad
itu, kalau benar mendapat dua pahala, dan kalau salah mendapat satu
pahala. *Padahal yang terjadi kadang-kadang hanyalah adopsi terhadap
paham sekular yang dilabeli Islam, yang jauh sekali dari kategori
ijtihad.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
3. Jebakan Sistem.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Para penguasa korup pada zaman manapun melihat para ulama sebagai
orang-orang yang berpotensi menghalangi mereka. Karena itu, penguasa
fâsid ini akan berupaya melemahkan para ulama, baik secara “legal”
maupun “ilegal”. Yang legal ada tiga macam:</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Pertama :</i> depolitisasi. Ulama dimarjinalkan dari kancah
politik dengan sekularisme. Ulama yang menolak sekularisme akan mundur
dari arena; yang ada dalam sistem, mau tak mau, akan sama sekularnya.
Contoh, pada masa lalu, ada UU yang mewajibkan asas tunggal bagi ormas
dan parpol. Akibatnya, para ulama praktis kehilangan ‘rumah’, kecuali
yang mau pindah ke ormas atau parpol pendukung penguasa. Meski berdalih
akan “mengislamkan dari dalam”, yang terjadi justru sebaliknya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Kedua :</i> pragmatisme. Ulama dipojokkan untuk sekadar
bertahan hidup dalam sistem. Sistem sekular menjamin pelaksanaan syariah
di ranah pribadi. Pembangunan masjid dibantu. Dakwah khayriyah
dipromosikan. Zakat dan haji dilayani pemerintah. Ulama yang terpojok
akhirnya mengambil sikap, “Inilah yang masih bisa kita kerjakan.” Mereka
akhirnya diam terhadap urusan publik yang masih diatur sistem kufur.
Padahal kezaliman pada urusan ini (misalnya mahalnya BBM) melanda semua
orang; Muslim atau bukan; apakah mereka tahu masalahnya atau tidak.
Dakwah pun kemudian tak lagi untuk meluruskan penguasa yang bengkok,
yang oleh Nabi saw. disebut sebagai afdhal al-jihâd (jihad paling
utama), namun ”yang penting aman”.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Ketiga :</i> Godaan 3-TA. Yang paling vulgar adalah pelemahan
ulama dengan harta, tahta dan wanita. Ulama yang kesulitan finansial
dibantu, pondoknya dibangun, santrinya diberi beasiswa, dan dakwahnya
makin bernilai bisnis. Ada juga ulama yang dilamar jabatan, dari
legislatif lokal hingga calon wapres. Yang terheboh tentu saja yang
ditawari wanita. Namun, semua ada kompensasinya. Yang jelas kepekaan,
sikap dan pengaruh politik yang bersangkutan bisa tergadai, atau
setidaknya dia akan sibuk dengan 3-TA itu. Akibatnya, kinerja
keulamaannya turun, atau bahkan dilupakan. Telah banyak pesantren yang
hancur karena ditinggal pemimpinnya yang menjadi “selebritis” atau
politisi di Senayan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br />
Adapun jebakan yang ilegal amat bergantung pada sikap penguasa. Kalau
dia santun, ini tidak dilakukan. Dia mencukupkan diri dengan yang legal.
Namun, penguasa zalim akan menempuh segala cara.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Pertama :</i> pecah-belah. Adu domba ini tidak jarang dengan
penyusupan intelijen. Fitnah dimunculkan: yang satu mencurigai yang
lain; menuduh pihak lain sesat, ahli bid‘ah, dll. Akibatnya, ukhuwah
islamiyah terputus.<br />
<i>Kedua : </i>stigma negatif. Penguasa memberikan citra negatif seperti
radikal, ekstremis dan teroris kepada ulama sehingga yang bersangkutan
dijauhi masyarakat. Stigma ini umumnya ditujukan kepada ulama-ulama yang
sederhana. Kadang-kadang jamaahnya dipancing untuk melakukan kekerasan,
kemudian dimanfaatkan untuk mempertegas stigma yang diberikan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<i>Ketiga : </i>siksaan dan penjara. Ini adalah cara terakhir
untuk membungkam ulama. Namun, tren di negeri-negeri Muslim sekarang,
ulama yang pernah disiksa atau dipenjara justru makin karismatik. Ini
tidak disukai penguasa. Karena itu, direkayasalah seakan-akan sang ulama
melakukan kriminalitas seperti menyimpan narkoba, melakukan kejahatan
seksual atau pemalsuan dokumen; sebagaimana yang pernah divoniskan
kepada Ustad Abu Bakar Baasyir. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Khatimah<br />
Menyatakan seseorang atau sekelompok ulama telah terkena jebakan-jebakan
di atas bisa menyulut emosi orang-orang yang merasa selama ini ikhlas
berjuang dan berkonstribusi bagi umat. Mereka merasakan pahit-getirnya
perjalanan dakwah. Sebagian bahkan telah menghabiskan usianya di
penjara.<br />
Semua itu tidak kita nafikan. Dengan menunjukkan jebakan-jebakan itu,
kita tidak sedang menghakimi para ulama pada masa lalu, namun agar pada
masa depan tidak ada dari kita yang kena sindiran Rasulullah saw.: "Seorang Miuslim tidak akan terperosok ke dalam lubang yang sama dua
kali".</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Wallâhu a‘lam bi ash-shawâb.</div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-62735374900670112722016-10-23T07:31:00.000-07:002016-10-23T07:31:08.280-07:00 HARI SANTRI NASIONAL<div style="text-align: justify;">
HARI SANTRI NASIONAL </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Digging up the Past</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Oleh: M. Ismail Yusanto</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Digging up the past adalah slogan yang sangat terkenal di
kalangan para arkeolog. Ini mewakili semangat mereka untuk mengungkap
masa lalu melalui usaha penemuan dan penggalian situs-situs bersejarah.
Hasilnya adalah sebuah rekonstruksi kehidupan atau peradaban di masa
lalu yang diharap bisa memberi pelajaran kepada kehidupan sekarang dan
di masa mendatang. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tapi slogan itu kiranya tepat juga dipakai oleh kita saat
ini yang konsern pada pentingnya pelurusan sejarah. Terlebih setelah
Presiden Jokowi - memenuhi janji kampanye saat pilpres tahun lalu -
menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan
tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri tidak lepas dari kiprah santri
dan para kiai dalam melawan penjajah yang ketika itu terus berusaha
mengancam kemerdekaan Indonesia yang baru saja diproklamasikan. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Pada 21 Oktober 1945, berkumpul para kiai se-Jawa dan
Madura di kantor ANO (Ansor Nahdlatul Oelama). Setelah rapat darurat
sehari semalam, pada 22 Oktober dideklarasikanlah seruan jihad fi
sabilillah yang belakangan dikenal dengan istilah Resolusi Jihad.
Intinya, membela kemerdekaan Indonesia sebagai negeri muslim dari kaum
penjajah adalah kewajiban syar’iy. Inilah jihad, yang diperintahkan
Allah SWT, dan pelakunya sangat dimuliakan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kita tentu berharap, penetapan 22 Oktober sebagai Hari
Santri Nasional bukan sekadar pemenuhan janji bagi kepentingan politik
pencitraan, tapi ada misi yang lebih jauh, yakni usaha untuk mengungkap
kebenaran sejarah. Misi ini sangat penting karena pelurusan sejarah akan
berpengaruh besar dalam ikhtiar membangun kesadaran publik yang benar
di masa mendatang. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kita tahu, sejarah memang tidaklah netral. Sejarah adalah
realitas tangan ke dua (second-hand reality) yang sangat tergantung pada
siapa yang menuliskan, dan atas dasar kepentingan apa sejarah itu
ditulis. Di sinilah, demi memuluskan kepentingan politik penguasa,
kejahatan penulisan sejarah kerap terjadi. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Setidaknya ada 3 kejahatan penulisan sejarah yang dilakukan
dengan tujuan untuk mengaburkan peran Islam dalam sejarah bangsa dan
negara ini. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Pertama, penguburan atau peniadaan peristiwa sejarah. Salah
satu contoh paling nyata, ya soal Resolusi Jihad itu. Bila sejarah
pergerakan kemerdekaan ditulis secara jujur, mestinya akan terbaca
sangat jelas peran besar para santri yang tergabung dalam Hizbullah dan
para kyai yang tergabung dalam Sabilillah dalam periode mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Lebih khusus peran KH Hasyim Asy’ari saat
mengeluarkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 untuk melawan
penjajahan Belanda yang ketika itu, dengan membonceng sekutu, hendak
kembali bercokol. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Menurut cucu KH Hasyim, KH Salahuddin Wahid, resolusi atau
fatwa itu telah mendorong puluhan ribu muslim, utamanya di Surabaya,
untuk bertempur melawan Belanda dengan gagah berani. Peristiwa heroik di
Hotel Oranye, Surabaya, itulah yang kemudian diperingati sebagai Hari
Pahlawan, 10 November. Tanpa resolusi itu, mungkin semangat melawan
Belanda dan sekutu tidak terlalu tinggi. Tapi, dalam buku sejarah,
peristiwa penting itu tidak ditulis. Sungguh aneh, peristiwa 10 November
selalu disebut-sebut, tapi Resolusi Jihad yang membuat peristiwa 10
November bisa terjadi malah disembunyikan. </div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Buku Resolusi Jihad Paling Syar’iy, yang ditulis oleh Gugun
el Guyanie (Pustaka Pesantren, 2010) adalah salah satu buku yang dari
sub judulnya “Biarkan kebenaran yang hampir setengah abad dikaburkan
catatan sejarah itu terbongkar” menggambarkan semangat untuk mengungkap
kebenaran sejarah, khususnya di seputar Resolusi Jihad, yang menurut
sejarahwan Belanda Martin van Bruinessen, peristiwa penting ini memang
tidak mendapat perhatian yang layak dari para sejarahwan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kedua, pengaburan peristiwa sejarah. Contohnya, siapa
sebenarnya inspirator kebangkitan nasional melawan penjajah? Bila
sejarah mencatat secara jujur, mestinya bukan Boedi Oetomo, melainkan
Syarikat Islam (SI) yang merupakan pengembangan dari Syarikat Dagang
Islam..</div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-64516949473879970022016-10-23T07:28:00.001-07:002016-10-23T07:28:09.304-07:00Renungan Dan Kajian Ilmu Kebohongan Nusron Wakid.<br />
<br />
<div dir="ltr">
Assalamu'alaikum Wrwb.... </div>
<div dir="ltr">
Berikut maklumat yang berisi bantahan atas pendapat Nusron
Purnomo (ngakunya Wahid) pada acara ILC, Senin 10 Oktober 2016, dari
al-Faqier Assayyid Bahar bin Sumaith.</div>
<div dir="ltr">
Hamba yang banyak dosa namun tidak rela al-Qur'annya dihina...</div>
<div dir="ltr">
Bantahan pertama </div>
<div dir="ltr">
Nusron mengatakan bahwa awliya' bukan lah pemimpin sehingga di jadikan sebagai dalil untuk menghalalkan pemimpin kafir </div>
<div dir="ltr">
ﻣﻌﻨﻰ ﺃﻭﻟﻴﺎﺀ في كتب التفسير ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻓﺔ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭﺓ<br />
Makna awliya' dalam kitab2 tafsir yg masyhur </div>
<div dir="ltr">
جامعل البيان (الطبري)<br />
1. Tafsir Jamiul Bayan Imam Ibnu Jarir at-Thobari <br />
Jangan kalian jadikan mereka sebagai hilf (sekutu) atau walijah (orang dekat) </div>
<div dir="ltr">
جامع الاحكام(القرطبي)<br />
2. Tafsir Jami' li Ahkam Imam Qurtubi <br />
Jangan kalian jadikan sebagai orang yang membantu, atau urusan2 kalian </div>
<div dir="ltr">
ابن كثير<br />
3. Tafsir Imam Ibnu Katsir <br />
Jangan jadikan mereka sebagai orang kepercayaanmu, jangan mendukung mereka </div>
<div dir="ltr">
جلالين( جلال الدين المحلي و جلال الدين السيوطي)<br />
4, Tafsir Jalalain Imam Jalaluddin al Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuhuti <br />
Jangan mencintai mereka </div>
<div dir="ltr">
مدارك التنزيل ( النسفي)<br />
5. Tafsir Madariku Tanzil Imam an-Nasafi <br />
Jangan meminta bantuan mereka, jangan bergaul dengan mereka sebagaimana kalian bergaul dengan orang mu'min </div>
<div dir="ltr">
انوار التنزيل( البيضاوي)<br />
6. Tafsir Anwaru Tanzil Imam Baidhowi <br />
Jangan mengandalkan mereka </div>
<div dir="ltr">
معالم التنزيل ( البغوي)<br />
7. Tafsir Ma'alimu Tanzil Imam Baghowi <br />
Jangan jadikan mereka sebagai andalan kalian</div>
<div dir="ltr">
Jikalau kita dilarang menjadikan mereka sebagai, sekutu,
teman dekat, pelindung, andalan, orang kepercayaan dan kita dilarang
mendukung mereka, meminta bantuan mereka, mencintai mereka, yang dimana
golongan2 itu adalah golongan2 yang tidak memiliki hak untuk di taati,
apalagi menjadikan mereka sebagai pemimpin yang dimana pemimpin memiliki
hak untuk di taati....<br />
Sama seperti dalam surat al-Baqarah ayat 35 "dan janganlah kamu dekati pohon ini " <br />
Mendekati saja tidak boleh apalagi memakan...</div>
<div dir="ltr">
Bantahan ke 2 </div>
<div dir="ltr">
Nusron mengatakan yang paling tau tentang makna al-Qur'an adalah Allah </div>
<div dir="ltr">
Ketahuilah saudara2...<br />
Di dalam al-Qur'an terdapat ayat Muhkam dan ayat Mutasyabihat... Muhkam
adalah ayat yang jelas makna nya ﺍﻟﻤﺘﻀﺢ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ : ﻣﺤﻜﻤﺎﺕ<br />
Mutasyabihat adalah ayat yang tidak jelas maknanya ﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﺑﻤﺘﻀﺢ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ : ﻣﺘﺸﺎﺑﻬﺎﺕ contoh nya اﻟﺮﺣﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺍﺳﺘﻮﻯ<br />
<br />
Ayat Muhkam di tafsirkan oleh orang2 yang dalam ilmunya الرسخون في العلم ya'ni para Mufassir <br />
Adapun ayat Mutasyabihat, kebanyakan para ulama salaf memakai cara تفويض (penyerahan)<br />
Ya'ni memindahkan, atau memalingkan lafadz dari makna dzohirnya, dan menyerahkan makna yang dimaksudkan kepada Allah Ta'ala... <br />
Jadi ayat yang maksudnya dan maknanya diserahkan atau dikembalikan
kepada Allah adalah ayat2 Mustsyabih bukan ayat Muhkam... adapun ayat 51
dari surat al-Maidah adalah ayat Muhkam dan bukan termasuk ayat
Mustasyabih, sehingga menurut Nusron hanya Allah yg mengetahui
maknanya...</div>
<div dir="ltr">
Bantahan ke 3 </div>
<div dir="ltr">
Nusron membawa hadits Nabi<br />
ﺧﻴﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻗﺮﻧﻲ ﺛﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻠﻮﻧﻬﻢ ﺛﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻠﻮﻧﻬﻢ<br />
Sebaik baiknya masa adalah masaku, (saat hidupnya Nabi dan sahabat),
kemudian org2 setelah mereka, (saat hidupnya tabi'in), kemudian org2
setelah mereka (saat hidupnya tabi'ina tabi'in). <br />
Dan menceritakan bahwa di zaman Dinasti Abbasiyah, Sultan ke 16 yaitu
Mu'tadid billah pernah mengangkat seorang kristen taat sebagai gubernur
yaitu Umar bin Yusuf.. <br />
Di zaman Umar bin Khattab, beliau pernah memecat seorang nasrani yang
diangkat oleh Abu Musa al-Asy'ari yang bertugas mencatat pengeluaran dan
pemasukan keuangan pemerintahan.... </div>
<div dir="ltr">
Masa kehidupan mana yang lebih baik masanya? <br />
Masa Sultan Mu'tadid billah pada Daulah Abbasiyah atau masa Khalifatu Rasyidin Umar bin Khattab....? <br />
Masa siapa yang lebih dekat kepada Nabi Muhammad SAW...?? </div>
<div dir="ltr">
Dan perlu diketahui bahwa di zaman Daulah Abbasiyah banyak
kaum Mu'tazilah yang mengatakan bahwa al-Qur'an adalah mahluk, dan
banyak ulama yang disiksa dan dipenjara oleh pemerintahan Abbasiyah,
salah satunya adalah Imam Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Nuh pada
masa pemerintahan Sultan al Ma' mun... <br />
Imam Ahmad bin Hanbal juga disiksa pada masa pemerintahan Sultan
al-Muktasim billah, kemudian seorang ulama yang bernama Ahmad bin Nasir
al Khuza'i dipancung pada masa pemerintahan Sultan al-Watsiq, putra dari
Muktasim billah...</div>
<div dir="ltr">
Bantahan ke 4 </div>
<div dir="ltr">
Ahok bukan hanya menghina umat Islam... Ahok memiliki
kesalahan yang lebih besar dan fatal, yaitu menghina al-Qur'an yang
secara tidak langsung dia telah menghina Allah dan Nabi Muhammad SAW. </div>
<div dir="ltr">
Dalam kitab Asyyifa' bi Ta'rifi Huquqil Mustofa <br />
ﺍﻟﺸﻔﺎﺀ بتعريف حقوق ﺍﻟﻤﺼﻄﻔﻰ للقاضي عياض<br />
Dikatakan; Barangsiapa mengucapkan perkataan keji dan kata2 yang berisi
penghinaan terhadap keagungan Allah dan kemuliaan-Nya, atau melecehkan
sebagian dari perkara2 yang diagungkan oleh Allah (ﺍﺳﺘﻬﺰﺃ) Maka bagi
seorang muslim dia telah kufur, dan bagi seorang kafir maka hak
memaafkan ada pada Allah, dan Allah tidak akan memaafkannya kalau dia
belum masuk Islam dan bertobat... </div>
<div dir="ltr">
Jadi, ahok yang telah menghina al-Qur'an maka hak memaafkan
bukan ada pada kita, tapi ada pada Allah... dan Allah tidak akan
memaafkannya kalau dia belum masuk Islam dan bertobat... karena kalau
hak memaafkan ada pada kita terus kita maafkan maka selesai masalahnya..</div>
<div dir="ltr">
Yang terakhir, ada sebuah petikan hadits Nabi dari Abu Musa
al Asy'ari yang cocok untuk Nusron, ada petikan hadits Nabi yg
berbunyi: </div>
<div dir="ltr">
ومثل المنافق الذي ﻳﻘﺮﺃ القران مثل الريحانة ريحها طيب و طعمها مر<br />
Orang munafiq yang membaca al-Qur'an bagaikan buah raihanah, baunya harum namun rasanya pahit..</div>
<div dir="ltr">
Bantahan Ini saya buat semata2 karena ketidak relaan saya
ketika melihat si kafir menghina al-Qur'an dan dan lebih tidak rela lagi
ketika melihat si munafiq membela si kafir yang telah menghina
al-Qur'annya dan Tuhannya si munafiq... </div>
<div dir="ltr">
Semoga Allah kibarkan bendera petunjuk di dalam hati Nusron...</div>
<div dir="ltr">
Semoga Bermanfaat. </div>
<div dir="ltr">
Wassalamu'alaikum WrWb.... </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-77029574534294443172016-10-23T07:15:00.003-07:002016-10-23T07:15:49.629-07:00CATATAN RINGKAS, apabila ditanya anak/cucu tentang Al-Quran: (tanya jawab)<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7pGdKnMxbUnaOczehVNsFjOoCMG5zsTHSHHjY1tr5zTF8r0zYxhXAsXL2RPaSxjQAsVT579wfRNl9J6IOhC8wKPX9R_lzn9u_O1B67th0-Q8DOPT4rRY23QXvrzwARxgTLJ_lomYO9uKM/s1600/images.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7pGdKnMxbUnaOczehVNsFjOoCMG5zsTHSHHjY1tr5zTF8r0zYxhXAsXL2RPaSxjQAsVT579wfRNl9J6IOhC8wKPX9R_lzn9u_O1B67th0-Q8DOPT4rRY23QXvrzwARxgTLJ_lomYO9uKM/s320/images.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/search?updated-max=2016-08-01T21:08:00%2B07:00&max-results=2&start=20&by-date=false" target="_blank">Aulia Advertising</a></td></tr>
</tbody></table>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
S : Berapa jumlah Surah dlm al-Quran?<br />
J : 114 Surah</div>
<div dir="ltr">
S : Berapa jumlah Juz dlm al-Quran?<br />
J : 30 Juz</div>
<div dir="ltr">
S : Berapa jumlah Hizb dlm al-Quran?<br />
J : 60 Hizb</div>
<div dir="ltr">
S : Berapa jumlah Ayat dlm al-Quran?<br />
J : 6236 Ayat</div>
<div dir="ltr">
S : Berapa jumlah Kata dlm al-Quran?, dan Berapa Jumlah Hurufnya?<br />
J : 77437 Kata, atau 77439 Kata dan 320670 Huruf</div>
<div dir="ltr">
S : Siapa Malaikat yang disebut dlm al-Quran?,<br />
J : Jibril, Mikail, Malik, Malakulmaut, Harut, Marut, Al-Hafazoh, Al-Kiromulkatibun HamalatulArsy, dll.</div>
<div dir="ltr">
S : Berapa Jumlah Sajdah (ayat Sujud) dlm al-Quran?<br />
J : 14 Sajdah</div>
<div dir="ltr">
S : Berapa Jumlah para Nabi yg disebut dlm Al-Quran?<br />
J : 25 Nabi</div>
<div dir="ltr">
S : Berapa Jumlah Surah Madaniyah dlm al-Quran?, sebutkan.<br />
J : 28 Surah, al-Baqoroh, al-Imron, al-Nisa" al-Maidah, al-Anfal,
al-Tawbah, al-Ra'd, al-Haj, al-Nur, al-Ahzab, Muhammad, al-Fath,
al-Hujurat, al-Rahman, al-Hadid, al-Mujadilah, al-Hasyr, al-Mumtahanah,
al-Shaf, al-Jum'ah, al-Munafiqun, al-Taghabun, al-Thalaq, al-Tahrim,
al-Insan, al-Bayinah, al-Zalzalah, al-Nashr.</div>
<div dir="ltr">
S : Berapa Jumlah Surah Makiyah dlm al-Quran? sebutkan.<br />
J : 86 Surat, selain surah tersebut di atas.</div>
<div dir="ltr">
S : Berapa Jumlah Surah yg dimulai dgn huruf dlm al-Quran?<br />
J : 29 Surah.</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah yg dimaksud dgn Surah Makiyyah?, sebutkan 10 saja.<br />
J : Surah Makiyyah adalah Surah yg diturunkan di Makkah sebelum Hijrah,
seperti: al-An'am, al-Araf, al-Shaffat, al-Isra', al-Naml, al-Waqi'ah,
al-Haqqah, al-Jin, al-Muzammil, al-Falaq.</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah yg dimaksud dgn Surah Madaniyyah? sebutkan lima saja?<br />
J : Surah Madaniyah adalah Surah yg diturunkan di Madinah setelah
Hijrah, seperti: al-Baqarah, al-Imran, al-Anfal, al-Tawbah, al-Haj.</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY92jHyAZoQNPUF0Bhps7U_ifZtruCWWIdz0RvZw99UNLn8tfyD_Fd1Di87EJWgLed9f9mzYAtoiqyW6A4dNzeHbfRcTE_Ll2OKHB1AxMywPYCTpyCdcaVbkJuIuqd_Ro8jtL6OOMaEKNs/s1600/images+%252813%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY92jHyAZoQNPUF0Bhps7U_ifZtruCWWIdz0RvZw99UNLn8tfyD_Fd1Di87EJWgLed9f9mzYAtoiqyW6A4dNzeHbfRcTE_Ll2OKHB1AxMywPYCTpyCdcaVbkJuIuqd_Ro8jtL6OOMaEKNs/s1600/images+%252813%2529.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.co.id/" target="_blank">DWITAMA SPANDUK ADVERTISING</a></td></tr>
</tbody></table>
<div dir="ltr">
S : Siapakah nama para Nabi yg disebut dlm Al-Quran?<br />
J : Adam, Nuh, Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, Musa, Isa, Ayub, Yunus,
Harun, Dawud, Sulaiman, Yusuf, Zakaria, Yahya, Ilyas, Alyasa', Luth,
Hud, Saleh, ZulKifli, Syuaib, Idris, Muhammad Shallallahu'alaihi wa
sallam </div>
<div dir="ltr">
S : Siapakah satu-satunya nama wanita yg disebut namanya dlm al-Quran?<br />
J : Maryam binti Imran.</div>
<div dir="ltr">
S : Siapakah satu-satunya nama Sahabat yg disebut namanya dlm al-Quran?<br />
J : Zaid bin Haritsah. Rujuk dlm surah Al Ahzab ayat 37.</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah nama Surah yg tanpa Basmalah?<br />
J : Surah at-Tawbah.</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah nama Surah yg memiliki dua Basmalah?<br />
J : Surah al-Naml.</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah nama Surah yg bernilai seperempat alb-Quran?<br />
J : Surah al-Kafirun.</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah nama Surah yg bernilai sepertiga al-Quran?<br />
J : Surah al-Ikhlas</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah nama Surah yg menyelamatkan dari siksa Qubur?<br />
J : Surah al-Mulk</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah nama Surah yg apabila dibaca pada hari Jum'at akan menerangi sepanjang pekan?<br />
J : Surah al-Kahfi </div>
<div dir="ltr">
S : Apakah ayat yg paling Agung dan dlm Surah apa?<br />
J : Ayat Kursi, dlm Surah al-Baqarah ayat No.255</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah nama Surah yg paling Agung dan berapa jumlah ayatnya?<br />
J : Surah al-Fatihah, tujuh ayat.</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah nama Surah yg ada dua sajdahnya?<br />
J : Surah al-Haj ayat 18 dan ayat 77.</div>
<div dir="ltr">
S : Pada Kata apakah pertengahan al-Quran itu di Surah apa? ayat no Berapa?<br />
J : وليتلطف Surah al-Kahfi ayat No. 19.</div>
<div dir="ltr">
S : Ayat apakah bila dibaca setiap habis Sholat Fardhu dpt mengantarkannya masuk ke dalam surga?<br />
J : Ayat Kursi.</div>
<div dir="ltr">
S : Ayat apakah yg diulang-ulang sbyk 31 kali dlm satu Surah dan di Surah apa?<br />
J : Ayat فبأي آلاء ربكما تكذبانِ ) pada Surah al-Rahman.</div>
<div dir="ltr">
S : Ayat apakah yg diulang-ulang sbyk 10 kali dlm satu
Surah dan di surah apa? Apakah ayat ini ada juga disebut dlm surah
lainnya? Di Surah apa?<br />
J : Ayat (ويل يومئذ للمكذبين) pada Surah al-Mursalat, juga ada dlm Surah al-Muthaffifiin ayat No. 10.</div>
<div dir="ltr">
S : Apakah Ayat terpanjang dlm al-Quran? pada Surah apa? Ayat berapa?<br />
J : Ayat No 282 hSurah al-Baqarah...</div>
<div dir="ltr">
Silakan "Share" agar ilmu ini bermanfaat.</div>
<div dir="ltr">
#repost</div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-4669804723644339052016-10-23T04:20:00.001-07:002016-10-23T04:20:44.441-07:00Cuplikan Syair Imam Syafi'i <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTV-4ayKEUee6LLvSSEejOYcVXMhxGTBHQeGIQfRqI5UmDeYCe7FBSEZVhb6Fj29HHkeLyNr8pwlLVGUx987DIhaHLCUHLskG8AZJhLSO5T-21M-DCxxbGkXMMjv_AeUAXLHIpfyGZsurL/s1600/1440422406230.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTV-4ayKEUee6LLvSSEejOYcVXMhxGTBHQeGIQfRqI5UmDeYCe7FBSEZVhb6Fj29HHkeLyNr8pwlLVGUx987DIhaHLCUHLskG8AZJhLSO5T-21M-DCxxbGkXMMjv_AeUAXLHIpfyGZsurL/s1600/1440422406230.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://aulia-advertising.blogspot.co.id/" target="_blank">Aulia Advertising</a></td></tr>
</tbody></table>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ إِنْ كُنْتَ غَافِلاً ✅ يَأْتِيْكَ بِالْأَرْزَاقِ مِنْ حَيْثُ لاَتَدْرِيْ <br />
Bertakwalah kepada الله bila kamu lalai. Niscaya dia memberimu rezeki dari jalan yang tidak kamu ketahui. </div>
<div dir="ltr">
فَكَيْفَ تَخَافُ الْفَقْرَ وَاللهُ رَازِقًا ✅ فَقَدْ رَزَقَ الطَّيْرَ وَالْحُوْتَ فِى الْبَحْرِ <br />
Bagaimana bisa kamu takut fakir (miskin), padahal الله Maha Pemberi
rezeki. Sungguh.. Dia telah memberi rezeki kepada burung dan ikan di
lautan luas. </div>
<div dir="ltr">
وَمَنْ ظَنَّ أَنَّ الرِّزْقَ يَأْتِيْ بِقُوَّةٍ ✅ مَا أَكَلَ الْعُصْفُوْرُ شَيْئًا مَعَ النَّسْرِ <br />
Barang siapa menyangka bahwa kekuatan bisa mendatangkan rezeki, tentu
burung pipit tidak akan makan apa apa (karena kalah tanding) dengan
burung elang (dalam mencari rezeki). </div>
<div dir="ltr">
تَزُوْلُ عَنِ الدُّنْيَا فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِيْ ✅ إِذَا جَنَّ عَلَيْكَ اللَّيْلُ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ <br />
Kamu pasti akan meninggalkan dunia. Dan sungguh kamu tidak mengetahui,
apabila malam tiba apakah kamu akan tetap hidup sampai besok pagi? </div>
<div dir="ltr">
فَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ ✅ وَكَمْ مِنْ سَقِيْمٍ عَاشَ حِيْنًا مِنَ الدَّهْرِ <br />
Berapa banyak orang sehat yang meninggal tanpa sakit. Dan berapa banyak orang sakit namun tetap hidup bertahun-tahun. </div>
<div dir="ltr">
وَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا # وَأَكْفَانُهُ فِى الْغَيْبِ تُنْسَجُ وَهْوَ لاَ يَدْرِيْ <br />
Berapa banyak anak muda yang hanyut dalam tawa ketika sore dan pagi.
Padahal kain kafan untuknya sedang dijahit sementara dia tidak
menyadarinya. </div>
<div dir="ltr">
فَمَنْ عَاشَ أَلْفًا وَأَلْفَيْنِ ✅فَلاَ بُدَّ مِنْ يَوْمٍ يَسِيْرُ إِلَى الْقَبْرِ <br />
Siapa saja yang hidup seribu atau dua ribu tahun. Suatu hari nanti ia pasti akan mendatangi kuburan</div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-6025319314098977272016-10-15T07:02:00.000-07:002016-10-15T07:02:48.504-07:00Ini Pengakuan Mantan Pengikut Dimas Kanjeng<iframe src='http://video.kompas.com/e/5158697458001_p02ea8137-762c-4dea-8cbc-3fc18f407e27_actv' allowfullscreen frameborder=0></iframe><br />
<br />
Seorang mantan pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di
Situbondo, Jawa Timur, menyatakan jumlah pengikut di Kota Santri itu
mencapai sekitar 3.700 orang yang berasal dari berbagai kalangan. <br /><br /> "Ribuan pengikut Dimas Kanjeng di Situbondo yang saya tahu dari berbagai kalangan, mulai dari anggota <a class="inner-link" href="http://regional.kompas.com/tag/TNI" style="color: #428bca;" target="_blank">TNI</a>, anggota <a class="inner-link" href="http://regional.kompas.com/tag/Polri" style="color: #428bca;" target="_blank">Polri</a>,
purnawirawan, pekerja swasta, PNS, dan mantan anggota DPRD Situbondo,"
kata Junaedi, mantan pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, di
Situbondo, Kamis (6/10/2016).<br /><br /> Ia mengaku sudah bergabung dengan
Dimas Kanjeng sejak tahun 2011 atau setelah satu tahun korban pembunuhan
Ismail Hidayah bergabung menjadi pengikut padepokan yang ada di Desa
Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, itu.<br /><br /> Junaedi
menceritakan, selama menjadi pengikut Taat Pribadi yang kini telah
menjadi tersangka otak pembunuhan dan penggelapan dengan modus
penggandaan uang kepada pengikutnya itu, kerap juga mengikuti pengajian
di Padepokan Dimas Kanjeng sehingga mengetahui warga Situbondo saja yang
juga menjadi pengikut Dimas Kanjeng.<br />
"Saya akui teperdaya dengan tipu-tipu yang dilakukan Taat Pribadi dan
menjanjikan uang yang saya setor sebanyak Rp 205 juta sebagai mahar bisa
digandakan, tetapi ternyata itu bohong," katanya.<br /><br /> Ia sudah
mulai curiga tertipu sejak 2014. Oleh karena itu, pria yang juga menjadi
Ketua LSM Gempur Situbondo itu berusaha mengundurkan diri menjadi
pengikut Padepokan Dimas Kanjeng.<br /><br /> Uang mahar yang diberikan oleh
ribuan orang pengikut Dimas Kanjeng di Situbondo, lanjut dia, jumlahnya
bervariasi, mulai dari Rp 1 juta hingga ratusan juta rupiah. <br /><br />
"Kalau korban penipuan Dimas Kanjeng yang melapor ke Polres Probolinggo
hanya ada empat orang, yang lainnya tidak melapor itu ada dua
kemungkinan, bisa karena malu dan juga karena takut," ucapnya.Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-10230103263585791092016-10-15T05:15:00.001-07:002016-10-15T05:15:06.942-07:00Usaha Tangsel Spesialis Sepanduk Kain Dwitama Advertising: Aksi Damai Tolak Pemimpin Kafir | Orasi Ustadz Bah...<a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.com/2016/09/aksi-damai-tolak-pemimpin-kafir-orasi.html?spref=bl">Usaha Tangsel Spesialis Sepanduk Kain Dwitama Advertising: Aksi Damai Tolak Pemimpin Kafir | Orasi Ustadz Bah...</a>Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-41099084118519307472016-10-15T05:13:00.001-07:002016-10-15T05:13:38.467-07:00Usaha Tangsel Spesialis Sepanduk Kain Dwitama Advertising: Umbul Umbul Murah Tangsel, Benda Baru, Pamulang Te...<a href="http://dwitamaspanduktangsel.blogspot.com/2016/10/umbul-umbul-murah-tangsel-benda-baru.html?spref=bl">Usaha Tangsel Spesialis Sepanduk Kain Dwitama Advertising: Umbul Umbul Murah Tangsel, Benda Baru, Pamulang Te...</a>: Dwitama Spanduk Advertising Ahlinya Cetak Spanduk Marketing Executive Nur cahyono Phone : 0856 7386 103, WA : 0813 8468 11...Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-20561127604778133322016-10-09T05:09:00.001-07:002016-10-09T05:09:18.441-07:00Tarif Iklan Radar Banten, IKlan Baris, Iklan Loker, Iklan Pengumuman Amdal, Iklan Lelang Dll Hub 0813 8468 1151<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
<w:UseFELayout/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]--><br />
<div class="MsoNormal" style="text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 10.0pt;">·</span><span style="font-size: 7.0pt;">
</span><b>Tarif Iklan Radar Banten Secara Umum:</b></div>
<ul type="disc"><ul type="circle">
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-pagination: widow-orphan; tab-stops: list 1.0in; text-autospace: ideograph-numeric ideograph-other;">Iklan
Umum Display(BW) Rp. 31.500 /mmk</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-pagination: widow-orphan; tab-stops: list 1.0in; text-autospace: ideograph-numeric ideograph-other;">Sosial
/keluarga Rp 19.500,-/mmk</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-pagination: widow-orphan; tab-stops: list 1.0in; text-autospace: ideograph-numeric ideograph-other;">full
colour Rp 45.000,- /mmk</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-pagination: widow-orphan; tab-stops: list 1.0in; text-autospace: ideograph-numeric ideograph-other;">BW
Hal Satu Rp 58.000,- /mmk</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-pagination: widow-orphan; tab-stops: list 1.0in; text-autospace: ideograph-numeric ideograph-other;">FC
Hal Satu Rp 84.000,- /mmk</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-pagination: widow-orphan; tab-stops: list 1.0in; text-autospace: ideograph-numeric ideograph-other;">Advertorial
BW 19.500,-/mmk</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-pagination: widow-orphan; tab-stops: list 1.0in; text-autospace: ideograph-numeric ideograph-other;">Advertorial
Fc 34.000,-/mmk</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-pagination: widow-orphan; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-autospace: ideograph-numeric ideograph-other; text-justify: inter-ideograph;">Iklan Cilik Baris
17.500 baris min 3 baris maks 7 baris.</li>
<li class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: auto; mso-list: l0 level2 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-pagination: widow-orphan; tab-stops: list 1.0in; text-align: justify; text-autospace: ideograph-numeric ideograph-other; text-justify: inter-ideograph;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-Eu7Jnvolecyda1Jugnj8m9ZG6F8wG0EuTzVpxMunBndkpcZHIkl5PueUMX7Mw-QE9y0dFcb4tu3GucKh196Dvt__IxFXJ2Fze_pW3hVUvfg0Z_W2SRwAtLmYKyKkHdNaIg-EkikQ0FPI/s1600/IMG_20160301_092850.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-Eu7Jnvolecyda1Jugnj8m9ZG6F8wG0EuTzVpxMunBndkpcZHIkl5PueUMX7Mw-QE9y0dFcb4tu3GucKh196Dvt__IxFXJ2Fze_pW3hVUvfg0Z_W2SRwAtLmYKyKkHdNaIg-EkikQ0FPI/s320/IMG_20160301_092850.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9HmRE_5sbUXNjHtKaLfZqWzS6sMjCgz3IKF4JiNPjxdHlgOViJNhH29SM7xzWYUt-CcpYUmY7Y-UIuxWmDwbcRFpp7-Z7dV7c7cx8EvmBIpcTxWV8zJpzt8BRxCP3kFJnEEffGo8VDuUn/s1600/IMG_20160301_115819.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9HmRE_5sbUXNjHtKaLfZqWzS6sMjCgz3IKF4JiNPjxdHlgOViJNhH29SM7xzWYUt-CcpYUmY7Y-UIuxWmDwbcRFpp7-Z7dV7c7cx8EvmBIpcTxWV8zJpzt8BRxCP3kFJnEEffGo8VDuUn/s320/IMG_20160301_115819.jpg" width="240" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY9su3dUlG6V1WEiV5OkL83Ud2Zkp4dzZ67jRyusqNGjR8EJh8OkZTrLZiUq9H6qtozmhMfvPyJUHuv90gIS-KitoUibNcNB0qT7ipBngJtnswzl2t7U6bhH3rjP8mr1b-R8SbEC0bU_IJ/s1600/IMG_20160301_120059.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY9su3dUlG6V1WEiV5OkL83Ud2Zkp4dzZ67jRyusqNGjR8EJh8OkZTrLZiUq9H6qtozmhMfvPyJUHuv90gIS-KitoUibNcNB0qT7ipBngJtnswzl2t7U6bhH3rjP8mr1b-R8SbEC0bU_IJ/s320/IMG_20160301_120059.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; display: inline !important; float: none; font-family: arial, sans-serif; font-size: x-small; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Biro Iklan Aulia Advertising<span class="Apple-converted-space"> </span></span><a href="http://aulia_advertising.blogspot.com/" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #1155cc; font-family: arial, sans-serif; font-size: small; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" target="_blank">Http://aulia_advertising.blogspot.com</a><br style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: small; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;" /><span style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; display: inline !important; float: none; font-family: arial, sans-serif; font-size: x-small; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">Jl. H. Rean Perum Pamulang Regency Blok B 1 No 15 Benda Baru Pamulang Tangerang Selatan, 15417 Telp 0856 7386103, 0813 8468 1151</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
</li>
</ul>
</ul>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-82144255482933761392016-10-09T04:40:00.001-07:002016-10-09T04:40:09.391-07:00AULIA ADVERTISING: Vidio Sablon Spanduk<a href="http://aulia-advertising.blogspot.com/2016/10/vidio-sablon-spanduk.html?spref=bl">AULIA ADVERTISING: Vidio Sablon Spanduk</a>: Dwitama Spanduk Advertising, Mebuat Spanduk, Umbul - Umbul, Bendera Dan Dll Telp 0859 6661 4393Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-37019294444624102032016-02-29T17:42:00.001-08:002016-02-29T17:44:14.227-08:00Hak Minoritas dalam KhilafahIslam adalah satu-satunya agama yang benar, sesuai dengan fitrah dan
akal manusia. Islamlah satu-satunya agama yang juga diridhai oleh Allah
SWT. Namun, demikian ketika Islam hendak diyakini oleh umat manusia,
maka Allah tidak memaksakan keyakinan tersebut kepada mereka. Allah SWT
pun berfirman, <i>“La ikrâha fî ad-dîn [tidak ada paksaan dalam memeluk agama].” </i>[TQS al-Baqarah: 256].
<br />
Karena itu, wajar ketika Islam diemban ke seluruh penjuru dunia,
Islam tidak memberangus agama dan keyakinan masyarakatnya. Agama dan
keyakinan mereka tetap diberi tempat di sana. Karenanya, bisa dikatakan,
bahwa Islam benar-benar menjaga hak dasar manusia dalam beragama,
sesuai dengan keyakinannya. Dalam surat Nabi SAW kepada wali Yaman
dinyatakan, <i>“Siapa saja yang masuk Islam dari kalangan Yahudi atau
Nasrani, mereka adalah orang-orang Mukmin. Mereka tetap berhak atas
harta dan apa saja yang mereka miliki. Sedangkan siapa saja yang tetap
memeluk Yahudi atau Nasrani, maka janganlah dihasut [dibujuk] agar
meninggalkan agamanya.” </i>[Abu Ubaid, <i>al-Amwal, </i>hal. 24]
<br />
Ketika orang Yahudi, Nasrani atau musyrik, tidak bersedia memeluk
Islam, asalkan mau tunduk kepada Negara Islam, maka mereka tetap
dibiarkan memeluk agamanya. Mereka dibiarkan berpakaian mengikuti
kebiasaan agama mereka, seperti baju bagi biarawati, pendeta, paus dan
sebagainya. Mereka juga dibiarkan untuk makan dan minum yang dibolehkan
oleh agama mereka. Mereka juga dibiarkan menikah dan bercerai menurut
agama mereka. Inilah hak-hak mereka yang diberikan, dan dijaga oleh
Negara Islam sejak zaman Nabi hingga Khilafah yang terakhir.<br />
Karena itu, harta, darah dan kehormatan [isteri dan anak perempuan]
mereka dijaga oleh Islam. Bahkan, ketika harta, darah dan kehormatan itu
dilanggar oleh orang Islam sekalipun, maka Negara akan menjaga dan
menindak pelakunya. Nabi pernah bersabda, <i>“Siapa saja yang membunuh orang yang terikat dengan perjanjian, maka dia tidak dibenarkan mencium bau surga.” </i>[HR Bukhari].<b> </b>Dalam riwayat lain,<b> </b><i>“Siapa
saja yang berbuat zalim kepada orang yang terikat perjanjian,
mengurangi hak-hak mereka, memberikan beban di luar batas, merampas
sesuatu darinya dengan paksaan, maka kelak aku pada Hari Kiamat akan
menjadi penuntut baginya.” </i>[HR Abu Dawud]<b><i> </i></b><br />
Dalam Perang Khaibar terjadi peristiwa yang menarik untuk dijadikan
pelajaran. Ketika itu, ‘Abdullah bin Sahal al-Anshari terbunuh di
wilayah Yahudi. Kemungkinan besar pembunuhnya adalah orang Yahudi.
Tetapi, tidak ada bukti yang menguatkan dugaan tersebut. Karena itu,
Nabi saw. tidak memberikan sanksi apapun terhadap orang Yahudi. Nabi SAW
hanya meminta mereka bersumpah, bahwa mereka tidak membunuhnya. Meski
orang-orang Anshar enggan menerima sumpah mereka, tetapi Rasulullah SAW
tetap meminta mereka bersumpah.<br />
Setelah itu, Nabi SAW mengeluarkan <i>diyat</i> untuk Sahal bin Abi
Haritsah, dengan 100 unta kepada keluarga Sahal. Sedangkan terhadap
orang Yahudi, Nabi SAW pun enggan menumpahkan darah mereka. Padahal,
Sahal adalah sahabat Nabi, sedangkan lawannya adalah Yahudi, yang <i>nota bene</i> bukan Muslim. Tetapi, di situlah keadilan Islam.<br />
Inilah tuntunan yang kemudian dijadikan pedoman oleh generasi
berikutnya, para Khalifah setelah baginda SAW. Karena itu, orang-orang
non-Muslim pun menikmati hidup yang lebih baik di dalam naungan Khilafah
Islam, ketimbang hidup mereka di bawah Romawi, Persia maupun emperium
yang lainnya.[]<b>har</b><br />
Sumber: Tabloid Mediaumat edisi 166Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-13887710901721038782016-02-29T17:36:00.000-08:002016-02-29T17:36:38.946-08:00Soal Jawab: Hukum Demonstrasi dan Hadits Keluarnya Kaum Muslim dalam Dua Shaf<strong></strong>
<div style="text-align: center;">
<strong>Silsilah Jawaban asy-Syaikh
al-‘Alim Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Amir Hizbut Tahrir Atas
Pertanyaan di Akun Facebook Beliau “Fiqhiyah”</strong></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<strong>Demonstrasi dan Long March dan Hadits Keluarnya Kaum Muslim dalam Dua Shaf</strong></div>
<strong>Pertanyan:</strong><br />
Kepada Moadh Seif Elmi<br />
Syaikhuna al-fadhil, assalamu ‘alaikum… Apakah hadits keluarnya kaum
Muslim dalam dua barisan dimana pada kepala masing-masing barisan adalah
Umar dan Hamzah adalah hadits dha’if, terima kasih?<br />
<br />
Kepada Andalusi Maqdisi Andalus<br />
Assalamu ‘alaikum, syaikhuna al-fadhil.<br />
Dalam jawab soal Anda tentang demonstrasi, Anda berdalil dengan
hadits “Abu Nu’aim Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq bin Musa bin
Mahran al-Ashbahani (w. 430 H) dalam kitabnya <em>Hilyatu al-Awliyâ’ wa Thabaqât al-Ashfiyâ’</em> dari Ibn Abbas, ia berkata: aku bertanya kepada Umar ra.:<br />
<strong>لِأَيِّ شَيْءٍ سُمِّيتَ الْفَارُوقَ؟ قَالَ: أَسْلَمَ حَمْزَةُ
قَبْلِي بِثَلَاثَةِ أَيَّامٍ، ثُمَّ شَرَحَ اللهُ صَدْرِي لِلْإِسْلَامِ…
قلت: أَيْنَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم؟، قَالَتْ أُخْتِي: هُوَ
فِي دَارِ الْأَرْقَمِ بْنِ الْأَرْقَمِ عِنْدَ الصَّفَا، فَأَتَيْتُ
الدَّارَ… فَقُلْتُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، قَالَ:
فَكَبَّرَ أَهْلُ الدَّارِ تَكْبِيرَةً سَمِعَهَا أَهْلُ الْمَسْجِدِ،
قَالَ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ أَلَسْنَا عَلَى الْحَقِّ إِنْ مُتْنَا
وَإِنْ حَيِينَا؟ قَالَ: «بَلَى وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، إِنَّكُمْ
عَلَى الْحَقِّ إِنْ مُتُّمْ وَإِنْ حَيِيتُمْ»، قَالَ: فَقُلْتُ: فَفِيمَ
الِاخْتِفَاءُ؟ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ لَتَخْرُجَنَّ،
فَأَخْرَجْنَاهُ فِي صَفَّيْنِ، حَمْزَةُ فِي أَحَدِهِمَا، وَأَنَا فِي
الْآخَرِ، لَهُ كَدِيدٌ كَكَدِيدِ الطَّحِينِ، حَتَّى دَخَلْنَا
الْمَسْجِدَ، قَالَ: فَنَظَرَتْ إِلَيَّ قُرَيْشٌ وَإِلَى حَمْزَةَ،
فَأَصَابَتْهُمْ كَآبَةٌ لَمْ يُصِبْهُمْ مِثْلَهَا، فَسَمَّانِي رَسُولُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم يَوْمَئِذٍ الْفَارُوقَ، وَفَرَّقَ اللهُ بَيْنَ
الْحَقِّ وَالْبَاطِلِ</strong><br />
<em>“Karena apa engkau disebut al-Faruq?” Umar berkata: “Hamzah masuk
Islam tiga hari sebelumku, kemudian Allah melapangkan dadaku untuk
Islam… Aku berkata: “dimana Rasulullah saw? Saudara perempuanku berkata:
“beliau di rumah al-Arqam bin al-Arqam di bukit Shafa”, maka aku datang
ke rumah itu… lalu aku berkata: “aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan
selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.” Umar berkata: “maka orang yang ada
di rumah itu meneriakkan takbir sehingga terdengar oleh orang-orang di
masjid.” Umar berkata: “lalu aku katakan: “ya Rasulullah saw, bukankah
kita di atas kebenaran jika kita mati dan jika kita hidup? Beliau
menjawab: “benar demi Zat yang jiwaku ada di genggaman tangannya,
sungguh kalian berada di atas kebenaran jika kalian mati dan jika kalian
hidup.” Umar berkata: “lalu aku katakan: “lalu kenapa sembunyi? Demi
Zat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran sungguh kalian harus
keluar. Maka kami keluar dalam dua barisan, Hamzah di salah satunya dan
aku di barisan satunya lagi, ia memiliki garam halus seperti tepung,
sampai kami masuk ke masjid.” Umar berkata: “lalu aku memandang kepada
Quraisy dan kepada Hamzah, maka mereka ditimpa bencana yang semisalnya
belum pernah menimpa mereka, maka Rasulullah saw pada saat itu menamaiku
al-Faruq, dan Allah memisahkan antara yang haq dan yang batil.”</em> Selesai.<br />
Pada saat menelaah hadits tersebut, al-Albani menyebutkan bahwa itu
mungkar dan didhaifkan oleh kebanyakan ahli hadits. Pertanyaanku:
pertama, apakah boleh berdalil dengan hadits dha’if? Jika boleh, kapan
kita berdalil dengannya dan bagaimana kita menghukuminya? Jika
jawabannya tidak boleh, lalu apakah engkau punya takhrij selain yang
disebutkan dalam pertanyaan ini? Semoga Allah memberi manfaat kepada
kami dengan ilmumu. Semoga Allah memberkahimu dan memberikan kemenangan
kepadamu. Abdullah asy-Syami.)<br />
<br />
<strong>Jawab:</strong><br />
Wa ‘alaikumussalam wa rahmatullah wa barakatuhu.<br />
Dua pertanyaan tersebut topiknya sama. Karena itu, inilah jawaban kepada kalian berdua.<br />
Saudaraku yang mulia, jika engkau membaca ada orang yang mendha’ifkan
satu riwayat bukan berarti riwayat itu dhaif secara pasti. Misalnya,
ada para syaikh yang mendhaifkan hadits-hadits di (Shahih) al-Bukhari
dan Muslim, yakni mendhaifkan hadits-hadits yang ditakhrij oleh keduanya
yang diambil oleh umat dengan penerimaan dan ketenteraman. Al-Bukhari
dan Muslim sangat memperhatikan standar-standar besar dan agung dalam
menshahihkan suatu riwayat baik secara sanad maupun matan… Meski
demikian, ada orang yang mendhaifkan hadits-hadits yang ada di keduanya
(Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim)!<br />
Benar, bahwa jika suatu hadits menjadi jelas dhaifnya maka tidak
boleh beristidlal dengannya. Akan tetapi, kadang kala para ahli hadits
atau sebagian dari mereka menyatakan suatu hadits adalah dhaif,
sementara orang-orang yang lain menghukumi bahwa hadits itu hasan dan
layak beristidlal dengannya. Siapa yang memiliki pengetahuan ilmu hadits
dan ushulnya, ia mengetahui masalah ini. Masalah ini masyhur di
kalangan ahli hadits, dan para mujtahid. Maka engkau temukan, yang ini
berdalil dengan hadits ini sementara yang itu tidak berdalil dengannya…
Kami telah menjelaskan masalah ini secara rinci dalam kitab kita
asy-Syakhshiyyah juz pertama bab “<em>al-Hadîts al-Maqbûl wa al-Hadîts al-Mardûd</em>” dan bab “<em>I’tibar al-Hadîts Dalîlan fî al-Ahkâmi asy-Syar’iyyati</em>.”<br />
Dan sekarang kami menjawab tentang keluarnya para sahabat di Mekah setelah keislaman Umar ra.:<br />
<ol>
<li>Riwayat yang dinyatakan di jawab soal, diriwayatkan oleh Abu Nu’aim
Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ishaq bin Musa bin Mahran al-Ashbahani
(w. 430 H) dalam kitabnya “Hilyatu al-Awliyâ’ wa Thabaqâtu al-Ashfiyâ’
“. Dan Abu Nu’aim seorang hafizh dan tsiqah. Az-Zarkali berkata
tentangnya di A’lâm an-Nubalâ’:</li>
</ol>
Abu Nu’aim (336 – 430 H/948 – 1038 M), Ahmad bin Abdullah bin Ahmad
al-Ashbahani, Abu Nu’aim: seorang hafizh, sejarahwan, termasuk orang
yang tsiqah dalam hafalan dan riwayat.<br />
Ia lahir dan meninggal di Ashbahan. Diantara karyanya: (<em>Hilyatu al-Awliyâ’ wa Thabaqâtu al-Ashfiyâ’</em>) sudah dicetak terdiri sepuluh juz, (<em>Ma’rifatu ash-Shahâbah</em>)
besar, sebagiannya masih berupa manuskrip dalam dua jilid, berdasarkan
itu qraah tahun 551 di perpustakaan Ahmad III di Thubuqbu Sarayi si
Istanbul, nomor 497 seperti yang disebutkan dalam memoar al-Maymini –
manuskrip, dan (<em>Thabaqâtu al-Muhadditsin wa ar-Ruwât</em>) dan (<em>Dalâ`il an-Nubuwwah</em> – dicetak) dan (<em>Dzikru Akhbâr Ashbahân</em> – dicetak) dua jilid dan kitab (<em>asy-Syu’ara`</em> -manuskrip), selesai.<br />
Karena itu, dimungkinkan bersandar kepada riwayatnya tentang keluarnya kaum Muslimin dalam dua barisan setelah keislaman Umar.<br />
<ol start="2">
<li>Meski demikian, itu bukan satu-satunya riwayat, akan tetapi ada riwayat-riwayat lain yang shahih.:</li>
</ol>
– Di dalam <em>al-Mustadrak ‘alâ ash-Shahîhayn</em> karya al-Hakim dinyatakan:<br />
<strong>…عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْأَرْقَمِ، عَنْ
جَدِّهِ الْأَرْقَمِ، وَكَانَ بَدْرِيًّا، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى
الله عليه وسلم آوَى فِي دَارِهِ عِنْدَ الصَّفَا حَتَّى تَكَامَلُوا
أَرْبَعِينَ رَجُلًا مُسْلِمَيْنِ، وَكَانَ آخِرَهُمْ إِسْلَامًا عُمَرُ
بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ، فَلَمَّا كَانُوا أَرْبَعِينَ
خَرَجُوا إِلَى الْمُشْرِكِينَ…</strong><br />
<em>Dari Utsman bin Abdullah bin al-Arqam dari kakeknya al-Arqam, dan
ia Badriyan, dan Rasulullah saw berlindung di rumahnya di bukit Shafa
sampai genap empat puluh orang muslim, dan yang terakhir keislamannya
adalah Umar bin al-Khaththab radhiyallâh ‘anhum. Ketika mereka empat
puluh orang mereka keluar kepada orang-orang musyrik…</em><br />
Al-Hakim berkata: “ini adalah hadits shahih sanadnya, tetapi
al-Bukhari dan Muslim tidak mentakhrijnya” dan disepakati oleh
adz-Dzahabi.<br />
<br />
– Di <em>Thabaqât al-Kubrâ</em> karya Ibn Sa’ad:
ia berkata …. dari Yahya bin Imran bin Utsman bin al-Arqam, ia berkata;
“aku mendengar kakekku Utsman bin al-Arqam mengatakan:<br />
<strong>أَنَا اِبْنُ سَبْعَةِ فِي الْإِسْلاَمِ، أَسْلَمَ أَبِيْ
سَابِعُ سَبْعَةِ، وَكَانَتْ دَارُهُ بِمَكَّةَ عَلَى الصَّفَا، وَهِيَ
الدَّارُ الَّتِيْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَكُوْنُ فِيْهَا أَوَّلَ الْإِسْلاَمِ، وَفِيْهَا دَعَا النَّاسَ إِلَى
الْإِسْلاَمِ وَأَسْلَمَ فِيْهَا قَوْمٌ كَثِيْرٌ، وَقَالَ لَيْلَةَ
الْاِثْنَيْنِ فِيْهَا: “اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ بِأَحَبِّ
الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ: عُمَرِ بْنِ الْخَطَّابِ أَوْ عَمْرُو بْنِ
هِشَامٍ” فَجَاءَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ مِنَ الْغَدِّ
بُكْرَةً فَأَسْلَمَ فِي دَارِ الْأَرْقَمِ، وَخَرَجُوْا مِنْهَا
فَكَبَّرُوْا وَطَافُوْا الْبَيْتَ ظَاهِرِيْنَ وَدُعِيَتْ دَارُ
الْأَرْقَمِ دَارَ الْإِسْلاَمِ…</strong><br />
<em>“Aku anak orang ketujuh di dalam Islam, bapakku masuk Islam
sebagai orang ketujuh, rumahnya di Mekah di bukit shafa, dan itu adalah
rumah yang Nabi saw ada di situ pada awal Islam, di situ beliau mengajak
orang kepada Islam dan di situ banyak orang telah masuk Islam. Beliau
pada satu malam Senin berdoa: “Ya Allah muliakan Islam dengan salah satu
laki-laki yang lebih Engkau sukai: Umar bin al-Khathab atau Amru bin
Hisyam”. Lalu Umar bin al-Khathab datang besoknya pagi-pagi lalu dia
masuk Islam di rumah al-Arqam dan mereka keluar dari situ, mereka
meneriakkan takbir dan berthawaf mengelilingi baitullah terang-terangan
dan rumah al-Arqam disebut Dar al-Islam…”</em><br />
<br />
– Ibn Ishaq berkata di as-Sîrah an-Nabawiyyah:<br />
<strong>قاَلَ عُمَرٌ عِنْدَ ذَلِكَ: وَاللهِ لَنَحْنُ بِالْإِسْلاَمِ
أَحَقٌّ أَنْ نُنَادِيَ… فَلْيَظْهَرَنَّ بِمَكَّةَ دِيْنُ اللهِ، فَإِنْ
أَرَادَ قَوْمُنَا بَغْياً عَلَيْنَا نَاجَزْنَاهُمْ، وَإِنْ قَوْمُنَا
أَنْصَفُوْنَا قَبِلْنَا مِنْهُمْ، فَخَرَجَ عُمَرٌ وَأَصْحَابُهُ،
فَجَلَسُوْا فِيْ الْمَسْجِدِ، فَلَمَّا رَأَتْ قُرَيْشٌ إِسْلاَمَ عُمَرٍ
سَقَطَ فِيْ أَيْدِيْهِمْ</strong><br />
<em>“Umar berkata pada saat demikian, “Demi Allah, sungguh kita
dengan Islam lebih berhak untuk menyeru… dan sungguh agama Allah akan
nampak di Mekah, jika kaum kita ingin zalim terhadap kita maka kita
lawan mereka dan jika kaum kita berlaku fair kepada kita maka kita
terima dari mereka”. Lalu Umar dan sahabat-sahabatnya keluar dan mereka
duduk di Masjid. Ketika Quraisy melihat Islamnya Umar maka jatuhlah (apa
yang ada) di tangan mereka.”</em><br />
Juga dinyatakan topik dua shaf itu di karya Taqiyuddin al-Maqrizi dalam <em>Imtâ’ al-Asmâ’</em>; dan Husain bin Muhammad ad-Diyar Bakri dalam <em>Tarîkh al-Khamîs fî Ahwâl Anfusi an-Nafîs</em>, dan Muhammad Abu Syuhbah dalam <em>as-Sîrah an-Nabawiyyah ‘alâ Dhaw’ al-Qur’ân wa as-Sunnah</em>, dan Shafiyurrahman al-Mubarakfuri dalam <em>ar-Rahîq al-Makhtûm</em> … dan selain mereka.<br />
<br />
<ol start="3">
<li>Pendapat bolehnya demonstrasi dan long march tidak hanya berdalil
dengan riwayat-riwayat ini saja. Sebab demonstrasi dan long march adalah
uslub untuk menampakkan pendapat dan menyampaikan ide, persis sama
seperti nasyrah (leaflet), pidato, seminar, video dan wasilah-wasilah
serta uslub-uslub lainnya. Dan hukum asal dalam uslub dan wasilah adalah
mubah selama tidak ada dalil yang mengharamkan sebagiannya, maka
(wasilah dan uslub itu) terlarang pada saat itu. Wasilah-wasilah dan
uslub-uslub itu menggerakkan masyarakat untuk mengemban Islam dan
terikat dengannya, serta berinteraksi dengannya. Hizb melakukan
aktivitas ini sesuai kemampuan dengan syarat Hizb sajalah yang melakukan
dan mengaturnya dengan panji dan slogan-slogannya dan mengumpulkan
masyarakat dengan kepemimpinan Hizb… bukan bergabung dengan yang lain di
mana masing-masing mengusung panjinya dan slogan-slogannya… Ini tidak
dilakukan oleh Hizb. Jadi apa yang bisa kita lakukan dengan pengaturan
kita dan kepemimpinan kita, kita lakukan. Kadang ada waktu kita tidak
bisa (melakukannya) sedangkan pada waktu lain kita bisa (melakukannya)…
Ini semisal uslub berupa Maktab-maktab I’lami. Dahulu sulit dilakukan
pada masa Abu Ibrahim rahimahullah, dan lebih kecil kesulitannya pada
masa Abu Yusuf rahimahullah, maka beliau menugaskan aku menjadi juru
bicara resmi di Yordania. Dan sekarang seperti yang engkau lihat,
Maktab-maktab I’lami kita menarik perhatian.</li>
</ol>
<br />
<ol start="4">
<li>Sebagai penutup, wahai saudaraku yang mulia, sungguh setiap amal
yang kami lakukan, setiap langkah yang kami tempuh, kami pikirkan dan
kami renungkan, bukan hanya kami menjauhkan diri dari keharaman, akan
tetapi juga dari sesuatu yang mendekatkan dari satu debu ke debu
keharaman lainnya, seraya bertawakkal kepada Allah SWT dalam kondisi
rahasia maupun terang-terangan, kecil maupun besar… Sungguh kami
mengemban tugas yang gunung enggan memikulnya. Apakah engkau memandang
kami mampu berjalan seandainya tidak terikat dengan hukum-hukum syara’
di hati, lisan dan setiap lahiriah kami? Sungguh kami memohon kepada
Allah pertolongan dan hidayah kepada perkara yang paling lurus, dan
Allah menolong orang-orang shalih.</li>
</ol>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-57928000001079486982016-02-29T17:33:00.000-08:002016-02-29T17:33:32.540-08:00Waspadai Upaya Pemisahan Papua![Al-Islam edisi 795, 17 Jumadul Awal 1437 H – 26 Februari 2016 M]
<br />
<br />
Organisasi Papua Merdeka meresmikan kantor United Liberation Movement
for West Papua (ULMWP) pada Senin (15/2/2016) di Wamena, Kabupaten
Jayawijaya, Papua. Peresmian kantor ULMWP ini dilakukan secara tertutup.
Kehadiran lembaga ini bersama perkumpulan negara-negara di kawasan
Melanesia berperan untuk mendorong referendum Papua ke Dewan PBB (<em>Kompas.com</em>, 15/2). ULMWP sebelumnya telah mendirikan kantor di Port Vila, ibukota Vanuatu, dan di Honiara, Kepulauan Solomon.<br />
Pembukaan kantor ULMWP itu dibantah oleh Pemerintah. Meski demikian,
pihak Kepolisian Resort Jayawijaya menyita papan Kantor ULMWP milik OPM
di Jalan Trikora, Wamena Papua, pada Selasa (16/2/2016) sore (<em>Kompas.com</em>, 17/2).<br />
<strong>Strategi Umum Pemisahan Papua</strong><br />
Upaya pemisahan (separatisme) Papua dilakukan melalui tiga strategi. <em>Pertama</em>,
terus melakukan perlawanan di dalam negeri melalui sayap militer OPM
dan melalui aksi-aksi non-kekerasan, semisal demonstrasi oleh mahasiswa,
yang jelas menyuarakan kemerdekaan Papua. Kemerdekaan Papua terus
disuarakan melalui berbagai organisasi termasuk LSM.<br />
<em>Kedua</em>, melalui jalur politik dan internasionalisasi isu
Papua. Babak baru internasionalisasi itu dimulai ketika Benny Wenda
membuka kantor organisasi Free West Papua di Oxfort Inggris pada April
2013; diikuti pembukaan kantor di Belanda, Australia dan negara
Melanesia; lalu pembukaan kantor ULMWP di Vanuatu dan Solomon Island;
kemudian klaim peresmian kantor ULMWP di Wamena. Semua itu merupakan
bagian dari internasionalisasi isu Papua. Kampanye yang selalu diangkat
adalah pelanggaran HAM, penindasan dan ketidakadilan yang diderita
rakyat Papua; juga terus disuarakan bahwa integrasi Papua ke Indonesia
tidak sah.<br />
<em>Ketiga</em>, terus mendesakkan referendum penentuan nasib sendiri
untuk rakyat Papua. Internasionalisasi isu Papua adalah upaya untuk
mendesakkan referendum ini. Strategi referendum Papua melalui Dewan PBB
itu sama seperti strategi pemisahan Timor Timur dari Indonesia.<br />
<strong>Pemerintah Lemah</strong><br />
Pembukaan kantor ULMWP itu menunjukkan Pemerintah lemah dalam
menghadapi upaya disintegrasi (pemecahbelahan) Indonesia. Pemerintah
cenderung membiarkan berbagai manuver untuk mengkondisikan kemerdekaan
Papua.<br />
Pada 1 Desember 2014, sekitar 300 mahasiswa asal Papua melakukan
unjuk rasa di Bundaran HI Jakarta menyuarakan “Papua Merdeka”. Meski
unjuk rasa itu dibubarkan oleh aparat, tak terlihat ada tindakan tegas
terkait hal itu.<br />
Pemerintah juga membiarkan kelompok-kelompok LSM liberal asing maupun
lokal—termasuk pihak Gereja—gencar menyerukan pemisahan Papua. Hasil
sidang sinode GKI (Gereja Kristen Indonesia) Oktober 2011 mengeluarkan
pesan: mendorong “Hak Menentukan Nasib Sendiri” orang Papua. Pesan ini
sejalan dengan rekomendasi Aliansi Gereja-gereja Reformasi se-Dunia (<em>World Alliance of Reformed Churches</em>)
tahun 2004. Sebelumnya, Timor Timur lepas dari Indonesia juga tidak
terlepas dari peran Gereja bekerjasama dengan kekuatan imperialis asing
dan LSM komprador.<br />
Pemerintah pun lemah dan cenderung diam terhadap negara-negara yang
memberikan jalan pembukaan kantor kelompok separatis Papua. Saat Free
West Papua dengan tokohnya Benny Wenda membuka kantor di Oxford Inggris
pada April 2013 silam, Pemerintah hanya melayangkan protes dan meminta
penjelasan. Hal serupa juga dilakukan saat separatis Papua itu membuka
kantor di Australia dan Belanda. Padahal Pemerintah Inggris, Australia
dan Belanda mendiamkan saja pembukaan kantor itu. Pemerintah malah
bekerjasama makin erat dengan negara-negara imperialis itu.<br />
Sekarang, klaim peresmian kantor ULMWP di Wamena berusaha ditutupi
dan dinafikan oleh Pemerintah. Pemerintah juga tidak tegas terhadap
Vanuatu dan Solomon Island. Pemerintah malah akan membina hubungan dan
meningkatkan hubungan dekat dengan neagra-negara Melanesia, termasuk
Vanuatu dan Solomon Island.<br />
<strong>Campur Tangan Asing</strong><br />
Semua pihak harus mewaspadai campur tangan asing dalam upaya
pemisahan Papua. Semua pihak, khususnya Pemerintah, seharusnya paham,
negara-negara imperialis tidak akan membiarkan Indonesia menjadi negara
yang utuh dan kuat. Negara-negara imperialis ini akan selalu melakukan
konspirasi untuk kepentingan ekonomi dan politik mereka.<br />
Tidak boleh dilupakan, pada tahun 1998 pernah muncul rekomendasi dari
Rand Corporation, lembaga kajian strategis yang sering memberikan
rekomendasi kepada Kemenhan AS, bahwa Indonesia harus dibagi dalam 8
wilayah. Salah satu prioritas adalah memerdekakan Papua. Hal itu diugkap
oleh Hendrajit dkk dalam buku <em>Tangan-Tangan Amerika (Operasi Siluman AS di Pelbagai Belahan Dunia)</em>,
terbitan Global Future Institute pada 2010. Rekomendasi skenario
“balkanisasi” Indonesia yang dikeluarkan saat Bill Clinton berkuasa itu
tampaknya dijalankan meski dengan detil proses yang dimodifikasi.<br />
<strong>Faktor Pemicu </strong><br />
Senjata ampuh yang digunakan dalam proses disintegrasi, belajar dari
kasus Timtim, adalah demokrasi. Sebelumnya, nilai penting
demokrasi, yaitu hak menentukan nasib sendiri, terbukti sukses
memisahkan Timtim dari Indonesia. Seharusnya ini menjadi alasan kuat
untuk menolak sistem demokrasi. Bayangkan, jika tiap wilayah di
Indonesia, atas nama hak menentukan nasib sendiri, menuntut merdeka,
dipastikan Indonesia akan terpecah menjadi beberapa negara kecil yang
lemah tak berdaya.<br />
Mulusnya upaya pemisahan Papua tidak bisa dilepaskan dari kegagalan
Pemerintah rezim liberal untuk mensejahterakan rakyat Papua. Meskipun
Papua memiliki kekayaan alam yang luar biasa, rakyatnya hidup dalam
kemiskinan. Pangkalnya adalah peerapan demokrasi-kapitalisme. Sistem
demokrasi telah memuluskan berbagai UU liberal yang mengesahkan
perusahaan asing seperti Freeport untuk merampok kekayaan alam Papua.<br />
Penting untuk disadari oleh semua pihak, khususnya rakyat Papua,
pemisahan Papua dari Indonesia bukanlah solusi bagi persoalan rakyat
Papua. Meminta bantuan negara-negara imperialis untuk memisahkan diri
merupakan bunuh diri politik. Memisahkan diri akan memperlemah Papua.
Negara-negara imperialis yang rakus justru akan lebih leluasa memangsa
kekayaan alam dan sumberdaya negeri Papua. Pemisahan Papua hanyalah
untuk kepentingan segelintir elit politik yang bekerjasama dengan
negara-negara asing imperialis.<br />
<strong>Solusi Tuntas</strong><br />
Tak ada jalan lain untuk keluar dari persoalan ini, kecuali dengan
mencampakkan sistem kapitalisme-demokrasi, lalu menerapkan syariah Islam
secara totalitas di bawah naungan Khilafah Rasyidah. Syariah Islam akan
menghentikan imperialisme Amerika, Inggris, Australia dan Barat.
Syariah Islam akan menutup celah bagi negara imperialis memecah dan
menguasai negeri ini. Allah SWT berfirman:<br />
<div class="arab" dir="rtl">
﴿وَلَن يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلاً﴾</div>
<em>Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada kaum kafir untuk </em><em>menguasai </em><em>kaum Mukmin</em> <strong>(TQS an-Nisa’ [4]: 141).</strong><br />
Syariah Islam akan menjaga keamanan dan menjamin kesejahteraan
seluruh rakyat tanpa melihat suku, bangsa, warna kulit maupun agama.
Kebijakan politik ekonomi Islam adalah untuk menjamin pemenuhan
kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap individu rakyat; juga
menjamin pendidikan dan kesehatan gratis bagi seluruh rakyat.<br />
Islam menetapkan kekayaan alam yang besar sebagai milik umum, milik
bersama seluruh rakyat, yang haram dikuaai swasta apalagi asing.
Kekayaan alam itu harus dikelola oleh negara mewakili rakyat. Hasilnya
akan dihimpun di kas negara dan didistribusikan untuk membiayai
kepentingan pembangunan dan pelayanan kepada rakyat. Patokan dalam
pendistribusian itu adalah setiap daerah diberi dana sesuai kebutuhannya
tanpa memandang berapa besar pemasukan dari daerah itu. Sebab, Islam
mewajibkan negara untuk menjaga keseimbangan perekonomian dan pemerataan
kekayaan di antara rakyat dan antardaerah. Kesenjangan dan ketimpangan
antarindividu dan antardaerah akan segera bisa diatasi dengan penerapan
syariah Islam secara total dan menyeluruh itu.<br />
<strong>Wahai Kaum Muslim:</strong><br />
Menyelesaikan masalah Papua adalah dengan menghilangkan kezaliman dan
ketidakadilan yang terjadi, mengelola kekayaan negeri demi kemakmuran
dan kesejahteraan rakyat, serta mendistribusikan kekayaan itu secara
merata dan berkeadilan.<br />
Walhasil, hal mendasar dan sangat penting bahkan vital adalah
sesegera mungkin mewujudkan penegakan Khilafah Rasyidah yang akan
menerapkan seluruh syariah Islam. Syariah Islam, ketika diterapkan
secara total, pasti akan memberikan kebaikan kepada siapapun, termasuk
non-Muslim. Syariah Islam inilah yang akan memberikan kebaikan kepada
kita di dunia dan di akhirat. Dengan syariah dan Khilafah, Islam sebagai
rahmatan lil ‘alamin akan bisa nyata-nyata diwujudkan. <em>WalLâh a’lam bi ash-shawâb</em>. <strong>[]</strong><br />
<br />
<br />
<strong>Komentar al-Islam</strong><br />
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai fenomena kemunculan
lesbian, gay, biseksual, dan transjender (LGBT) di Indonesia adalah
bagian dari <em>proxy war</em><em> </em>atau perang proksi untuk menguasai suatu bangsa tanpa perlu mengirim pasukan militer (<em>Kompas.com</em>, 23/2).<br />
<ol>
<li><em>Buktinya, pihak asing menggelontorkan jutan dolar untuk mendukung LGBT. </em></li>
<li><em>Perang proxy yang paling berbahaya adalah saat penguasa justru
menjadi proxy (baca: boneka) pihak asing yang bekerja menjadi operator
kepentingan asing. Jangan-jangan ini sedang terjadi di negeri ini.</em></li>
</ol>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-76215831942261689792016-02-29T17:29:00.000-08:002016-02-29T17:29:32.421-08:00Kapolres Tangsel: HTI Tetap Terus Bersinergi Dengan Seluruh Komponen Umat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhluPPLgMEFT-DLAqt7kBf00VLlZ4M_J2xCO2-9wBz9BB4WYdKvwNcUPVY7ctx2Tk84BbfdhJLiJDVjDEtPpXDXHdlqgAKYFaM-HchStYcwZ4jOebygIS4nmiLt_ggnY0rLgOtCBno50C6E/s1600/DSC_0181-300x200.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhluPPLgMEFT-DLAqt7kBf00VLlZ4M_J2xCO2-9wBz9BB4WYdKvwNcUPVY7ctx2Tk84BbfdhJLiJDVjDEtPpXDXHdlqgAKYFaM-HchStYcwZ4jOebygIS4nmiLt_ggnY0rLgOtCBno50C6E/s1600/DSC_0181-300x200.jpg" /></a></div>
<strong><em>HTI Press, </em></strong><em><strong>Tangsel</strong></em><strong><em>.</em></strong> <em>LF </em>DPD II HTI Tangerang Selatan mengadakan kunjungan dan silaturrahim dengan Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan, Jumat (26/2).
<br />
Delegasi HTI yang dipimpin Muh. Yuslan Abu Fikri, S.E. sebagai Ketua
LF DPD II HTI Tangsel didampingi oleh sejumlah pengurus LF, menjelaskan
tentang peran dan langkah dakwah HTI selama ini yang selalu
mengedepankan pemikiran, politik islam dan non kekerasan. Juga
disampaikan bahwa perjuangan dakwah HTI dengan mewujudkan Syariah dan
Khilafah merupakan bukti cinta dan kepedulian HTI untuk kebaikan
Indonesia khususnya dan Dunia pada umumnya, sebagai wujud Islam yang
Rahmatan lil ‘Aalamiin.<br />
Kapolres menyambut gembira kedatangan delegasi HTI Tangsel, pertemuan
berlangsung begitu sangat hangat. Diakhir pertemuan, Bapak Kapolres
berpesan agar HTI Tangsel terus bersinergi dengan seluruh komponen umat
lainnya untuk memberikan pencerahan akan islam Rahmatan lil ‘Aalamiin.
[]<strong>Abu Fikri/Ongky</strong>Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-17152168745476811772016-02-26T23:32:00.000-08:002016-02-26T23:32:10.302-08:00Al-Islam edisi 792, 25 Rabul Akhir 1437 H – 5 Februari 2016 M<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Awas, Virus LGBT Mengancam Umat!</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Belakangan ini, isu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) kembali menyeruak. Beberapa bulan lalu masyarakat dihebohkan oleh perkawinan sejenis di Bali yang dirayakan bak pesta. Setelah itu juga muncul mirip perayaan perkawinan sejenis di Boyolali Jawa Tengah. Paling akhir, isu itu kembali mencuat setelah munculnya lembaga konseling Support Group and Resource Center on Sexuality Studies (SGRC) di Universitas Indonesia (UI). Menanggapi hal itu, Menristek Dikti Mohamad Nasir mengatakan bahwa kelompok LGBT tidak boleh masuk kampus (Antara, 23/1).<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Pernyataan itu mendapat protes dari mereka yang pro LGBT. Menanggapi hal itu, melalui akun twitter-nya @mensristekdikti, Senin (25/01/2016), Nasir menyatakan di antaranya, “Bukan berarti saya melarang segala kegiatan yang ada kaitannya dengan LGBT. Mau menjadi lesbian atau gay itu menjadi hak masing-masing individu. Asal tidak menggangu kondusivitas akademik.”</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Serbuan Virus LGBT<br />Sejak awal tahun 2000-an, serbuan virus LGBT mulai banyak menyerang negeri ini. Serbuan LGBT di negeri ini dilakukan secara akademik, politik dan sosial. Secara akademik, penyebaran ide LGBT di antaranya berlindung di balik kajian akademik. Banyak organisasi LGBT bergerak dari atau di kampus-kampus dan menyerukan ide LGBT melalui tulisan. Secara politik mereka melakukan gerakan politik: melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia, berusaha mempengaruhi berbagai kebijakan politik dan bekerjasama dengan berbagai lembaga khususnya lembaga yang bergerak di bidang advokasi dan HAM. Ada juga pertemuan 29 ahli HAM di UGM Yogyakarta pada tanggal 6-9 November di 2006 yang menghasilkan dokumen “Prinsip-prinsip Yogyakarta” (The Yogyakarta Principles). Dokumen tersebut berisi tentang Penerapan Hukum HAM Internasional dalam kaitannya dengan Orientasi Seksual dan Identitas Gender. Dokumen yang terdiri dari 29 prinsip itu juga disertai rekomendasi kepada Pemerintah, lembaga antar pemerintah daerah, masyarakat sipil dan PBB itu sendiri.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Secara sosial, propaganda LGBT diserukan dengan beragam cara dan sarana. Melalui organisasi peduli AIDS dilakukan advokasi dan konsultasi, film, aksi di lapangan, budaya, media massa dan sebagainya. Targetnya untuk menyebarkan ide LGBT dan mengubah sikap masyarakat agar toleran dan menerima perilaku LGBT. Di antaranya dinyatakan, LGBT hanya merupakan ekspresi seksual dan gender dari faktor gen, keturunan dan bawaan.</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Bukan Bawaan<br />LGBT tidak terbukti secara ilmiah merupakan fenomena dari faktor gen. Kode gen “Xq28”. yang selama ini ditengarai sebagai gen pembawa kecenderungan fenotepe homoseksual, tidak terbukti mendasari sifat dari homoseksual.<br />Pada 1999, Prof. George Rice dari Universitas Western Ontario, Kanada, bersama timnya melakukan riset terkait hal itu. Hasil penelitian mereka mengungkap tidak adanya kaitan gen Xq28 yang dikatakan mendasari homoseksualitas pria. Penelitian juga dilakukan oleh Prof Alan Sanders dari Universitas Chicago, di tahun 1998-1999. Hasilnya juga tidak mendukung teori hubungan genetik pada homoseksualitas. Ruth Hubbard, seorang pengurus “The Council for Responsible Genetics” mengatakan, “Pencarian sebuah gen gay bukan suatu usaha pencarian yang bermanfaat. Saya tidak berpikir ada gen tunggal yang memerintah perilaku manusia yang sangat kompleks.”<br />Jadi, perilaku LGBT bukanlah karena faktor bawaan, bukan faktor keturunan. Perilaku LGBT bukan sesuatu yang “dipaksakan” sehingga tidak bisa ditolak atau harus diterima keberadaannya.</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Dalih Kebebasan dan HAM<br />Penyebaran ide dan perilaku LGBT menggunakan dalih kebebasan dan HAM. LGBT dibenarkan dengan ide relativitas kebenaran dan moral. Intinya, tidak ada kebenaran tunggal yang mengikat semua orang. Kebenaran bersifat majemuk; bergantung individu, budaya dan konteks sosial tertentu. Semua orang harus toleran terhadap perbedaan ukuran moralitas serta ukuran benar dan salah menurut pihak lain. Karena itu, menurut ide ini perilaku LGBT tidak boleh dipandang sebagai perilaku menyimpang, tak bermoral dan abnormal. Menurut ide ini, LGBT hanya merupakan keberagaman orientasi seksual seperti halnya perbedaan suku, agama, ras dan budaya dalam masyarakat. Perilaku LGBT dianggap manusiawi dengan dalih tidak merugikan orang lain. Yang penting perilaku seksual yang terjadi aman, nyaman dan bertanggung jawab. Masyarakat lantas dituntut toleran terhadap perilaku menyimpang LGBT.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Selain itu setiap orang bebas untuk mengekspresikan diri, dan itu adalah bagian dari HAM. Dari sudut pandang kebebasan dan HAM, pelaku LGBT hanya mengekspresikan orientasi seksual dan identitas gender yang jadi pilihannya sebagai bagian dari hak asasinya. Berdasarkan dalih kebebasan dan HAM itu, penentangan atas perilaku LGBT kemudian dianggap sebagai pelanggaran HAM.</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Pandangan Islam<br />Ide kebebasan dan HAM yang mendasari dan digunakan sebagai pembenaran perilaku seks menyimpang, termasuk perilaku LGBT, adalah ide yang menyalahi dan bertentangan dengan Islam. Dalam Islam, manusia tidak bebas sebebas-bebasnya. Pandangan dan perilakunya harus terikat dengan syariah Islam. Seorang Muslim tidak bebas berpandangan dan berperilaku sesukanya sesuai hawa nafsunya. Allah SWT berifirman:<br />وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا<br />Apa saja yang diberikan Rasul kepada kalian, terimalah. Apa saja yang dia larang atas kalian, tinggalkanlah (TQS al-Hasyr [59]: 7).</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Karena itu dalam Islam negara berkewajiban membina dan memupuk keimanan dan ketakwaan warganya. Dengan ketakwaan itu maka ide dan perilaku yang menyalahi ketentuan Islam, termasuk LGBT, akan bisa dicegah dan diminimalisasi dari masyarakat.<br />Allah SWT menjelaskan bahwa tujuan penciptaan laki-laki dan perempuan adalah untuk kelangsungan jenis manusia dengan segala martabat kemanusiaannya (QS an-Nisa [4]: 1). Karena itu hubungan seksualitas yang dibenarkan dalam Islam hanyalah yang ada dalam ikatan pernikahan yang sah secara syar’i. Semua hubungan seksualitas di luar ikatan pernikahan adalah ilegal dan menyimpang. Lesbian, homoseksual, anal seks, perzinaan, semuanya adalah perilaku seks yang menyimpang; tidak bisa dipandang sebagai sesuatu yang normal. Semua itu juga menjadi ancaman terhadap keberadaan umat manusia dengan segala martabat kemanusiaannya.<br />Selain itu terdapat nas yang secara khusus menjelaskan bahwa homoseksual adalah perilaku terlaknat. Rasul saw. bersabda:<br />«مَلْعُونٌ مَنْ عَمِلَ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ »<br />Dilaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth (homoseksual) (HR at-Tirmidzi dan Ahmad dari Ibnu Abbas).<br /><br />Perilaku transgender juga merupakan perilaku yang dilaknat dalam Islam. Ibnu Abbas ra. mengatakan:<br />«لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ وَالْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ »<br />Rasulullah saw. telah melaknat wanita yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai wanita (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Karena itu di dalam Islam, ide dan perilaku LGBT jelas menyimpang dan abnormal. Ide LGBT adalah ide haram. Perilaku LGBT adalah perilaku dosa. Karena itu ide LGBT tidak boleh tersebar di masyarakat. Siapa saja yang menyebarkan, mendukung dan membenarkan ide LGBT jelas berdosa dan layak dikenai sanksi sesuai ketentuan syariah. Negara dalam Islam harus membersihkan dan menjaga masyarakat dari ide LGBT.<br />Islam menilai homoseksual sebagai dosa dan kejahatan besar. Islam menetapkan sanksi hukum yang berat terhadap pelakunya. Siapa saja yang melakukan perbuatan kaum Nabi Luth dan terbukti dengan pembuktian yang syar’i maka pelaku dan pasangannya dijatuhi hukuman mati, tentu selama itu dilakukan suka rela, bukan karena dipaksa. Ibnu Abbas ra. menuturkan, Rasul saw. bersabda:<br />« مَنْ وَجَدْتُمُوهُ يَعْمَلُ عَمَلَ قَوْمِ لُوطٍ فَاقْتُلُوا الْفَاعِلَ وَالْمَفْعُولَ بِهِ »<br />Siapa saja yang kalian dapati melakukan perbuatan kaum Luth, bunuhlah subyek dan obyeknya (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Wahai Kaum Muslim:<br />Dengan ketentuan Islam itu, masyarakat akan bisa dijaga sebagai umat manusia yang berbeda dengan binatang. Masyarakat juga bisa dijauhkan dari berbagai ide dan perilaku berbahaya termasuk LGBT. Semua itu akan terwujud sempurna jika syariah Islam diterapkan secara total dan menyeluruh. Di situlah pentingnya mewujudkan Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah sebagai sistem yang ditetapkan oleh Islam untuk menerapkan seluruh hukum Islam. Oleh karena itu, mewujudkan penerapan syariah Islam secara total dan menyeluruh di bawah sistem Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah harus menjadi agenda utama dan vital bagi umat Islam. Semua elemen umat Islam harus berjuang sungguh-sungguh untuk sesegera mewujudkan Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah. WalLâh a’lam bi ash-shawâb. []</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
Komentar al-Islam:</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
MUI mengeluarkan pernyataan resmi terkait Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Organisasi itu dinilai telah mencampuradukkan ajaran agama. "Mereka meramu tiga agama. Ada bukunya," ujar Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI, Utang Ranuwijaya, dalam pernyataan resminya. Ia juga menyatakan pengikut Gafatar juga meyakini adanya nabi setelah Nabi Muhammad. Sosok nabi yang dianggap telah memperoleh wahyu dari Tuhan adalah Ahmad Musadeq. (Detikcom, 2/2).</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
1. Itu namanya aliran sesat, sesuai 10 kriteria MUI.</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
2. Maraknya aliran sesat di negeri ini adalah karena sekularisme, kebebadan dan HAM. Saatnya semua segera segera dicampakkan.</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
3. Terapkan syariah di bawah sistem Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah, niscaya Islam dan umatnya akan terlindungi dari bahaya aliran sesat.</div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4894243403690208811.post-30103216477824636632016-02-26T23:30:00.001-08:002016-02-26T23:30:24.744-08:00Al-Islam edisi 793, 3 Jumadul Awal 1437 H – 12 Februari 2016 M <div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<br /><br />INDONESIA DIJAJAH CHINA<span class="Apple-converted-space"> </span><br /><br />Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah dimulai. Acara ground breaking dilakukan oleh Presiden Jokowi di Walini, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat pada 21 Januari 2016.<span class="Apple-converted-space"> </span><br /><br />Banyak Kejanggalan<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Manajer Kebijakan Walhi Munhur Satyahaprabu, seperti dikutip Kompas.com (5/2/2016), menilai proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung janggal. Menurut dia, proyek ini tidak direncanakan dengan matang.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tidak tercantum dalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Jokowi. Itu menunjukan, secara perencanaan proyek itu tidak direncanakan dari awal.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Kereta Cepat Jakarta-Bandung dinilai menyalahi UU Tata Ruang. Dalam UU Tata Ruang, penyesuaian tata ruang baru bisa dilakukan dengan tujuan mencegah bencana atau perlindungan lingkungan, bukan untuk penyesuaian proyek. Kalau untuk penyesuaian proyek berarti melanggar UU. Di dalam UU Tata Ruang pasal 70, pembangunan yang bertentangan dengan tata ruang adalah tindakan pidana.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Namun, proyek kereta cepat diistimewakan. Proyek tetap jalan meski belum ada dalam RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Dalam Sidang Komisi Analisis mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Selasa (19/1/2016) di Jakarta, sejumlah perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah kabupaten/kota mengatakan, trase kereta api cepat belum masuk dalam rencana tata ruang wilayah masing-masing. Padahal syarat utama izin lingkungan adalah kegiatan itu berada di lokasi sesuai dengan peruntukannya.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Amdal proyek kereta cepat hingga semalam sebelum grounbreaking masih banyak masalah. Direktur Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (LHK) Widodo Sembodo mengatakan kajian Amdal masih banyak kekurangan (Kompas.com, 20/1). <span class="Apple-converted-space"> </span><br />Data Amdal proyek kereta cepat disiapkan dalam hitungan minggu. Selama ini, idealnya penelitian Amdal dilakukan selama setahun atau paling cepat 6 bulan. Kesimpulan penelitian Amdal pun diragukan. Karena itu keabsahan Amdal kereta cepat tetap patut dipertanyakan.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Kejanggalan paling jelas, proyek ini tetap jalan meski belum ada izin usaha dan izin perhubungan dari Kemenhub sebagai syarat membangun transportasi kereta api. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 66 Tahun 2013, untuk izin itu setidaknya harus memenuhi beberapa syarat. Namun, syarat-syarat itu belum terpenuhi. Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko, izin yang diberikan baru 5 km dari rencana sepanjang 150 km (Kompas.com, 26/1/2016).<span class="Apple-converted-space"> </span><br /><br />Tidak Didanai APBN?<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Meski menabrak berbagai aturan dan UU, proyek kereta cepat itu tetap melenggang. Mengapa PT KCIC sedemikian yakin menjalankan proyek tersebut? Jawabannya, karena proyek itu adalah titah Presiden Jokowi.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Sahala Lumban Gaol, Staf Khusus Menteri BUMN, menjelaskan, proyek kereta cepat merupakan penugasan Presiden Jokowi ke BUMN. Dibentuklah konsorsium BUMN, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yang terdiri dari empat BUMN: Wijaya Karya, KAI, PTPN VIII dan Jasa Marga. PSBI menggandeng konsorsium BUMN China yang dikomandoi oleh China Railway Corporation (Kompas.com, 5/2/2016).<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Karena merupakan titah Presiden, proyek kereta cepat harus berhasil, tak peduli bagaimanapun. Meski banyak dikritik sejak awal serta melabrak peraturan dan UU, proyek itu tetap jalan. Bahkan meski ibaratnya belum mendapat izin atau seperti “IMB”-nya, pembangunannya tetap jalan. Hal itu sangat berbeda jika seseorang atau perusahaan membangun bangunan sementara IMB-nya belum ada, pasti disegel bahkan dirobohkan. Begitu istimewanya, tanpa “IMB” sekalipun, proyek kereta cepat ini jalan terus dan dijamin tetap jalan oleh Pemerintah.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Proyek ini selalu dikatakan sebagai bussines to bussines, tidak ada dana dari APBN sama sekali. Namun, nantinya bisa saja dengan sedikit sulap, proyek itu hakikatnya didanai APBN. Sulap itu dilakukan dengan alokasi PMN (penyertaan modal negara) di dalam APBNP 2016 yang nanti diajukan. Sederhanya, proyek itu ditalangi lebih dulu oleh keempat BUMN itu, dan akan diganti melalui APBNP dengan istilah penyertaan modal negara (PMN).<span class="Apple-converted-space"> </span><br /><br />Dijajah China<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Proyek senilai US$ 5,5 miliar atau Rp 76,4 triliun (kurs 13.900) itu mayoritas dananya berasal dari utang dari China Development Bank (CDB) yaitu 75% (Rp 57 triliun). Utang itu, 63% dalam US$ dengan bunga 2% pertahun dan 37% dalam mata uang Renmimbi dengan bunga 3,64% pertahun. Jangka waktu pengembalian utang hingga 40 tahun dengan tenggang waktu 10 tahun. Sebesar 25% dana proyek berasal dari modal PT KCIC, terdiri dari Rp 15 triliun dari PSBI dan 10 triliun dari China Corporation.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />PT KCIC mendapat konsesi 50 tahun. Selama 50 tahun itu, keuntungan akan dibagi 60% untuk PSBI dan 40% untuk China Corporation. China juga akan mendapat pengembalian dari utang dua kali lipatnya. Jika diasumsikan bunganya 2% pertahun, dengan waktu pengembalian 50 tahun, maka pengembaliannya akan dua kali lipat, yakni sekitar Rp 114 triliun.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Bahaya lainnya, seandainya PT KCIC gagal membayar utang, maka keempat BUMN yang menjadi jaminan utang itu bisa diambil-alih oleh CDB. Jika itu terjadi, aset milik rakyat akan dikuasai China.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Ini adalah bagian dari gelombang penjajahan ekonomi China, Kapitalisme dari Timur. Kapitalisme Timur itu sama dengan Kapitalisme Barat. Caranya sama, dengan utang. Tujuannya juga sama, untuk menghisap sumberdaya negeri ini, bahkan lebih. Jika Kapitalisme Barat biasanya hanya memberikan utang dan mensyaratkan tenaga ahli ikut di dalamnya, Kapitalisme Timur (China) lebih dari itu. China mensyaratkan bahan, teknologi dan segalanya dari China, termasuk tenaga kerjanya. Itu masih ditambah lagi dengan bunga utang.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Campur tangan ekonomi China ini merupakan bagian dari kerjasama Indonesia-China yang ditandatangani tahun lalu. Melalui China Development Bank (CDB) dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), Pemerintah China berkomitmen memberikan utang US$ 50 miliar atau setara Rp 700 triliun (US$ 1= Rp 14 ribu). Utang itu untuk pembangunan infrastruktur nasional seperti pembangkit listrik, bandara, pelabuhan, kereta cepat dan kereta api ringan (LRT-Light Rail Transit).<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Sama dengan Kapitalisme Barat, penjajahan oleh Kapitalisme Timur, di antaranya melalui utang, tidak bisa berjalan kecuali ada penguasa yang sangat pro investasi China. Disadari atau tidak, penguasa seperti itu menjadi proxy (bahasa lainnya komprador [kaki-tangan]) yang menjalankan kepentingan penjajahan ekonomi China.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Investasi China di negeri ini tak lepas dari strategi global China, yakni Silk Road Economic Belt (SERB) in Asia (Sabuk Ekonomi Jalur Sutra di Asia) dan Maritime Silk Road Point (MSRP) atau Titik Jalur Sutra Maritim. MSRP ditujukan untuk menguasai jalur perdagangan laut, yang salah satunya melalui Selat Malaka. Untuk itu China berusaha menguasai pendanaan pembangunan infrastruktur di negeri ini. Entah kebetulan atau bukan, ambisi Titik Jalur Sutra Maritim China itu selaras dengan proyek tol laut rezim Jokowi.<span class="Apple-converted-space"> </span><br /><br />Akhiri Penjajahan!<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Seperti Kapitalisme Barat, Kapitalisme Timur juga menjerat negara sasaran. Cara utamanya dengan utang. Kapitalisme Timur lebih ganas lagi. Pemberian utang mensyaratkan masuknya sebanyak mungkin bahan, teknologi, tenaga kerja ahli dan tenaga kasar dari China.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Penjajahan Kapitalisme Timur itu mendapat jalan lebar karena strategi pembangunan yang ditempuh rezim saat ini secara hakiki tidak berbeda dengan rezim-rezim sebelumnya. Berkedok investasi, Pemerintah terus menumpuk utang yang bisa menenggelamkan negeri ini.Kemandirian negeri ini tergadai karena komitmen utang mensyaratkan berbagai hal yang menguntungkan pemberi utang, namun merugikan negara pengutang dan rakyatnya. Apalagi semua utang itu disertai riba yang jelas diharamkan oleh syariah.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Penjajahan oleh Kapitalisme Timur dilakukan atas sektor-sektor yang selama ini belum disentuh oleh Kapitalisme Barat. Alhasil, lengkaplah penjajahan atas negeri ini. Hampir tidak ada sektor yang luput dari penjajahan Kapitalisme Barat dan Timur.<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Tentu, semua itu harus segera diakhiri. Sebab, semua itu menjadi jalan bagi kaum kafir untuk menguasai dan mengontrol kaum Muslim dan menghisap kekayaan alam dan sumberdaya yang mereka miliki. Allah SWT berfirman:<span class="Apple-converted-space"> </span><br />﴿وَلَن يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلاً﴾<span class="Apple-converted-space"> </span><br />Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai ksum Mukmin (TQS an-Nisa’ [4]: 141)<span class="Apple-converted-space"> </span><br /><br />Tidak ada cara yang bisa ditempuh untuk membebaskan negeri ini dari penjajahan Kapitalisme Barat dan Timur kecuali dengan kembali menerapkan syariah Islam secara total dan menyeluruh di bawah sistem Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Khilafah nantinya akan menjalankan sistem ekonomi Islam dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dalam dan sumberdaya manusia negeri ini, termasuk menghindari berbagai perjanjian luar negeri yang bertentangan dengan Islam seperti utang ribawi. WalLâh a’lam bi ash-shawâb. []<span class="Apple-converted-space"> </span><br /><br />Komentar al-Islam:<span class="Apple-converted-space"> </span><br /><br />Presiden Joko Widodo menutup puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 yang digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, hari Selasa (9/2). Dalam sambutannya, Jokowi menanggapi pernyataan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia, Sugiono, terkait masalah reshuffle atau perombakan kabinet. "Jawaban saya dulu kalau ditanya (reshuffle), kan tidak mikir soal reshuffle. Nah, sekarang jawabannya lain, baru sedang mikir (reshuffle)," kata Jokowi (<a href="http://viva.co.id/" style="color: #1155cc;" target="_blank">Viva.co.id</a>, 9/2).<span class="Apple-converted-space"> </span><br /><br />1. Boleh jadi, reshuffle akan menyasar orang-orang yang dinilai tidak kooperartif dengan ambisi rezim Jokowi, termasuk dalam hal kerta cepat.</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
2. Reshuffle (perombakan) kabinet bukan jawaban atas persoalan negeri ini. Sebab, akar masalah negeri ini adalah penerapan sekularisme dengan sistem kapitalisme dan demokrasinya.</div>
<div dir="ltr" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background-color: white; color: #222222; font-family: arial, sans-serif; font-size: 12.8px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
3. Solusi bagi negeri ini adalah dengan menerapkan syariah Islam secara total dan menyeluruh di bawah sistem Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah.</div>
Sablon Umbul - Umbul Kainhttp://www.blogger.com/profile/09473088826775125307noreply@blogger.com0