Minggu, 23 Oktober 2016

Renungan Dan Kajian Ilmu Kebohongan Nusron Wakid.



Assalamu'alaikum Wrwb....
Berikut maklumat yang berisi bantahan atas pendapat Nusron Purnomo (ngakunya Wahid) pada acara ILC, Senin 10 Oktober 2016, dari al-Faqier Assayyid Bahar bin Sumaith.
Hamba yang banyak dosa namun tidak rela al-Qur'annya dihina...
Bantahan pertama
Nusron mengatakan bahwa awliya' bukan lah pemimpin sehingga di jadikan sebagai dalil untuk menghalalkan pemimpin kafir
ﻣﻌﻨﻰ ﺃﻭﻟﻴﺎﺀ في كتب التفسير ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻓﺔ ﺍﻟﻤﺸﻬﻮﺭﺓ
Makna awliya' dalam kitab2 tafsir yg masyhur
جامعل البيان (الطبري)
1. Tafsir Jamiul Bayan Imam Ibnu Jarir at-Thobari
Jangan kalian jadikan mereka sebagai hilf (sekutu) atau walijah (orang dekat)
جامع الاحكام(القرطبي)
2. Tafsir Jami' li Ahkam Imam Qurtubi
Jangan kalian jadikan sebagai orang yang membantu, atau urusan2 kalian
ابن كثير
3. Tafsir Imam Ibnu Katsir
Jangan jadikan mereka sebagai orang kepercayaanmu, jangan mendukung mereka
جلالين( جلال الدين المحلي و جلال الدين السيوطي)
4, Tafsir Jalalain Imam Jalaluddin al Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuhuti
Jangan mencintai mereka
مدارك التنزيل ( النسفي)
5. Tafsir Madariku Tanzil Imam an-Nasafi
Jangan meminta bantuan mereka, jangan bergaul dengan mereka sebagaimana kalian bergaul dengan orang mu'min
انوار التنزيل( البيضاوي)
6. Tafsir Anwaru Tanzil Imam Baidhowi
Jangan mengandalkan mereka
معالم التنزيل ( البغوي)
7. Tafsir Ma'alimu Tanzil Imam Baghowi
Jangan jadikan mereka sebagai andalan kalian
Jikalau kita dilarang menjadikan mereka sebagai, sekutu, teman dekat, pelindung, andalan, orang kepercayaan dan kita dilarang mendukung mereka, meminta bantuan mereka, mencintai mereka, yang dimana golongan2 itu adalah golongan2 yang tidak memiliki hak untuk di taati, apalagi menjadikan mereka sebagai pemimpin yang dimana pemimpin memiliki hak untuk di taati....
Sama seperti dalam surat al-Baqarah ayat 35  "dan janganlah kamu dekati pohon ini "
Mendekati saja tidak boleh apalagi memakan...
Bantahan ke 2
Nusron mengatakan yang paling tau tentang makna al-Qur'an adalah Allah
Ketahuilah saudara2...
Di  dalam al-Qur'an terdapat ayat Muhkam dan ayat Mutasyabihat... Muhkam adalah ayat yang jelas makna nya  ﺍﻟﻤﺘﻀﺢ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ : ﻣﺤﻜﻤﺎﺕ
Mutasyabihat adalah ayat yang tidak jelas maknanya  ﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﺑﻤﺘﻀﺢ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ : ﻣﺘﺸﺎﺑﻬﺎﺕ contoh nya اﻟﺮﺣﻤﻦ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺍﺳﺘﻮﻯ

Ayat Muhkam di tafsirkan oleh orang2 yang dalam ilmunya الرسخون في العلم ya'ni para Mufassir
Adapun ayat Mutasyabihat, kebanyakan para ulama salaf memakai cara تفويض (penyerahan)
Ya'ni memindahkan, atau memalingkan lafadz dari makna dzohirnya, dan menyerahkan makna yang dimaksudkan kepada Allah Ta'ala...
Jadi ayat yang maksudnya dan maknanya diserahkan atau dikembalikan kepada Allah adalah ayat2 Mustsyabih bukan ayat Muhkam... adapun ayat 51 dari surat al-Maidah adalah ayat Muhkam dan bukan termasuk ayat Mustasyabih, sehingga menurut Nusron hanya Allah yg mengetahui maknanya...
Bantahan ke 3
Nusron membawa hadits Nabi
ﺧﻴﺮ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻗﺮﻧﻲ ﺛﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻠﻮﻧﻬﻢ ﺛﻢ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﻠﻮﻧﻬﻢ
Sebaik baiknya masa adalah masaku, (saat hidupnya Nabi dan sahabat), kemudian org2 setelah mereka, (saat hidupnya tabi'in), kemudian org2 setelah mereka (saat hidupnya tabi'ina tabi'in).
Dan menceritakan bahwa di zaman Dinasti Abbasiyah, Sultan ke 16 yaitu Mu'tadid billah pernah mengangkat seorang kristen taat sebagai gubernur yaitu Umar bin Yusuf..
Di zaman Umar bin Khattab, beliau pernah memecat seorang nasrani yang diangkat oleh Abu Musa al-Asy'ari yang bertugas mencatat pengeluaran dan pemasukan keuangan pemerintahan....
Masa kehidupan mana yang lebih baik masanya?
Masa Sultan Mu'tadid billah pada Daulah Abbasiyah atau masa Khalifatu Rasyidin Umar bin Khattab....?
Masa siapa yang lebih dekat kepada Nabi Muhammad SAW...??
Dan perlu diketahui bahwa di zaman Daulah Abbasiyah banyak kaum Mu'tazilah yang mengatakan bahwa al-Qur'an adalah mahluk, dan banyak ulama yang disiksa dan dipenjara oleh pemerintahan Abbasiyah, salah satunya adalah Imam Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Nuh pada masa pemerintahan Sultan al Ma' mun...
Imam Ahmad bin Hanbal juga disiksa pada masa pemerintahan Sultan al-Muktasim billah, kemudian seorang ulama yang bernama Ahmad bin Nasir al Khuza'i dipancung pada masa pemerintahan Sultan al-Watsiq, putra dari Muktasim billah...
Bantahan ke 4
Ahok bukan hanya menghina umat Islam... Ahok memiliki kesalahan yang lebih besar dan fatal, yaitu menghina al-Qur'an yang secara tidak langsung dia telah menghina Allah dan Nabi Muhammad SAW.
Dalam kitab Asyyifa' bi Ta'rifi Huquqil Mustofa           
ﺍﻟﺸﻔﺎﺀ بتعريف حقوق ﺍﻟﻤﺼﻄﻔﻰ للقاضي عياض
Dikatakan; Barangsiapa mengucapkan perkataan keji dan kata2 yang berisi penghinaan terhadap keagungan Allah dan kemuliaan-Nya, atau melecehkan sebagian dari perkara2 yang diagungkan oleh Allah (ﺍﺳﺘﻬﺰﺃ) Maka bagi seorang muslim dia telah kufur, dan bagi seorang kafir maka hak memaafkan ada pada Allah, dan Allah tidak akan memaafkannya kalau dia belum masuk Islam dan bertobat...
Jadi, ahok yang telah menghina al-Qur'an maka hak memaafkan bukan ada pada kita, tapi ada pada Allah... dan Allah tidak akan memaafkannya kalau dia belum masuk Islam dan bertobat... karena kalau hak memaafkan ada pada kita terus kita maafkan maka selesai masalahnya..
Yang terakhir, ada sebuah petikan hadits Nabi dari Abu Musa al Asy'ari yang cocok untuk Nusron, ada petikan hadits Nabi yg berbunyi:
ومثل المنافق الذي ﻳﻘﺮﺃ القران مثل الريحانة ريحها طيب و طعمها مر
Orang munafiq yang membaca al-Qur'an bagaikan buah raihanah, baunya harum namun rasanya pahit..
Bantahan Ini saya buat semata2 karena ketidak relaan saya ketika melihat si kafir menghina al-Qur'an dan dan lebih tidak rela lagi ketika melihat si munafiq membela si kafir yang telah menghina al-Qur'annya dan Tuhannya si munafiq...
Semoga Allah kibarkan bendera petunjuk di dalam hati Nusron...
Semoga Bermanfaat.
Wassalamu'alaikum WrWb.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar