Masarakat Islam
Masarakat adalah terbentuk
dari sekumpulan orang yang saling ketergantungan individu terhapat orang lain,
karena memang manusia makhluk social. Masarakat akan menjadi apa dan bagaimana,
menjadi siapa tergantung pada siapa dia bermasarakat. Manusia memiliki tabiat
mempengaruhi atau dipengaruhi, istilah lain jadi pemain atau mau jadi penonton.
Maka tabiat tersebut akan sagat terasa jika ada dalam lingkungan komunitas
masarakat. Ada manusia yang tabiatnya sagat kooperatip, tabiat kerja sama
dengan yang lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu jua manusia
juga kadang kala ada tabiat kompetitip, yaitu yang ditonjolkan sifat bersaing
dalam masarakat untuk memenuhi kebutuhanya.
Kadang kala juga manusia yang di tampakkan sifat kebinatanganya
(hayawanun) ketimbang tabiat berpikirnya. Banyak manusia yang menampakkan sifat
yakni manusia dengan sifat binatang, tidak sedikit pula yang masarakat
menampakkan sifat syaitanya, tafi juga banyak manusia yang menunjukkan tabiat
pilihannya orang yang berpikir cermerlang( mustanir).
Oleh sebab itu banyak
dimasarakat yang menampakkan sifat- sifat tersebut, ketika sedang berkompetisi
dan berekpresi. Dalam hal ini tabiat – tabiat hewan, ada yang seperti anjing
(dengki), serigala (predator), ular (licik), buaya (rakus), ayam jago (free
sex), dan lalat yang baik buruk diambil, dll.
Jika didalam masarakat tabiat
tersebut dibiarkan, maka yang terjadi lingkungan menjadi lingkungan social
tidak sehat. Sehingga keburukan didalam lingkungan masarakat akan terbawa
kerumah. Ini akan sagat berbahaya untuk
kehidupan berkeluarga dan bermasarakat. Untuk itu harus ada perlindungan terhadap
individu dan masarakat, walaupun individu itu memiliki kebebasan tetapi
kebebasan itu dibatasi oleh orang lain. Supaya terjadi keseimbangan yang propesional
antara hak dan kewajiban individu dan masarakat.
Untuk membangun suatu
masarakat yang ideal menurut pandangan islam adalah bahwa masarakat dalam
bahasa arab dikenal dengan istilah musyarakah. Dan dalam bahasa arab dikenal
dengan nama mujtama’ yang menurut lisanun arab mengandung arti pokok dari
segala sesuatu, yakni tempat tumbuhnya keturunan, juga mengandung makna
sekumpulan orang yang berbeda beda. Sedangkan musyarakah sering dipakai dalam
istilah perbankkan syariah adalah berserikat, bersekutu, atau saling kerja
sama. Jadi dapat disimpulkan istilah musyarakah dan mujtama’ adalah kumpulan
dari orang banyak yang berbeda-beda, tetapi menyatu dalam ikatan kerjasama, dan
mentaati kesepakatan yang dibuat bersama. Menurut ideology islam seharusnya
tempat berpijaknya masarakat adalh aqidah, pemikiran, perasaan dan pelaturan
yang lahir dari aqidah. Jadi apabila pemikiran dan perasaan islam berkembang
luas serta pelaturan islam diterapkan kedalam tenggah – tenggah masarakat akan
terwujud masarakat islami. Jadi kesimpulanya masarakat yang idealnya adalah
kumpulan dari manusia, pemikiran, perasaan, dan pelaturan. Islam juga memandang manusia satu dengan yang lain akan
membentuk jamaah. Akan tetapi masarakat akan tetap tidak terbentuk kecuali jika
mereka menganut pemikiran, memiliki perasaan, serta diterapkan pelaturan
ditengah – tengah mereka. Yang mewujudkan hubungan sesama manusia adalah
kemashalakatan. Jika masarakat telah menyamakan pemikirannya tentang
kemashalakatan, juga perasan mereka, sehingga rasa ridho dan marahnya akan
sama, ditambah pula penerapan pelaturan yang sama akan mampu memecahkan
berbagai persoalan, juga terbentuk hubungan sesama anggota masarakat.
Islam juga memandang bahwa
pelaturan islam juga dilaksanakan oleh setiap individu dengan dorongan
taqwallah yang tumbuh dari dalam jiwa. Sementara teknis pelaksanaannya
dilaksanakan oleh Negara dengan adil, yang dapat dirasakan oleh jamaah.
Didukung oleh masarakat yang saling tolong menolong, antara anggota masarakat
dengan Negara dalam menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar, serta diterapkannya
pelaturan oleh negara. Dalam islam Negara bertanggung jawab terhadap segala
urusan umatnya. Sehingga peraturan islam jika diterapkan akan melindungi jiwa,
melindungi harta, melindungi akal, melindungi agama, melindungi keturunan,
melindungi kehormatan, dll. Itulah gambaran sekilas masarakat islam yang berpedomam pada syariat islam.
waallahu'alam bis shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar