SIAPAKAH
AHLUS SUNNAH ?
Oleh:
Nur Muhammad
Istilah ahlus sunnah wal jamaah cukup populer, dikalangan
umat Islam. Tapi sayamg acap kali menjadi menjadi pemicu konflik harisontal
karena masing masing orang/kelompok mengklaim ahlus sunnah dan menuduh yang lain bukan ahlus sunnah,
bid’ah, bahkan sesat, sampai kadang – kadang mengkafirkan. Karena hanya hal
yang sifatnya furu’iyah (cabang), jika demikian siapa sebenarnya ahlus sunnah
wal jamaah itu ?
Ahlus sunnah wal jamaah, secara harfiah, berati orang yang
berpegang dan mengikuti tuntunan dan kelompok Nabi Muhammad SAW, sebab secara
harfiah sunnah adalah thariqah (tuntunan), maslak (rute yang dilalui) dan
mawrid ( sumber Air) juga bisa berarti thariqah mahmudah mustaqimah(tuntunan
yang terpuji dan lurus), oleh karena itu jika seseorang disebut ahlus sunnah
berarti maksudnya orang yang mengikuti atau jadi pengikut tuntunan yang terpuji
dan lurus, inilah yang disebut ahlul al haq (pengikut kebenaran) lawan dari
ahlul al ahwa (pengikut hawa nafsu).
Hanya saja istilah sunnah wal jamaah mengalami perubahan
pemahaman yang menurut sejarah ilmu kalam hanya disandarkan kepadal tiga
kelompok saja yaitu maturidi, asy’ari, thahawi, sekarang ditambah salafi (
pengikut Ibnu Taimiyah).
Menurut Prof RawwasQal’ahji
dalam kitab Mu’jam lughat al fuqoha, menyatakan ahlus sunnah adalah
orang –orang yang dalam beraqidah terikat al Qur’an dan sunnah, bukan pandangan
filosofi ketiga kelompok tadi
(maturidiah pengikut hanafi, pengikut Asy ‘ari , salafi pengikut Ibnu
Taimiyah).
Namun menurut Imam Ahmad bin Hambal, menyatakan bahwa sifat
orang mukmin yang sunnah wal jamaah adalah:
Siapa saja yang bersaksi bahwa tiada
tuhan selain Allag SWT, tiada sekutu bagi-Nya, serta Muhammad adalah hamba dan
rasul-Nya. Dia Mengakui semua yang dibawa oleh Para Nabi dan Rasul, tidak ada
sedikitpun keraguan didalamnya. Dia tidak mengkafirkan satu orangpun yang masih
bertaukid karena satu dosa. Dia mengharapkan semua perkara yang hilang darinya
kepada Allah Azza wa jalla dan menyerahkan urusan kepada-Nya. Dia meyakini apa
saja yang berjalan menurut qodho dan qodar Allah, semuanya baik dan buruknya.
Dan mengharapkan kebaikan untuk umat Muhammad dan mengkawatirkan keburukan
menimpa mereka. Tak seorangpun umat Muhammad masuk surga dan neraka karena
kebaikan yang dilakukannya, dan keburukan yang dilakukannya, sampai Allah
SWT-lah yang memasukkanyaciptaannya, sebagaimana yang Dia kendaki. Dia
mengetahui hak orang salaf yang telah dipilih Allah untuk menyertai Nabi-Nya.
Dia mendahukan Abu Bakar, Umar, Usman dan mengakui hak Ali binAbi Thalib,
Zubar, Abdul Rahman bin Auf, Saat bin Abi Waqqosh, Said bin Zaid bin Amr bin
Nufail.atas sahabat yang lain. Dialah Sembilan sahabat yang telah bersama-sama
Nabi SAW, diatas Gua Hira. Dia menceritakan keutamaan mereka dan menahan diri
terhadap apa yang mereka perselisihkan diantara mereka. Dia shalat Idhul Fitri
dan Idhul Adha, khauf, shalat berjamaah dan jum’at bersama semuapemimpin, baik
yang taat maupun yang dzolim. Dia mengusap kedua sepatu ketika pepergian atau
tidak, meng-qashar shalat ketika berpergian. Dia meyakini Al Qur’an kalam
Allah, dan diturunkan bukan makhluk. Dia menyakini bahwa iman adalah ucapan dan
perbuatan, bisa bertambah dan berkurang. Dia menyakini bahwa jihat tetap
berlanjut sejak Allah mengutus Muhammad SAW. Hingga sisa terakhir yang
memeranggi dajjal, saat tak aka nada yang mencelakakan mereka kezaliman orang
yang zalim. Dia menyatakan bahwa jual beli halal sampai kiamat sesuai dengan
kitab dan sunnah. Dia shalat jenasah dengan empat takbir dan mengurus umat
Islam dengan baik. Dia tidak melakukan perlawanan perlawanan terhadap mereka
dengan pedang anda. Jangan berperang karena fitnah. Diamlah dirumah Allah. Dia
mempercayai azab kubur, mengimani malaikat mungkar-nangkir, meyakini adanya
telaga, syafaat, menyakini bahwa orang-orang yang mempunyai tauhid akan keluar
dari neraka setelah mereka diuji, sebagaimana sejumlah hadits telah menyatakan
hal ini dari Nabi SAW, kita mengimaninya, dan tidak perlu banyak contoh untuk
semuanya tadi. Inilah yang disepakati 0leh para ulama dari berbagai penjuru
dunia.
Dengan demikian, ahlul sunnah wal jamaah tidak
identik dengan mazhab tertentu atau kelompok tertentu. Tetapi siapa aja yang
kwalifikasi di atas atau mengikuti kitab dan sunnah yang menjalankan segala
perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dan tidak mesti berkumpul
disuatu tempat atau kelompok, bisa bertebaran dimana saja diberbagai belahan
bumi.
Wallaahu
a’lam bish-shawwaab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar