Rabu, 12 Juni 2013

TELAAH


SIAPAKAH AHLUS SUNNAH ?
Oleh: Nur Muhammad
Istilah ahlus sunnah wal jamaah cukup populer, dikalangan umat Islam. Tapi sayamg acap kali menjadi menjadi pemicu konflik harisontal karena masing masing orang/kelompok mengklaim ahlus sunnah  dan menuduh yang lain bukan ahlus sunnah, bid’ah, bahkan sesat, sampai kadang – kadang mengkafirkan. Karena hanya hal yang sifatnya furu’iyah (cabang), jika demikian siapa sebenarnya ahlus sunnah wal jamaah itu ?
Ahlus sunnah wal jamaah, secara harfiah, berati orang yang berpegang dan mengikuti tuntunan dan kelompok Nabi Muhammad SAW, sebab secara harfiah sunnah adalah thariqah (tuntunan), maslak (rute yang dilalui) dan mawrid ( sumber Air) juga bisa berarti thariqah mahmudah mustaqimah(tuntunan yang terpuji dan lurus), oleh karena itu jika seseorang disebut ahlus sunnah berarti maksudnya orang yang mengikuti atau jadi pengikut tuntunan yang terpuji dan lurus, inilah yang disebut ahlul al haq (pengikut kebenaran) lawan dari ahlul al ahwa (pengikut hawa nafsu).
Hanya saja istilah sunnah wal jamaah mengalami perubahan pemahaman yang menurut sejarah ilmu kalam hanya disandarkan kepadal tiga kelompok saja yaitu maturidi, asy’ari, thahawi, sekarang ditambah salafi ( pengikut Ibnu Taimiyah).
Menurut Prof RawwasQal’ahji  dalam kitab Mu’jam lughat al fuqoha, menyatakan ahlus sunnah adalah orang –orang yang dalam beraqidah terikat al Qur’an dan sunnah, bukan pandangan filosofi  ketiga kelompok tadi (maturidiah pengikut hanafi, pengikut Asy ‘ari , salafi pengikut Ibnu Taimiyah).
Namun menurut Imam Ahmad bin Hambal, menyatakan bahwa sifat orang mukmin yang sunnah wal jamaah adalah:
Siapa saja yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allag SWT, tiada sekutu bagi-Nya, serta Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Dia Mengakui semua yang dibawa oleh Para Nabi dan Rasul, tidak ada sedikitpun keraguan didalamnya. Dia tidak mengkafirkan satu orangpun yang masih bertaukid karena satu dosa. Dia mengharapkan semua perkara yang hilang darinya kepada Allah Azza wa jalla dan menyerahkan urusan kepada-Nya. Dia meyakini apa saja yang berjalan menurut qodho dan qodar Allah, semuanya baik dan buruknya. Dan mengharapkan kebaikan untuk umat Muhammad dan mengkawatirkan keburukan menimpa mereka. Tak seorangpun umat Muhammad masuk surga dan neraka karena kebaikan yang dilakukannya, dan keburukan yang dilakukannya, sampai Allah SWT-lah yang memasukkanyaciptaannya, sebagaimana yang Dia kendaki. Dia mengetahui hak orang salaf yang telah dipilih Allah untuk menyertai Nabi-Nya. Dia mendahukan Abu Bakar, Umar, Usman dan mengakui hak Ali binAbi Thalib, Zubar, Abdul Rahman bin Auf, Saat bin Abi Waqqosh, Said bin Zaid bin Amr bin Nufail.atas sahabat yang lain. Dialah Sembilan sahabat yang telah bersama-sama Nabi SAW, diatas Gua Hira. Dia menceritakan keutamaan mereka dan menahan diri terhadap apa yang mereka perselisihkan diantara mereka. Dia shalat Idhul Fitri dan Idhul Adha, khauf, shalat berjamaah dan jum’at bersama semuapemimpin, baik yang taat maupun yang dzolim. Dia mengusap kedua sepatu ketika pepergian atau tidak, meng-qashar shalat ketika berpergian. Dia meyakini Al Qur’an kalam Allah, dan diturunkan bukan makhluk. Dia menyakini bahwa iman adalah ucapan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang. Dia menyakini bahwa jihat tetap berlanjut sejak Allah mengutus Muhammad SAW. Hingga sisa terakhir yang memeranggi dajjal, saat tak aka nada yang mencelakakan mereka kezaliman orang yang zalim. Dia menyatakan bahwa jual beli halal sampai kiamat sesuai dengan kitab dan sunnah. Dia shalat jenasah dengan empat takbir dan mengurus umat Islam dengan baik. Dia tidak melakukan perlawanan perlawanan terhadap mereka dengan pedang anda. Jangan berperang karena fitnah. Diamlah dirumah Allah. Dia mempercayai azab kubur, mengimani malaikat mungkar-nangkir, meyakini adanya telaga, syafaat, menyakini bahwa orang-orang yang mempunyai tauhid akan keluar dari neraka setelah mereka diuji, sebagaimana sejumlah hadits telah menyatakan hal ini dari Nabi SAW, kita mengimaninya, dan tidak perlu banyak contoh untuk semuanya tadi. Inilah yang disepakati 0leh para ulama dari berbagai penjuru dunia.
 Dengan demikian, ahlul sunnah wal jamaah tidak identik dengan mazhab tertentu atau kelompok tertentu. Tetapi siapa aja yang kwalifikasi di atas atau mengikuti kitab dan sunnah yang menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dan tidak mesti berkumpul disuatu tempat atau kelompok, bisa bertebaran dimana saja diberbagai belahan bumi.
Wallaahu a’lam bish-shawwaab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar