Selasa, 11 Juni 2013

Sekilas Info

LARANG MEMANGGIL DENGAN GELAR YANG BURUK

Bismillahirrahmanirrahim

Sudah menjadi suatu kebiasan dalam pergaulan sehari – hari, dengan memangik seseorang dengan pangilan yang bukan namanya alias (diberi gelar nama baru/ akrab). Tapi ingatlah wahai saudaraku kaum muslimin,  camkanlah dan hayatilah oleh kita semua bunyi QS Al Hujurat  ayat  11&12 ini :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan janganlah pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan). dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kau panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah Iman dan barang siapa yang tidak bertobat,maka mereka itulah orang-orang yang zalim," Qs  Al Hujarat ayat 11.
“Hai orang - orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudha mati ? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertkwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang” Qs  Al Hujarat ayat 12.

Dari ayat ini sungguh jelas wahai saudaraku….memanggil dengan panggilan buruk kepada saudara kita semuslim,  itu dilarang oleh Allah apa lagi dalam satu Negara atau komplek, satu kantor. bila telah dilarang maka hukumnya haram. dan melakukan amalan haram berarti telah berdosa. dan berdosa ganjarannya adalah siksa kubur dan siksa neraka. Masya Allah,  na’udzubillah min dzalik.

 Dan mari kita renungkan sabda rasulullah, baca dan  fahami hadits-hadits ini :
“Semua orang Islam terhadap orang Islam itu haram : darahnya, hartanya dan kehormatannya” [HR.Muslim dari Abu Hurairah]

Ketauhilah bahwa sesungguhya  memanggil dengan pangilan yang Buruk itu haram hukumnya,  saudaraku maka jagan sekali – kali memangil dengan panggilang atau gelar yang buruk, misalnya pangilan yang buruk itu, Jongos, Budak, Kacung, Pleci, gembrot, hitem, gondrong dan masih banyak lagi.
Sedangkan kita sama tahu kata itu adalah kata yang tidak pantas lagi sangat merendahkan, juga rendah nilainya, itu kata merendahkan yang berarti adalah hinaan. Jika tidak terima akan menyebabkan, dengki, sakit hati, putus asa, rendah diri, malu, minder, dll,  jadi akan menyebabkan tekanan psikologis mendalam, walau diiringi dengan nada bercanda,  dalam berbagai keadaan, apalagi bagi yang tidak mampu melawan atau merubahnya akan sagat tertekan.

Padahal buah dari keimanan adalah AKHLAQUL KARIMAH DAN UKHUWAH YANG BAIK.  mari kita bersihkan niat segala amal kita…INGATLAH…AMALAN DIKATAKAN
TOYYIB ITU JIKA NIATNYA BAIK, PROSESNYA BAIK, DAN TUJUANNYA BAIK. JIKA CACAT DISLAH SATUNYA MAKA TAK SEMPURNA KEBAIKAN IMAN ITU. BAHKAN AKAN LARI PADA KEHARAMAN ATAU KE SYUBHAT.

Jika kita niatkan untuk ibadah,  ya mari kita sucikan semuanya dari hal buruk. ada kalimat yang ahsan yang bisa menyentuh hati, dibandingkan kata – kata  di atas yang bisa bikin sakit hati…dan akhirnya tumbuh rasabenci.
Marilah kita kembali pada aturan syar’i. ATURAN SYAR’I ITU TAK SEKEDAR AHKAM, FIQIH DAN IBADAH MELAINKAN BERAKHLAK DAN BRUKHUWAH ITU JUGA ADA ATURAN SYAR’INYA. MANA KALA KITA MENGAKU BERIMAN YA KERJAKANLAH HAK-HAK SAUDARA SEIMANMU ITU. TAK ADA RUGINYA BAGI DIRIMU BAHKAN AKAN MENDATANGKAN KEBAIKAN DAN KEBERKAHAN DALAM HIDUPMU. ANTARA IMAN DAN UKHUWAH ITU SEIRING SEJALAN, TIDAK ADA IMAN TANPA UKHUWAH DAN TAK ADA UKHUWAH TANPA IMAN. KEDUANYA TAK BISA DIPISAHKAN. KARENA KEDUANYA IBARAT POHON DAN BUAHNYA. DAN AKAN TERCERMIN DALAM APLIKASI HAK DAN KEWAJIBAN BAGI YANG MENJALANKANNYA, untuk itu mari kita masuk Islam dengan sempurna kaffah, totalitas tidak pilih –pilih dan tidak mengabaikan ayat satu dengan yang lainnya. Perlu kita perhatikan bahwa persatuan lebih wajib dari pada perbedaan, dan perpecahan dan permusuhan, apalagi hanya disebabkan hal-hal yang sepele. Semoga ini jadi  pengingat bagiku yang sering lupa dan semoga lebih barokah ketika dibaca dan diamalkan oleh yang lainnya, semoga jadi amalan shalih yang bisa menamani kita di kubur dan di akherat kelak. amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar