Hakekat
Hidup Di Dunia
Kita hidup semestinya selalu memahami
hakekat hidup di dunia yang pana ini. Bahwasanya hidup ini hanya paling lama 60
atau 70 tahun. Jika ada bonusnya umur kita 90 tahun sampai 100
tahun itu pun sagat jarang. Jangan sampai umur kita yang pedek, hidup
kita menjadi salah arah atau kehilangan arah. Janganlah hawa nafsu, kita
jadikan tuhan yang menjadikan sumber penentu sikap dan arah tujuan hidup kita. Pada hakekatnya
hidup didunia ini ada tiga pertanyaan besar yang sagat mendasar : dari mana
kita berasal, untuk apa manusia hidup, serta hendak kemana setelah mati..?
Tiga pertanyaan tersebut sering disebut,”al Uqdatul al
Kubra,” inilah simpul pertanyaan yang sagat besar. Jika pertanyaan-pertanyaan
ini terjawab dengan sempurna, maka terurailah semua pertanyaan/permasalahan
hidup. Pertanyaan pertama dari mana kita, dan kehidupan serta
alam semesta ini..? apakah semua ini ada dengan sendirinya atau ada yang
menciptakan, berarti wajar jika kita bertanya dalam hati kita asal muasal diri
kita, dan makhluk yang lain, dan alam semesta tempat kita hidup. Pertanyaan
Kedua untuk apa kita hidup, dan
kehidupan serta alam semesta ini. Berkaitan dengan pertanyaan ini, bahwa kita
nyata-nyata telah dan sedang hidup
didunia ini. Wajar dibenak kita terlintas pertanyaan tersebut. Pertanyaan
ketiga, Kemana kita akan pergi, setelah hidup didunia ini. Pertanyaan
ini juga wajar soal semua yang hidup bakal mati. Maka perlu jawaban yang
memuaskan akal, menentramkan jiwa yang berarti sesuai fitrah manusia, sehingga
jadi landasan yang kokoh dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.
Maka jawaban Islam terhadap pertanyaan tersebut merujuk
pada Al Qur’an dan As Sunnah, merupakan wahyu yang diturunkan Allah kepada nabi
Muhammad SAW.
Terhadap pertanyaan,”dari mana kita,dan kehidupan serta
alam semesta berasal. Islam menjawab bahwa tiga hal tersebut adalah Allah yang
ciptakan, tidak wujud dengan sendirinya. Dengan kata lain bahwasanya, apa yang
ada kehidupan sebelum dunia adalah Allah SWT. Jawaban ini telah diterangkan
didalam Al Qur’an. Dalam surat al Baqarah ayat 21.
Artinya:,” sembahlah tuhanmu yang telah menciptakan
kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalia bertaqwa,” Qs Al Baqarah (2)
ayat 21
Mengapa kalia kafir terhadap Allah, padahal kalian
tadinya mati lalu Allah menghidupkan kalian, kemudian kepadanyalah kalian
dikembalikan.? Qs Al Baqarah (2) ayat 28
Hai manusia, apa yang telah menyebabkanmu (durhaka)
kepada Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu
menyepurnakan kejadianmu dan menjadikan susunan tubuhmu seimbang. Qs Al
Infithar (82) ayat6-7
Ayat-ayat diatas menegaskan asal muasal kita adalah karena
diciptakan Allah, bukan ada dengan sendirinya, tercipta semata-mata karena
prosel alam, atau karena evolusi. Allah yang menciptakan sampai batas tertentu
kemudian kembali kepada Allah.
Terhadap Pertanyaan kedua,” untuk apa kita hidup,”. Islam
menjawab bahwa kita hidup didunia adalah hanya untuk beribadah kepada Allah.
Yaitu untuk mentaati perintah Allah, dengan menjalankan segala perintahnya dan
menjauhi segala laranganya dalam segala aspek kehidupan.
Allah berfirman:
Artinya : ,”Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah(ibadah) kepadaku. Qs Adz Dzariyat (51) ayat
56
,”Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya
mereka beribadah (menyembah) Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-nya, dalam
menjalankan Agama…,”Qs Al Bayyinah (98) ayat 5
Ibadah sebagaimana yang sudah diterangkan diatas adalah
mentaati segala perintahnya dan menjauhi segala laranganya. Adapun arti ibadah
secara khusus yang sering disebut orang ibadah maghdhah adalah ketaatan kepada
hokum syara’ yang mengatur hubungan dengan rabbnya, seperti
shalat,zakat,haji,doa, dsb. Juga ada ibadah dalam arti umum adalah merupakan
misi hidup kita didunia yang sesungguhnya adalah kewajiban kita dalam
mengikatkan segala aktivitas/kiprah kita dengan hukum syara’ baik bubungan
dengan rabbnya ada bidang Aqidah, ibadah, terus hubungan dengan kita dengan diri kitasendiri ada bidang
Akhlaq,makanan, minuman, dan pakean. Maupun interaksi dengan sesame kita
sebagai hamba Allah ada bidang mu’amalah dan uqubat(hukum dan sanksi).
Maksudnya adalah ketika kita shalat lima waktu,mengeluarkan zakat pada setiap
tahun/bulan puasa, haji pada bulan dzulhijah, atau membaca Al Qur’an disebut
menjalankan ibadah daalam arti khusus/ibadah maghdhah. Begitu pula jika kita
sedang berkerja dengan professional, etos kerja yang tinggi, didukung keahlian
dan sikap amanah, mendidik anak dengan Islam, menepati janji, belajar ajaran
Islam, peduli dengan sesama, aktif dakwah, bersabar ketika dapat musibah,
memerintahkan istri, anak untuk pakai jilbab, menengok orang/teman yang sakit,
bermusyawarh, menjaga kebersihan dan kesehatan, dsb berati menjalankan misi
ibadah secara umum.
Sebaliknya, tatkala kita melalaikan tugas, melakun koropsi,
manipulasi, member dan menerima suap, berbohong, berzina, menegak minuman
keras, mengkomsumsi narkoba, mengunjungi tempat maksiat, suka mendhalimi orang
lain, meningalkan shalat, tdak mau bayar zakt apalagi utang dan sebaginya
terlalu banyak jika disebutkan silahkan berpikir sendiri..he, he,.he,..berati
kita telah lalai dengan hakekat hidup kita di dunia.
Sementara pertanyaan ketiga adalah ,”kemana kita
setelah hidup ini di dunia,” Islam juga menjawab dengan tegas dan sarih
bahwa setelah kematian ada hari kiamat(Yaumu al Qiyamah). Le’ anakku
lanang, Urip iki ora mung ono donyo tapi yo ano ugo neng akhirat.
Bapak perna ngendiko begitu. Bahwasanya pada hari kiamat, kita semua
bakal dibangkitkan dari kuburuntuk dihisab amal perbuatanya oleh Allah SWT.
Untuk menentukan tepat kita selanjudnya neng surgo opa neng neng neroko,
begitulah jika orang jawa ngomong. Allah berfirman:
Artinya :
Kemudian setelah itu, kamu sekalian benar-benar akan mati,
kemudian, sesungguhnya kamu semua akan dibangkitkandari kubur di hari kiamat.
Qs al Mukminun (23) ayat 15-16
Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan
mengumpulkan tulang belulangnya ? bukan demikian, sebenarnya kami kuasa
menyusun kembali jari jemarinya dengan sempurna,”. Qs Al Qiyamah (75) ayat 3-4
Bahkan kita nanti akan dibangkitkan dengan beraneka
ragam tergantung amaliyahnya. Allah berfirman :
,”Pada hari manusia keluar dari kuburnya dalam
keadaan yang bermacam-macam supaya diperlihatkan kepada mereka balasan
pekerjaan mereka,”. Qs Al Zalzalah (99) ayat 6-8.
Bahkan dihadits rasulullah mengabarkan bahwasanya :
,” sesungguhnya kalian akan dibangkitkan pada hari kiamat
tanpa alas kaki, telanjang bulat, dan tidak berkitan. Aisyah bertanya,” ya
rasulullah, laki-laki dan perempuan saling melihat (aurat) yang lain?
Rasulullah menjawab,” hai ‘asyah, pada saat itu perkara (hari kiamat) sagat
dahsyat sehingga orang tidak akan sempat memperhatikan hal itu,” (muttafaqun
‘alaihi).
Akan dibuat kaget orang kafir, pada hari kiamat. Allah
berfirman :
Dan sangkakala akan ditiup, dan tiba-tiba dari kubur,
mereka keluar menuju kepada Tuhan mereka. Mereka akan berkata: Aduhai celakalah
kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat peristirahatan kami? Inilah
yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pengasih, dan para rasul telah mengatakan
kebenaran! Qs Yasin (36) ayat 51-52
Sangking kaget maka orang-orang kafir akan sangat menyesal
dan berkata,” alankah baiknya dulu jadi tanah saja,’:
,” dia mengatakn, Alangkah baiknya kiranya aku dahulu
mengerjakan (amal saleh) untuk hidup ini,” Qs Al Fajr (89) ayat 24
Sesungguhnya (dengan keterangan-keterangan yang tersebut),
Kami memberi amaran kepada kamu mengenai azab yang dekat (masa datangnya), -
iaitu hari seseorang melihat apa yang telah diusahakannya; dan orang yang kafir
akan berkata (pada hari itu): "Alangkah baiknya kalau aku menjadi tanah
(supaya aku tidak dibangkitkan untuk dihitung amalku dan menerima
balasan)". Qs an Naba’ (78) ayat 40.
Jagankan orang kafir yang sudah pasti neraka, seorang
muslim pun akan kaget alang kepalang dibuatnya, karena banyak berbuat dosa
dan akan menyesal. Allah berfirman :
,”Pada suata hari orang yang
zaliam itu akan menggigit kedua tangannya, seraya berkata; Kiranya aku turut
mengambil jalan mengadakan habungan dengan Rasul itu......,Celaka aku! kerana
aku telah mengambil si anu menjadi teman yang rapat. Demi sesungguhnya, ia
telah menyesatkan aka daripada pengajaran Tuhan setelah pengajaran itu datang
kepadaku, memang syaitan itu amat keras bekerja mencelakakan manusia. Qs Al
Furqan (25) ayat 27-29
Maka setelah dibangkitkan Kita akan dihisab oleh Allah SWT, bahka
akan baca amalnya sendiri. Terlukiskan di dalam al Qur’an sebagai berikut:
"Adapun orang yang diberikan kitabnya dari
sebelah kanannya,maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia
akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun
orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah
aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)" Qs Al
Insyiqoq (84) ayat 7-12
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwasanya hidup
didunia ini akan diminta pertangungjawaban amal kita, manusia lahir didunia dan
melakukan pilihan untuk berbuat baik atau buruk, makanya akan dihisab yang akan
menentukan posisikita kelak di SURGA ATAU DI NERAKA…..
Wallaahu a’lam bish-shawwaab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar