Senin, 10 Juni 2013

TELAAH



AL QUR’AN JUGA MINTA DIKRITIK
Akhir –akhir ini kaum muslimin dikejutkan oleh berbagai macam serangan pemikiran liberal, sukulerisme, prularisme, baik yang dilakukan oleh kaum orentalis maupun dari kaum muslimin yang dipengaruhi pemikiran barat maupun komunisme. Di berbagai bidang muncul berbagai pendapat dan gagasan baru tentang pemahaman Islam. Tak kecuali dalam bidang tafsir Al Qur’an muncul tafsir hermeneutika, yang mula – mula untuk menafsirkan bibel, dipaksakan untuk menafsirkan berbagai kitab termasuk juga untuk nenafsirkan Al Qur’an.  Jauh sebelu tafsir hermeneutika mengemuka, kaum orentalis barat seperti Alponse mingana guru besar universitas birminghan Igrgris pada tahun 1927 menyatakan study kritis terhadap kitap sucinya umat Islam. Seolah – olah Al Qur’an butuh tambahan penafsiran, atau malah dianggab belum sempurna, sebenarnya Al Qur’an lebih dulu membukla diri dan tantangan kepada seluruh umat tanpa kecuali, bahwasanya Al Qur’an minta dikritik.
Maka sebenarnya sagatlah aneh, jika umat dulu apalagi sekarang masih mau mengotak-atik Al Qur’an. Seperti alphonse mingana mengumumkan bahwa : Sudah saatnya sekarang untuk melakukan kritikan terhadap teks Al Qur’an sebagaimana yang telah kita lakukan terhadap kitap suci Yahudi yang berbahasa Ibrani-Arami dan kitab suci Kresten yang berbahasa yunani.  Padahal Al Qur’an sudah 14 abad  yang lalu sudah menantang dan mempersilahkan kepada setiap orang yang ragu dan masih ragu terhadab keabsahan Al Quran Sebagai Wahyu Allah. Hal ini sagat mengherankan masih ada orang yang ingin memenuhi tantangan ini. Al Qur’an sudah jelas – jelas menantang kepada siapa saja yang masih ragu dan meragukannya, dekalimat yang sagat indah lagi santun sampai kepada kaum kapir quraisy pada  masa itu. Untuk tahap pertama Al Quran menawarkan agar ditandingi dengan sepuluh surat yang dibuat utuk menyamai Al Qur’an.  Sebagai mana Firman Allah SWT Dalam Surat Hud ayat 13. Yang artinya:
,”Bahkan mereka mengatakan Bahwa “Muhammad telah membuat-buat Al Qur’an itu”, Katakanlah: (kalau Demikian) datangkalah sepuluh surat-surat yang di buat-buat menyamainya, dan panggillah orang-orang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar,” Qs Hud ayat 13.
Sungguh luar bisa tantangan Al Qur’an tersebut,  Al Qur’an dengan tegas menantang  menantang, ‘dan jika kamu tetap dalam keraguan,” jika masih ragu dan skeptik dalam pikirannya tentang kebenaran Wahyu ini,  Allah masib berbaik hati kepada mereka orang –orang ragu, maka,” buatlah satu surat saja ,” yang semisal Al Qur’an. Ternyata Al Qur’an lebih dahulu mengajarkan manusia baik yang beriman maupun yang tidak, agar bersikal ilmiyah.
Jika mereka tidak sanggup  mendatangkan satu surat saja yang syairnya  indah dengan ijaz (singkat dan padat), sesuai firman Allah Qs Baqarah Ayat 23-24:
,” Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al Qur’an yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat saja yang semisal Al Qur’an itu, dan ajaklah penolong –penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang benar.
Maka jika kamu tidak dapat membuatnya dan pasti kamu tidak bias membuatnya, peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir,”. Qs Surat Al Baqarah ayat 23-24
Bahkan Allah sudah mengklim/mengkard/justipikasi, manusia pasti tidak akan bisa dan sangup walau ngundang para pembantunya dari kalangan jin dan manusia.
Maka Al Qur’an itu adalah benar – benar kalamullah, coba kita teliti dan kita kaji secara akal yang mendalam, kita menyakinkan AL Qur’an dengan Akal Kita. Ada tiga cara untuk kita tambah yakin, pertama,  kemungkinan pertama Al Qur’an  yang buat oleh orang/bangsa arab, sebab Al Qur’an berbahasa arab,  jika orang arab yang buat maka secara akal tidak dapat diterima, sebab orang arab juga ditantang Allah Untuk buat yang serupa, maka datangkanlah sepuluh surat aja, jika tidak mampu datangkanlah satu surat saja, maka seluh bangsa arab ditantang oleh Allah,  jika benar Al Qur’an buatan orang arab maka banyak yang bisa dan serupa dengan Al Qur’an, kenyataanya tidak ada yang mampu, bahkan nabi palsupun musailamah al khazzab berupaya mati-matian, berusaha keras, wal hasil satupun tak ada yang mampu. Kedua, kemungkinan Nabi Muhammad Yang buat, pendapat inipun tertolak, sebab  Nabi Muhammad juga orang arab yang termasuk diseru dan juga ditantang oleh Allah SWT, disi lain gaya bahasa Al Hadits dan gaya bahasa Al Qur’an  sagat jauh beda dari segi penulisannya, syairnya, retorikanya, syorop, nahwunya, dll. Padahal keluar dari satu mulut(ibarat kata) satu orang yang sama Yaitu NabiYuallah Muhammad SAW. Ketiga Al Qur’an benar-benar kalamullah, yang menjadi mu’zijat bagi pembawanya. Inilah dalil aqli yang benar-benar bahwa al Quran kalamullah firman Allah.
Sungguh nista jika orang sekarang masih aja otak atik keabsyahan Al Quran, dengan tafsir hermaneutika, bahkan sudah jadi wajib jadi matakuliah jurusan Tafsir Hadits, diberbagai perguruan negeri atau swasta. Bahkan kampus-kampus negeri sepaerti UIN Jakarta, Bandung, Jogjakarta, dll, sudah diarahkan untuk membuat skripsi, tesis, dengan tafsir hermeneutika, kira-kira apa jadinya ya ?. ini beberapa hasil yang dari pemahaman itu sungguh mencengankan, Al Qur’an buakan lagi dianggab sebagai Wahyu suci dari ALLah SWT. Kepada Muhammad SAW, namun sudah disebut bahwa Al Qur’an Produk budaya (muntas tsaqofi) seperti yang digulirkan oleh Nasr Hamit Abu Zaid. Bahwa Tafsir Al Qur’an yang ada adalah melangengkan Status Quo, dan kemerosotan umat islam dalam bidang politik, moral, dan budaya.  Bahkan ada yang menganggab bahwa tafsir Hermeneutika sebagai tafsir pembebasan.
Jadi kesimpulannya tidak aneh jika di jaman sekarang ini ada yang mengatakan Al Qur’an kitab paling Porno, ada yang menghalalkan nikah beda agama, antara muslimah dengan laki-laki non muslim, Laki-laki punya masa iddah, khamer jadi halal, wanita punya hak talak, perkawinan homoseksual/lesbian menjadi halal, dengan metode tafsir kontekstual, bahkan ada yang mengatakan sebagai kebutuhan dan solosi, masih banyak lagi pendapat-pendapat yang nyelneh yang dianggap mengikuti perkembangan jaman. Pada hal Al Qur’an sudah terbukti dasar kebenaranyan oleh akal. Seorang muslim wajib menyakini segala sesuatu yang telah terbukti dengan akal atau yang dating dari sumber berita yang yakin dan pasti (qath’I) Yaitu Al Qur’an dan Al Hadits.  Kurang apa lagi, bahwa allah yang nenurunkan juga allah yang menjaganya, bagi seorang muslim yang beriman tentu tidak diragukan lagi keimananya terhadap Al Qur’an  sebagai wahyu Allah, firman Allah dalam QS Al Hijr ayat 9 :
,”sesungguhnya kami telah menurunkan al qur’an dan pasti kami akan menjaganya. QS Al Hijr ayat 9.
Semestinya merupakan paling berharga bagi kaum muslimin umumnya, dan para pengemban dakwah khususnya, hendaklah Al Qur’an menjadi penyiram hati kita, dan menjadi teman langkah setia kita kemanapun kita melangkah. Karenja Al Qur’an akan membimbing kita untuk meraih kebaikan, dan menggangkat kedudukan kita lebih tinggi lagi. Sehausnya kita senantiasa  memelihara ditengah malah, dipenghujung siang, dengan membaca, menghafalkanya, mengamalkan, serta mengamalkanya, sehingga kita akan menjadi sebaik – baik generasi khalaf, yang mewarisi dari generasi salaf yang baik. Bukan malah sebaliknya malah mencari celah untuk mengkritisi Al Qur’an.
Wallahu waliyyut taufiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar